Jadian

26 0 0
                                    


"pagi semua!" sapaku sambali memasuki kelas dengan wajah yang terlihat sedikit kecapekan. Melihat ke ujung depan kelas, tepatnya tempat duduk natsu.

Kegiatan di sekolah kembali seperti semula. Aku dan Natsu juga bermain dan bercanda bersama. Aku merasa bahagia sekali hari itu. Tapi aku rasa ada yang sedikit aneh dengan sikap Natsu yang terlihat begitu akrab dengan ku.

"Wah, seru yah liburan kemarin. Aku sangat senang sekali. Gimana dengan mu?" tanya Natsu pada ku.

"oh, umh.. yaa... umh... aku juga senang.." aku merasa sedikit deg-degan dengan pertanyaan yang dilontarkan Natsu itu.

"by the way. Mkasih yah gantungan kuncinya. Aku suka banget,aku janji bakal jaga baik-baik gantungan kunci itu." Kata Natsu

Aku benar-benar shock dengan ap yang di katakan Natsu itu. Kenapa Natsu tau yah kalo itu gantungan kunci dari aku? -.-"

"ups.. oh ya... umh.. ta..tapi.. kenapa kamu bisa tau." Tanya ku gagap.

"iya,Dika yang mengatakanya. Sekali lagi makasih yah."

"ouh begitu.. iy..iya.. sama-sama." Jawabku malu. Sungguh aku tak menyangka jika Dika akan mengatakannya pda Natsu. Aku benar-benar malu. Tapi di balik rasa malu itu aku merasa seneng banget, karena tadi Natsu bilang kalo dia sangat menyukai gantungan itu dn akan menyimpannya baik-baik.

~0~

Pagi itu pelajaran matematika, tapi ada yang aneh, karena guru yang ngajar tidak msuk kelas. Tak berapa lama pak ridel sebagai guru MTK ku akhirnya masuk kelas juga. Namun, dia masuk bersama dengan seorang cowok,

"baik anak-anak, ini perkenalkan namanya pak Han. Pak han ini yang nantinya akan menjadi PPL di kelas kita selama 1 bulan. Jadi mulai hari ini kalian beljr sama Pak Han ya." Dengan santainya pak ridel meninggalkan kelas dan membiarkn pak han menetap di kelas.

Namanya juga ppl, susahnya jadi guru yah gini nih. Harus ada praktek lapangan, kasian banget yah para ppl yang ada di sekolah ku. Bukan hanya pak han, ada 4 ppl lagi yang mengajar di skolah ku dengan kelas-kelas yang berbeda. Gimana gak kasian coba, temen-temen sekelas itu anaknya usil-usil. Bukan cuman pak han yang bakalan jadi objek sasaran kali ini. Guru yang biasa mengajar dikelas aja, udah sering mereka kerjain. Apalagi kelas sebelas, identik sama nakal-nakalnya. Hehee

"hai semuanya, perkenalkan nama saya burhan kalian bisa panggil saya bapak Han. Mulai sekrang sya akan belajar mengajar disini, mohon bantuannya ya." Dengan kompak murid sekelas menjawab iya.

Dengan postur tubuhnya yang tinggi dan memakai sepatu fantofel hitam, celana panjang hitam,jaz universitas yang berwarna dongker dan matanya yang sipit. Terlihat memiliki karakter tersendiri. Dengan rasa sedikit gugup, pak han memulai untuk menjelaskan beberapa materi pada kita. Tapi sepertinya ada yang aneh dari diriku. Sejak pak han pertama masuk kelas hingga menjelskan sampai jam mapel hampir habis, tak hentinya aku memandangi nya. Aku sendiri tak mengerti mengapa merasa ada yang menarik dari pak han.

Selesai menjelaskan, ternyata masih ada waktu 5 menit sebelum pulang. Dan pak han memberi kepada kita untuk bertanya,

"pak mau nanya tapi bukan soal pelajaran. Tapi tentng bapak, boleh?" tanya libra tanpa ragu menanyakannya pada pak han.

"boleh, nanya apa?."

"bapak lahirnya tanggal berapa?"

"tanggal 9 mei 1994. Ada lagi?" Wah ternyata masih muda banget. Yah kurang lebih selisih 3 sampai 4 tahunan lah sama aku. Tapi kenapa aku jadi biacarain dia yah.. *-.-

Orangnya baik, gak cuek dan cara ngajarnya juga enak. Karna masih ada waktu sebelum bel jam mapel berakhir, pak han memberikan kita selembar kertas kecil,

"ini kertas bukan buat oret-oretan, tapi tuliskan uneg-uneg kalian tentang cara belajar yang kalian inginkan bersama pak han. Tidak usah di beri nama di kertasnya"

Oke. Ku tulis dikertasnya,

Bolehin saya panggil bapak dengan sebutan peceng yah. Gak boleh ngebosenin ya pak. Jangan terlalu serius. Mksih.

Setelah semua selesai menulis lalu di kertasnya di gulung dan di serahkan ke pak han.

Keesokan harinya, ada pelajaran matematika lagi. Dan aku semangat banget untuk cepet-cepet pelajaran matematika. Ntah itu karena emang pelajarannya yang aku suka, tapi sepertinya aku juga suka sama ppl nya. Waduh! Enggak enggak bercanda doang...

Kebetulan kali ini hanya 1 jam pelajaran. Dan temen sekelas minta free. Akhirnya di turutin sama pak han. Dia mencoba untuk mendekatkan diri sama kita, ngajak main game matematika, crita-crita soal pengalamannya. Selama ngobrol sama kita-kita. Pak han sempet curhat tentang kehidupannya dulu, dan kita terharu mendengar curhatannya itu.

Gimana gak terharu, katanya nih dulu pak han itu adalah anak berandalan. Tapi semenjak dia sadar akan arti kehidupan itu sendiri, dia mulai dewasa dan mampu untuk berubah menjadi lebih baik dan dewasa.

~o~

0Ki

First Time For cheattingحيث تعيش القصص. اكتشف الآن