A week in Hwasun 4

347 37 0
                                    




Lee YongDae Pov's

Apa kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama?

Kau menjawab tidak? Kau pasti orang yang sangat rasional.

Sama sepertiku dulu.

Ya, aku juga tidak percaya pada love in first sight itu.

Maksudku ya bagaimana mungkin seseorang akan mencintai hanya dari pandangan.

Tapi aku termakan ucapanku sendiri,

Karena aku mencintai wanita itu sejak pertama kali aku memandangnya.

BAGIAN IV

Apakah aku sudah memperkenalkan diriku? Ah kurasa belum. Baiklah aku akan memperkenalkan siapa diriku ini. Namaku Lee Yongdae, usiaku hampir memasuki kepala 3. Tidak usah kujelaskan, kalian pasti bisa mengira berapa usiaku saat ini.

Pekerjaanku adalah direktur disebuah perusahaan. Dan satu hal lagi, aku masih single. Kau bertanya mengapa? Aku pun tak tahu. Aku adalah pria yang tampan, kaya dan normal tentunya.

Aku hanya belum mendapatkan tambatan hati yang benar benar mencintaiku, semua masih berpura pura dan menyukaiku karena wajahku yang tampan, jabatanku yang tinggi dan hartaku yang banyak. Tidak ada yang benar benar ingin memiliki apa adanya diriku.

"Dae, sudah saatnya kau mengambil alih perusahaan di Indonesia. Perusahaan disini sudah maju dan Appa sudah menunjuk orang kepercayaan Appa untuk menggantikanmu disini. Appa rasa perusahaan di Indonesia lebih menantang untuk kau kelola."

Appaku datang kekantor. Kufikir ia ingin mengajakku pulang kerumah. Bukannya diajak pulang aku malah dilempar jauh kenegeri orang! Sial.

"Ani Appa17. Aku tidak ingin keluar dari Korea. Aku menyukai hidupku yang sekarang. Akan sangat sulit bagiku untuk beradaptasi lagi, lagipula aku tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia."

Aku mencoba menolak Appaku karena jujur aku tak ingin pergi jauh dari negeri tercintaku, tinggal di Seoul dimana aku dapat mudah kembali ke Hwasun saja aku keberatan. Bagaimana jika aku harus pergi jauh kenegeri orang?

(17tidak ayah)

"Kau tidak bisa berbohong padaku. Aku tau kau mempelajari bahasa secara otodidak. Dan kulihat bahasamu cukup baik. Ayolah Dae, kau tak akan rugi disana. Atau jika kau bersikeras tak ingin pergi kau boleh disini, tapi sebagai bawahan, kau mau? Kurasa kau tak mau. Karena kau sudah bekerja sangat keras. Otte dangsin-eun dong-ui18"

Appaku memberikan ultimatum kepadaku. Kali ini ultimatumnya membuatku tertegun. Sungguh aku tidak masalah jika ditaruh sebagai bawahan jika atasanku lebih baik dariku, tapi ini?

(18kau setuju?)

"Ye appa, aku akan pergi."

Ucapanku pasrah, dapat kulihat wajah ayahku langsung berubah bahagia. Huh sebegitu senangnyakah ia mengusirku jauh dari korea?

Aku pulang ke Hwasun. Membereskan barang barang yang perlu kubawa sekaligus berpamitan dengan eomma, sepupuku dan juga hyungku. Kenapa tidak hyung saja yang pergi? Hanya karena ia sudah beristri jadi ia tidak boleh pergi jauh?

Ayah curang, hanya karena aku single akulah yang harus mengalah pergi jauh dari Korea. Sampai kapan aku akan pergi jauh? Kalau tau aku akan pergi jauh, aku takkan belajar bahasa.

"Dae, berbahagialah appamu punya tujuan baik dengan mengirimmu kesana. Sudah saatnya kau mandiri dan membantu appa mengembangkan perusahaannya yang ada disana. Kau kan bisa pulang sesekali. Jakarta Hwasun tidak terlalu jauh dengan pesawat sayang."

A week in Hwasun [completed] √ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora