Desember 2015 - So Sick

95.7K 6K 306
                                    

Halooo... eh ini masih weekend kan ya? :D

Maaf lama updatenya, kemaren tepar dan baru sempet nuli lagi dehh. Semoga masih ada yang nunggu cerita ini,hehehe.

Selamat baca :))

***


And I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishin' you were still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow

***

"Jangan libatkan Ayesha di antara kita. Sebesar apa pun kamu mencintai dia, cukup kamu yang tahu... Bisa?"

Pertaruhan ini membuat Oriana menang sesaat. Arga... meski hanya sementara, suaminya itu mau menyingkirkan Ayesha dalam hubungan mereka. Hubungan semu yang memiliki batas waktu.

Kenapa Arga sama sekali tidak peka akan perasaannya?

Oriana mendesah sedih. Dan ... sekali lagi Argani Hanan membuat Oriana menangis berjam-jam lamanya di bawah selimut hingga dia terlelap.

Arga, sedikit aja... aku cuma minta kamu sedikit aja lihat aku!!! pinta Oriana dalam hatinya.

***

Oriana kesiangan dengan kepalanya yang terasa berat dan pusing. Nangis sama mabuk itu dua kegiatan yang berbeda tapi punya efek yang sama! Sama-sama bikin hangover.

Tidak ada yoga pagi ini, karena Oriana shock melihat matanya yang bengkak. Ah ini lagi negatifnya kalau habis menangis, mata bengkak!

Habislah dia, kalau Mea sampai melihatnya. Oriana akan dicecar abis-abisan oleh Mea dan ditanyai penyebab dia menangis. Oriana berlari kecil ke dapur untuk mencari batu es di kulkas, dia tak punya banyak waktu untuk mengompres matanya.

Dan, sesuatu yang dilakukan terburu-terburu pasti ada saja accident kecil yang terjadi. Kaki Oriana menginjak plastik di lantai dapur dan ... bukkk! Oriana jatuh dengan posisi terduduk sambil mengaduh.

Oriana pikir, Arga sudah berangkat kerja. Tapi pria itu berjalan tergesa ke arahnya yang untungnya meski terlihat baru bangun tidur—penampilan Arga cukup aman—dia memakai kaos... tidak seperti waktu dulu yang hanya mengenakan boxernya saja.

"Kamu lagi ngapain?" Arga terlihat bingung melihat Oriana yang masih terduduk pasrah.

"Menurut kamu ngapain?" Oriana malah memberikan pertanyaan balik sambil berusaha bangun.

"Bisa bangun sendiri?"

Kepala Oriana mendongak! Tuhan ... kenapa engkau menciptakan laki-laki minus dengan kepekaan? Oriana meringis dan tidak menjawab pertanyaan Arga. Kesimpulan ya buat kaum perempuan: 'jangan tergantung sama mahluk bernama laki-laki...'

Pinggangnya nyeri dan Oriana tidak ingin memasang wajah melas untuk dikasihani oleh Arga. Dia mecoba untuk berdiri sendiri.

Satu lagi sifat Oriana yang kadang membuat Arga takjub sendiri. Oriana dan keras kepala itu satu paket! Wajahnya saja yang manis, tapi gengsinya Oriana luar biasa... padahal kalau Oriana meminta untuk membantunya berdiri, Arga akan melakukannya.

Apa susahnya untuk mengatakan tolong?

Arga membungkuk dengan sekali gerakan dia mengangkat tubuh Oriana dan menggendongnya.

"Aku bisa berdiri sendiri..." Oriana memaksa meminta turun.

Bukannya menuruti, Arga malah tertawa dan membawa Oriana ke sofa lalu mendudukannya di sana. "Hati-hati kalau jalan... Mau ngambil apa?"

Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang