~KECERIAAN YANG KEMBALI~

109 4 8
                                    



NOTHING TITTLE FOR LOVE

Part Eleven

KECERIAAN YANG KEMBALI

"Sam...!!! Kau dimana" Randy mulai ketakutan dan menjerit.

'Hadeh ni anak, dikelas usil, gaduh, sok – sok an kuat, punya geng, giliran diajak ke Makam malah berteriak histeris kayak anak cewek, dan coba tengok sekarang dia justru duduk dengan memeluk kedua kakinya sambil mau menangis, hahaha dasar anak ini'.

Sudah cukup sesi mengerjai Randy , karena aku gak tega jika dia sampai nangis dikuburan, yang ada dia didatengin sama Kunti atau Pak Pocong dia nanti bisa pingsan, justru aku yang repot nanti.

"Randy, kamu ngapain teriak – teriak, aku tadi Bas__" ucapku belum selesai sudah mendapat pelukan dari Randy, takut amat ya dia.

"Aku takut Sam" peluknya erat, bahkan sampai menenggelamkan wajahnya didadaku dan eh tunggu apa ini, basah, jadi dia beneran sampai nangis, wah aku harus bertanggung jawab ini.

"sudah tenang – tenang, aku sudah ada disampingmu Randy, tenanglah... aku tadi membasuh tangan dan kaki.." ucapku, memang aku tadi bersembunyi sambil membasuh kaki dan tangan.

"jangan tinggalin aku sendirian , aku takut..." ucapnya lirih dan terdengar suara dia terisak menahan tangisnya. Eh ini di Makam ya, aku lupa entar ada orang liat gimana, tapi Randy masih meluk erat kasihan juga dia, aku peluk dia juga biar dia tenang. Lagian sudah hampir malam, mungkin juga gak ada orang yang liat, palingan arwah – arwah yang lewat, tunggu ARWAH! Ntar kalau Albert liat dan marah gimana ya.

"Albert.." ucapku lirih, justru membuat Randy semakin erat saja memelukku.

"sudah Ran, kita pulang saja yuk, sudah aku ada disampingmu, kamu aku boceng deh.. yuk keburu malam nanti.."

"iya baiklah Sam.." Randy melepas pelukannya.

Lalu kami mulai melangkah menuju parkiran, yang sebelumnya aku menemani Randy buat basuh kaki dan tangannya.

'Al aku pamit ya, aku pulang duluan, semoga kamu tenang disana, terima kasih kau telah hadir dalam hidupku dan menjadi hal terpenting dalam hidupku, aku selalu menyayangimu..'

"Sam..." panggil Randy lirih sambil menundukkan kepalanya.

"iya kenapa Ran ?" tanyaku

"jangan kasih tau orang – orang ya kalau aku takut sama Makam.." jawabnya

Aku sebenarnya mau tertawa keras, karena Wajah Randy jadi lucu ketika mengucapkannya dengan wajah menunduk , gemas jadinya. Namun aku tahan tertawaku dan menenangkannya.

"iya tenang, aku gak akan bilang kok tenang saja.." ucapku menenangkan dan menahan tawa. Jujur aku ingin tertawa terpingkal – pingkal saat ini, karena melihat wajah randy menunduk dan persis kayak anak kecil yang dimarahi ibunya.

"makasih ya Sam, kamu harus janji , jangan kasih tau orang – orang ya.." ucapnya masih untuk meyakinkan, dia sudah mengangkat wajahnya sepertinya dia sudah kembali seperti semula.

"iya janji Ran..."

"oke sekarang kita pulang, aku ingin dibonceng kamu..." ucapnya dengan senyum yang manis sekali , yang bisa bikin banyak wanita klepek – klepek bahkan bisa diabetes karena senyuman manis Randy, ternyata senyumannya bisa Manis juga ya, Marjan kali ah manis wkwkwk.

Lalu kami pulang, aku yang membonceng Randy kali ini, aku harus memulangkan Randy terlebih dahulu, karena memang tadi aku yang menyuruhnya untuk tidak bawa motor.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 06, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

~'NOTHING TITLE FOR LOVE'~Where stories live. Discover now