Chapter 7

1.3K 125 8
                                    

#Happy Reading All.. :D

"Aku kembalikan kepadamu" Gumam Merlin sambil memberikan sebuah kantong berisikan uang kepada Arthur yang sudah mengerutkan kening menatapnya.

"Kau tidak menggunakannya?"

Merlin menggelengkan kepalanya dengan cepat "Tidak, aku tidak mengunakannya, tidak ada sesuatu yang menarik minatku" Jelas Merlin masih menatap kantung uang digenggamanya menunggu Arthur mengambil kantung itu dari tangannya.

Jujur Merlin merasa sayang untuk menggunakan uang yang Arthur berikan kepadanya untuk membeli barang-barang yang menurutnya tidak terlalu penting.

"Simpanlah" Guman Arthur cepat tanpa menolehkan pandangannya kepada Merlin yang sedikit terkejut dengan jawabnya.

"Tidak Arthur, ini terlalu banyak bagiku" Jelasnya kembali masih berusaha memberikan kantung uang yang ia terima kepada Arthur.

Arthur menghela nafasnya dengan berat sambil menatapnya " Bukankah aku sudah katakan kepadamu, kau boleh mengunakan semuanya" Jelas Arthur sambil mengendalikan kereta kudanya, ia sedikit kesulitan karena kereta yang ia bawa sudah tidak terlalu memuat banyak barang mengingat hampir seluruh barang yang ada didalam kereta kuda sudah ia jual dikota.

"Uang itu milikmu," Jelasnya kembali sambil mendorong kembali kantung uang yang Merlin berikan padanya. "Kau boleh menyimpannya dan memakainya nanti jika kau butuhkan"

Merlin menganggukkan kepalanya kemudian meletakkan kantung uang itu kembali kedalam saku bajunya, ia kembali terdiam memperhatikan jalan yang sudah mulai sepi karena sebentar lagi matahari sudah akan meninggalkan tempatnya.

"Seharusnya kita kembali ke penginapan kemarin malam," Gumam Arthur menyesal karena terus melanjutkan perjalannya untuk kembali ke Desa, Merlin hanya menarik jubahnya lebih erat karena udara mulai terasa dingin.

"Lagipula percuma kita kembali Arthur, kita sudah tidak bisa menyewa satu kamar pun disana, semuanya sudah terpesan hingga besok" Jelas Merlin mengingat kembali apa yang pemilik penginapan katakan kemarin ketika mereka memesan kamar.

"Ya.. kau benar, tapi setidaknya kita tetap lebih aman jika bermalam disana walaupun harus tidur didalam kereta kuda" Jelas Arthur sambil menghela nafasnya dengan berat.

Merlin hanya memberikan senyum pahit kepadanya karena mendengar nada penyesalan dari perkataan Arthur namun ia tetap memilih untuk diam sambil mendengar celotehan Arthur disampingnya.

"Aku akan mempercepat kereta kuda kita agar bisa sampai lebih cepat dari biasanya" Gumam Arthur memperingatkan Merlin untuk berpegangan, Arthur dengan cepat melajukan kereta kudanya menusuri hutan-hutan yang mulai gelap, hanya sinar dari bulan yang baru saja memunculkan dirinya yanh menerangi jalan mereka.

Merlin memperhatikan jalan-jalan yang ia telusuri, jalanan itu terlihat asing baginya "Arthur, apa kita tidak salah jalan? Aku merasa tidak pernah melewati jalan ini" Jelas Merlin panik, ia yakin dengan ingatan dan penglihatannya kalau ia tidak pernah melewati jalan yang Arthur lalui sekarang.

Arthur menganggukkan kepalanya tanpa memperlambat laju jalan kereta kuda "Tentu saja kau tidak mengenalnya, Aku menggunakan jalan pintas agar cepat sampai di desa" teriak Arthur kencang karena suara angin yang kencang menerpa mereka sehingga membuat suaranya terdengar kecil.

Merlin masih menatap Arthur dengan cemas, ia tidak yakin jalan yang ia lewati terlihat aman mengingat sejauh Merlin memandang hanya hutan dengan perpohon lebat yang ada disana, Ia bahkan tidak tahu apa yang sedang menunggu mereka didepan sana.

***

"Selamat datang, My Lord" Gumam seorang pelayan ketika Edward sudah membuka pintu kereta kuda dan mempersilakan Collin turun.

Behind Of The MaskWhere stories live. Discover now