Chapter 4

1.5K 136 11
                                    

#Happy Reading All, Please give comment and Vote for this story

Merlin menunggu Arthur kembali kedalam kamarnya yang berada tepat didepan kamarnya, ia kembali keluar dari jendela setelah merasa aman untuk keluar.

Merlin berlari dengan cepat menuju kastil tempat dimana ia sering menghabiskan waktu dengan temannya.

Ia menundukkan tubuhnya untuk melewati lubang yang cukup lumayan untuk membawanya masuk kedalam kastil.

Seharusnya aku membawa lampu kemari Batin Merlin menghela nafasnya dengan berat menatap sekeliling taman yang gelap, ia bahkan sedikit kesulitan untuk berjalan.

"Sepertinya aku melihatnya disini" Gumam Merlin sambil meraba setiap tempat, tangannya terhenti ketika ia merasakan sebuah benda seperti ukiran bunga mawar kemudian dengan cepat ia menariknya.

Ia tersenyum puas dengan apa yang ia dapat, Merlin menggengam jepitan itu sambil melangkahkan kakinya kembali menuju lubang tempat ia masuk. Langkahnya terhenti ketika ia melihat seluruh lampu yang ada ditaman tiba-tiba menyala bahkan sampai kedalam kastil.

Menyala? Bukankah kastil ini kosong? Batin Merlin terkejut dengan apa yang ia lihat, jantungnya berdetak kencang, tangannya terasa dingin dan kaku. Ia mempercepat langkahnya hingga akhirnya ia berhasil keluar dari dalam kastil itu.

Ia masih berlari meninggalkan kastil namun pandangannya tetap terarah kedalam kastil hingga ia tidak dapat melihat kastil itu lagi.

***

"Merlin, bangunlah!" Gumam Amanda sambil mengetuk pintu kamar Merlin dengan kencang.

Merlin menggeliat didalam selimutnya, ia terlalu mengantuk karena ia baru saja tertidur beberapa jam setelah ia kembali dari kastil itu.

Merlin kembali terlelap, seluruh pandangannya gelap namun sekarang ia tengah berdiri didalam kastil itu, sepertinya tempatnya berdiri berada didalam suatu ruangan tapi ruangan itu sangat dingin tidak ada penghangat ruangan.

Kenapa aku ada disini? Batinnya sambil menggigit bibirnya perlahan menahan kegugupannya, ia menatap kearah pintu didepannya dan mencoba melangkahkan kakinya membuka pintu ruangan itu dan mendapati seseorang sedang duduk disebuah sofa sambil membaca sesuatu yang menurut Merlin itu adalah surat kabar.

"Permisi My Lord" Guman seseorang dari arah pintu sambil mengetuknya membuat Merlin sedikit memekikkan suaranya namun dengan cepat ditahannya, ia tidak tahu apakah pria yang sedang duduk itu mendengar suaranya atau menyadari kehadirannya karena tatapan pria itu sudah terarah kepadanya.

"Siapa disana?" Teriak Pria itu menatap kearah Merlin yang tidak terlihat, Merlin melihat Pria itu bangkit berdiri bahkan menghiraukan pelayannya yang baru saja masuk.

Merlin melihat kening pria itu berkerut  sambil melangkahkan kakinya mendekat kearahnya hingga membuatnya menahan nafas.

Tidak.. aku mohon jangan kemari Batin Merlin gugup ia bahkan menudukkan kepalanya tidak berani menatap, Pria itu tetap berjalan kearahnya dan berhenti tepat didepannya dan membuat Merlin terkesiap mencium aroma maskulin pria itu dan nafasnya yang terasa dingin diwajah Merlin.

"Siapa kau? Keluarlah sekarang!" Teriak Pria itu kembali dengan kencang menatap kesegala arah dan membuat Merlin mengalihkan pandangannya menatap Pria yang ada didepannya.

"Excuse me My Lord, apakah ada masalah?" Tanya seorang pelayan dibelakang pria itu, Merlin masih terdiam kaku menatap pria yang ada didepannya.

pria itu memiliki warna mata abu-abu dengan kulitnya yang putih dan terlihat kaku, Setengah wajahnya tertutup dengan mask yang ia kenakan, Merlin berani yakin dibalik mask yang pria itu kenakan menyembunyikan wajahnya yang tampan dan maskulin.

Behind Of The MaskWhere stories live. Discover now