Chapter 8

1.3K 117 8
                                    

#Happy Reading All :D

"Bagaimana dengan anak-anak, Remus?" Tanya Collin sambil mengambil cangkir tea bloddy yang Remus berikan kepadanya.

"Mereka sedang bermain didalam kamar anak-anak, My Lord" Jawab Remus memberikan sebuah botol kecil berisikan cairan kental berwarna merah pekat kepada Collin.

Collin mengambil botol itu dan menuangkan semuanya ke dalam tea-nya yang masih hangat, Collin mengaduk teanya sambil menghirup aroma tea yang keluar dari dalam cangkirnya. "Bagaimana dengan pelayan wanita untuk anak-anak, Remus?"

"Yes My Lord, saya sudah memesannya, pelayan itu akan datang besok pagi" Jelas Remus sambil menatap Collin yang sudah mengerutkan keningnya, Collin tahu maksud Remus dengan kata besok pagi berarti saat langit gelap muncul kembali keesokkannya.

"Apakah mereka tidak bisa datang lebih cepat dari rencana?" Tanya Collin kembali, ia sangat membutuhkan pelayan pribadi untuk kedua keponakannya mengingat Lucius membiarkan kedua anak mereka datang mengunjungi kediamannnya tanpa pendamping.

"Akan saya coba tanyakan kembali, My Lord"

***

Merlin berharap semua yang terjadi malam ini hanya mimpi karena baru kali ini Merlin melihat Arthur terlihat panik sambil mengendarai kereta kuda mereka dengan cepat tanpa mempedulikan sekitar mereka.

"A..Apa mereka akan mengejar kita?" Tanya Merlin penasaran karena melihat Arthur terus mengarahkan pandangannya menatap kearah belakang seakan ada seseorang mengikuti mereka.

"Brengsek!" Teriak Arthur tiba-tiba sambil menghentikan kereta kudanya tiba-tiba kemudian ia memanjat mencari sesuatu dari dalam kereta barang yang ia bawa.

Merlin memperhatikan Arthur mengambil segegam kantong putih kecil dan kantong besar yang ia yakin kantong kecil itu adalah uang hasil penjualan barang dikota "Apa yang akan kau lakukan dengan uang itu?"

Arthur mengalihkan pandangannya yang terlihat lelah, "Setidaknya ini bisa membantu kita bertahan" Gumannya kembali menatap kearah kereta barang mereka seakan memikirkan sesuatu.

"Kau tidak mengambil senapan yang kau bawa?" Tanya Merlin kembali mengingat ia melihat Arthur menyelipkannya didalam kereta barang milik mereka sebelum mereka berangkat ke kota.

Arthur menggelengkan kepalanya menjawab Merlin, "Tidak, Senapan tidak bisa mengalahkan mereka Merlin" Jelasnya sambil menghela nafas, Arthur dapat melihat Merlin mengerutkan keningnya.

Merlin tidak paham dengan apa yang Arthur katakan, tidak ada manusia yang tidak terluka jika terkena tembakan dari sebuah senapan, bahkan hewanpun tidak dapat bertahan.

"Keluarlah dari dalam kereta Merlin, kita harus pergi meninggalkan kereta kuda ini"

Merlin membelakkan matanya mendengar perkataan Arthur "Kau yakin?, Di tengah malam seperti ini?" Tanya Merlin kembali untuk meyakinkan dirinya bahwa dirinya salah mendengar tapi Arthur hanya menatapnya dengan tatapan bersalah.

"Oh Arthur, kau benar seharusnya kita kembali ke penginapan kemarin walaupun kita harus tinggal di dalam kereta, Aku sungguh tidak mau pergi kedalam hutan hanya untuk bersembunyi" Jelas Merlin memohon kepada Arthur untuk membawanya kemanapun asalkan tidak kedalam hutan.

"Maafkan aku Merlin, mengenai perkataanku untuk menginap di penginapan kemarin, Aku bersyukur kita tidak melakukannya karena kalau kita melakukannya mungkin kita tidak akan bisa berada disini lagi selamanya" Jelas Arthur sambil menepuk kepala Merlin yang terlihat ingin menangis.

Behind Of The MaskWhere stories live. Discover now