Chapter 2

1.9K 171 0
                                    

#Happy Reading All and don't Forget to give a Vote ^.^ -Ai_Yaotome-

Merlin menatap kecermin rias miliknya, ia mencoba menyisir rambutnya yang lurus berwarna madu, Merlin harus mengakui bahwa dirinya sangat menyukai warna rambut yang ia miliki.

warna rambutnya merupakan turunan dari ibunya Amanda begitu pula dengan kakak sulungnya Arthur yang memiliki warna rambut yang sama dengannya.

Merlin bahkan mewariskan warna mata biru air milik Ayahnya yang membuatnya terlihat sempurna bagi para wanita english bahkan seluruh gadis seaterio english iri dengannya.

Merlin mengepang rambut pirangnya dengan rapi, biasanya Merlin hanya mengikat seluruh rambutnya keatas dengan jepitan tapi tidak dengan sekarang ia ingin mengubah suasana dengan mengepangnya kebawah.

Merlin mengalihkan pandangannya menatap keatas meja riasnya, menatap setiap jepitan miliknya diatas meja tapi ia tidak menemukan jepitan bunga mawar miliknya yang biasa sering ia kenakan.

"Apa aku menjatuhkannya?" Gumamnya sambil menundukkan tubuhnya untuk menatap kolong bawah meja riasnya, bahkan ia tidak mempedulikan kepangan rambutnya yang mulai terbuka kembali.

Ia bahkan tidak menyadari pintu kamarnya sudah terbuka.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Gumam seorang pria dari arah pintu kamarnya, Merlin tidak menatap kearah suara itu berasal.

"Apa kau melihat jepitan kesukaanku?" Tanyanya sambil terus mencari jepitan itu dibawah kolong meja riasnya.

Pria itu hanya menatap Merlin sambil menyenderkan tubuhnya di pintu. "Kau tidak akan menemukannya disana" Jelas pria itu tenang dan membuat Merlin berpaling kepadanya.

"Apa kau menemukannya?" Tanya Merlin sambil menatap pria itu, Merlin sangat mengenal suara pria itu karena pemilik suara itu adalah kakaknya sendiri.

Merlin menatap Arthur yang terlihat sedikit malas menjawab pertanyaan Merlin.

"Oh, Come on Arthur please, katakan dimana kau menemukan jepitan itu" Gumam Merlin sambil memohon pada Arthur namun Arthur hanya menjawabnya dengan mengangkat kedua bahunya.

"Aku tidak tahu dimana jepitanmu berada sekarang" Jelasnya tenang namun perkataannya sedikit membuat Merlin jengkel dengannya.

"Kau tidak tahu?" Gumam Merlin ulang menatap Arthur yang sudah menganggukkan kepalanya "tapi kau tadi berkata bahwa aku tidak akan dapat menemukannya disana" Jelas Merlin menunjuk kolong bawah meja riasnya karena bagi Merlin perkataan Arthur tidak masuk akal.

"Ya, aku tahu" Jelas Arthur sambil melipat kedua lengannya didadanya namun pandangannya masih menatap Merlin yang terlihat sedikit panik.

"Kau ingat kemarin kau mengenakannya saat kau pergi keluar" Jelas Arthur masih menatap Merlin yang menjawab pertanyaannya dengan anggukkan

"Tapi aku tidak melihatmu kembali dengan jepitan itu" Jelas Arthur masih menatap Merlin yang terlihat bingung dengan perkataannya.

"Dan aku mengambil kesimpulan bahwa jepitanmu tidak mungkin terjatuh dibawah situ" Arthur menunjuk kearah bawah meja rias Merlin kemudian ia membalikkan tubuhnya untuk pergi meninggalkan merlin namun tertahan.

Arthur melupakan sesuatu yang penting, ia kembali menampakkan dirinya kepada Merlin.

"aku harap besok kau bangun subuh, karena aku ingin cepat-cepat sampai dikota pada pagi hari" Jelasnya kemudian benar-benar pergi meninggalkan Merlin yang terdiam membisu memikirkan jepitan kesayangannya.

***

Merlin kembali mengepang rambutnya dengan cepat, tidak serapi sebelumnya namun masih bisa dilihat dengan baik, ia mengambil jepitan terdekatnya dan menjepitnya dibawah kepangannya.

"Dimana aku melepaskan jepitan itu?" Batin Merlin sambil menatap cermin yang ada didepannya, ia terlihat berusaha mengingat kembali semua kejadian kemarin.

Merlin merasa kepalanya sedikit pusing karena ia harus mencoba mengingat kembali kejadian kemarin, ia mencoba menatap kearah cermin namun pandangannya terasa berputar dan akhirnya ia mendapati dirinya berdiri didepan Gazebo kastil tempatnya bermain.

Merlin terlihat pucat ketika ia melihat dirinya sendiri sedang duduk tepat didalam gazebo itu, tempat dimana dirinya duduk bersantai dengan para temannya yang lain disana.

Merlin memperhatikan kastil tua itu dengan lekat, ia bahkan tidak menyadari bangunan Kastil itu masih terlihat kokoh walaupun sudah lama tempat itu kosong.

Merlin sedari kecil sudah sering pergi ke kastil itu walaupun orang tuanya melarangnya untuk bermain disana.

"Merlin, jepitan rambutmu cantik" Gumam seorang gadis sambil menatap jepitan bunga mawar yang terselip cantik dirambut Merlin.

Pertanyaan yang dikeluarkan oleh suara seorang wanita sedikit mengejutkan Merlin dan membuatnya berpaling menatap gadis yang ada disamping dirinya satu lagi.

"Aira?" Gumam Merlin sedikit terkejut melihat Aira duduk disamping dirinya.

Merlin tersenyum kepada gadis itu "tentu saja, ini adalah jepitan Favorite milikku" gumannya kepada Aira.

"Boleh aku melihatnya?"

"Tentu saja" Guman Merlin sambil melepaskan jepitan mawarnya kemudian memberikannya kepada Aira.

Aira mengamati jepitannya dengan wajah kagum, memang jepitan bunga mawar itu sangat jarang dilihat bagi para gadis desa.

"Jepitan ini bagus, kau beli dimana?" Tanya Aira sambil mengembalikan kembali jepitan itu kepada Merlin.

Merlin mengambilnya kembali dari tangan Aira.

"Aku mendapatkannya dari Ayahku, kau tahu ia sering pergi ke kota dengan Arthur" Jelas Merlin meletakkan jepitan mawar itu diatas meja, ia tidak memasang jepitan itu kembali dirambutnya.

Merlin masih memperhatikan jepitan yang diletakkan diatas meja oleh dirinya satu lagi.

"sepertinya sudah hampir malam, bagaimana kalau kita kembali" Gumam Aira sambil bangkit berdiri sehingga membuat Merlin ikut bangkit berdiri.

Merlin menganggukkan kepalanya kemudian pergi dengan Aira meninggalkan Gazebo tanpa mengambil jepitan Mawar itu.

Merlin menatap jepitan mawarnya dan dirinya satu lagi secara bergantian, ia harus memperingatkan dirinya untuk tidak melupakan jepitan rambut itu.

Merlin melangkahkan kakinya hampir sedikit berlari untuk menepuk pundak dirinya satu lagi namun percuma, ia bahkan tidak bisa menyentuhnya hanya satu yang harus ia lakukan yaitu memperingatkan dirinya.

"Me..Merlin jepitan rambut.." Guman Merlin berusaha memperingatkan dirinya satu lagi namun teriakkannya tertahan.

Ia merasa dirinya seperti tersedot oleh suatu kekuatan dan seluruh pandangannya terlihat berputar kencang.

Behind Of The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang