September 2015 - Pertengkaran pertama

78.3K 5.8K 127
                                    

Pagi-pagi sekali, Oriana sudah meninggalkan apartemen Arga tanpa berpamitan dengan suaminya itu. Papanya mengabarkan bahwa mamanya terkena serangan jantung dan sekarang berada di UGD Rumah Sakit Harapan Kita.

***

Ketika terbangun, biasanya suasana apartemen miliknya sudah terang benderang karena Oriana yang selalu membuka tirai agar cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Tapi kali ini suasana redup masih melingkupi segala penjuru ruang apartemennya.

Apa Oriana belum bangun?

Sudah dua bulan sejak pernikahan mereka dan tidak ada progress sama sekali dalam hubungan mereka. Arga dan Oriana masih seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal dan terpaksa terjebak di situasi yang sama. Begitulah kehidupan yang kini mereka jalani.

Tinggal sepuluh bulan lagi, hitung Arga dalam kepalanya. Dan kalau Oriana tetap bersikap kooperatif seperti sekarang, dia bisa menjamin kelak perpisahan mereka akan menjadi hal yang paling membahagiakan untuk keduanya.

Oriana Jasmeen!

Siapa yang tidak mengenal perempuan berbakat itu? Hampir semua lelaki mengagumi kecantikan yang dimiliki Oriana. Dan, sebagai pewaris tunggal keluarga Soedjono, Oriana adalah sosok putri mahkota yang diidam-idamkan oleh teman-temannya.

Cantik dan kaya! Padanan yang sempurna bukan?

Tapi tidak begitu bagi Arga. Harga dirinya sudah terbeli ketika orang tuanya menyuruh untuk menerima perjodohan antara dirinya dan Oriana.

Secara tak kasat mata, Arga telah dijadikan pion oleh keluarga Soedjono untuk meneruskan kerajaan bisnis milik mereka. Semua orang tahu bahwa Oriana sama sekali tidak tertarik dalam dunia bisnis dan tidak bisa diandalkan.

Jadilah dia—Argani Hanan—yang menjadi tumbal. Kebebasannya dibeli oleh orang tua Oriana dan karena itu semua pencapaian yang selama ini diraihnya tidak terlihat sama sekali.

Orang-orang di luar sana terlanjur memberikan cap pada dirinya sebagai laki-laki matrealistis! Itu semua karena dia menikahi Oriana.

Dan, satu-satunya cara untuk Arga melepaskan kutukan itu adalah dengan bercerai dengan Oriana. Itu untuk alasan pertama dan alasan kedua kenapa Arga memilih bersikap kejam pada Oriana karena ada seseorang perempuan yang dia tunggu kepulangannya dan akan kembali dalam pelukannya.

Dia Ayesha... perempuan yang telah mengisi hati Arga.

***

Oriana: Aku udah di rumah sakit, tadi pagi-pagi ditelepon sama papa kalau mama kena serangan jantung.

Sebaris pesan dari Oriana itu cukup mengagetkan Arga, apalagi perempuan itu baru mengabarinya saat jam sudah menunjukan angka tiga sore.

Arga: Di rumah sakit mana? Kamar nomor berapa?

Arga segera membalas pesan Oriana tadi. Pernikahan mereka memang hanya pura-pura tapi Arga kesal ketika Oriana tidak memberitahukan berita sepenting itu padanya dengan segera. Walaupun kelak pernikahan mereka nanrti akan berakhir, Arga ingin apa yang diawali dengan baik juga akan berakhir dengan baik.

Oriana sama sekali tidak membalas pesan Arga, ketika Arga mencoba menelepon... nomor handphonenya malah tidak aktif.

Untungnya, Arga masih menyimpan nomor Mea. Gadis itu pasti tahu di mana keberadaan Oriana.

***

Arga datang dengan membawa parcel buah, perlahan dia melihat Oriana yang duduk menyender dengan kepala menunduk dan mata terpejam. Tidak ada siapa-siapa, hanya ada Oriana di sana... karena tidak ingin membangunkan Oriana, Arga duduk di sebelah istrinya itu dan tanpa berkata apa-apa.

Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Where stories live. Discover now