Chapter 10

1.7K 141 24
                                    

#Happy Reading All.. please give a vote for this Story.. ^•^

Merlin tidak tahu bagaimana ia bisa berdiri didepan pintu sebuah kastil tua yang sering ia datangi dengan teman-temannya, Merlin mengambil kertas yang ada didalam saku jubahnya dan membaca kembali tulisan yang terlihat didalam kertas semuanya sesuai dengan papan petunjuk yang ada didepan kastil tua itu.

A..apa yang harus aku lakukan sekarang? Batin Merlin sambil menarik jubahnya lebih erat mengingat udara semakin dingin dan ia tidak yakin ada penghuni yang menempati kastil tua namun tiba-tiba pintu kastil tua itu terbuka dan sesosok pelayan keluar dari dalam kastil itu.

"Selamat datang Miss Merlin, Saya Remus kepala Pelayan di kediaman ini" Gumam Pelayan yang keluar dari pintu kastil tua itu untuk menyambutnya, Merlin menelan Saliva-nya untuk mengurangi rasa gugupnya. Bagaimana ia tahu namaku? Batin Merlin gugup, ia bahkan mengingat wajah pelayan itu didalam mimpinya.

"Kami sudah menunggu anda, apakah perjalanan anda melelahkan, Miss?" Tanya Pria itu kembali sambil mempersilakan ia masuk kedalam kastil, Merlin terdiam sejenak sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kastil mengingat ia sudah sangat kedinginan diluar.

Aku berada disini hanya sementara hingga matahari terbit Batin Merlin meyakinkan keputusan yang ia buat tidak salah, Merlin sedikit terkejut ketika ia melihat isi dalam Kastil tidak menyeramkan mengingat kastil ini sudah tua dan para penduduk banyak yang melarang anak-anak mereka untuk mendekati kastil ini hanya saja lampu-lampu didalam kastil sedikit redup.

"Maaf Miss Merlin, bisakah anda memberikan jubah anda?" Tanya Remus membuyarkan lamunan Merlin.

"Ma..Maafkan saya"Gumam Merlin cepat sambil melepaskan tali jubahnya dan melepaskannya kemudian memberikannya kepada Remus, Merlin memperhatikan pelayan itu meletakkan jubahnya ditempat gantungan yang tersedia didekat pintu agar ia tahu dimana jubahnya disimpan mengingat jubah itu pemberian terakhir Arthur untuknya.

"Bisakah anda mengikuti saya Miss?" Gumam Remus kembali kemudian mulai melangkahkan kakinya tanpa menunggu jawaban apapun dari Merlin dan membuat gadis itu mengikutinya dari belakang.

Merlin menggenggam kedua tangannya dengan erat untuk mengusir rasa gugupnya, tubuhnya masih menggigil akibat udara dingin diluar sana, Merlin memperhatikan Remus berhenti disebuah Ruangan dan membuka pintunya.

"Silakan Masuk Miss Merlin" Gumam Remus sambil mempersilakan Merlin masuk kedalam ruangan yang ia tunjuk "Silakan anda menunggu disini, akan saya panggilkan Lord Collin" Gumam Remus kemudian ia kembali menutup pintu ruang tamu.

Merlin memperhatikan sekeliling ruangan yang terasa nyaman, Ia sudah terlalu lelah untuk berlari didalam hutan mencari pertolongan dan sekarang setidaknya ia bisa sedikit beristirahat diruangan ini.

***

Collin mengangkat botol brandy hangatnya dan meneguknya tapi tidak ada sedikitpun air yang keluar dari dalam botol itu. "Apa aku sudah menghabiskannya?" Gumam Collin sambil menghela nafasnya dengan berat kemudian ia meletakkan kembali botol brandy kosongnya dan menatap setumpuk dokumen-dokumen yang sudah ia kerjakan.

"Ternyata masih banyak dokumen yang belum aku selesaikan" Gumannya kembali sambil mengambul setumpuk dokumen baru yang akan ia kerjakan namun terdengar sebuah ketukan dari arah pintu ruang kerjanya

"Excuse me, My Lord" Guman Remus dari arah pintu ruang kerja sambil membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat.

"Ah Remus, bisa kau bawakan aku sebotol Brandy hangat lagi?" Gumam Collin mengangkat botol brandynya yang sudah kosong kemudian kembali mengerjakan pekerjaannya.

Behind Of The MaskМесто, где живут истории. Откройте их для себя