A Week in Hwasun 5

576 41 0
                                    

***

Aku pernah mencintai seseorang.

Aku juga pernah berkencan dengan orang itu.

Tapi aku tak pernah ingin hidup dengannya.

Karena cinta yang kudapat hanya semu.

Cinta ada karena aku tampan, kaya dan punya jabatan tinggi.

Jika saat ini aku menemukan orang yang tepat.

Bolehkah aku menikahinya?

BAGIAN V

Kami sampai di Apartemenku sore hari menjelang malam. Kulihat dia membuka lemari esku dan tidak menemukan apapun yang bisa dimasak disana. Yah kuharap kau maklum saja.

Aku tinggal sendiri diseoul aku tak masak dan aku juga sudah berbulan bulan diJakarta. Pasti tidak ada apapun disana. Akhirnya kuputuskan untuk membawanya ke rumah orang tuaku di Hwasun.

"Li, jika keluargaku menawarkanmu soju tolaklah secara halus. Karena aku tau pasti kau tak akan menyukainya."

Aku memperingatkan Lili yang sedang menikmati makan malamnya dengan keluargaku. Dia terlihat sedikit canggung namun tetap meneruskan makannya bersamaku. Hatiku sedikit bahagia saat keluargaku menerimanya dengan tangan terbuka.

Aku meninggalkan Lili sebentar untuk menerima panggilan dari perusahaanku disini. Aku berencana ingin mengambil investorku yang ada di Korea untuk menanam saham mereka di Indonesia. Sebelum kemudian hyungku datang.

"Dae, siapa gadis itu?" ujarnya bertanya langsung ke pointnya.

Aku tau sikap hyungku. Dia sangat jeli dan paham apa yang terjadi bahkan sebelum aku menjelaskan kepadanya.

"hyung, Bogoshippeo25."

Aku tersenyum dan berjalan kearahnya. Mencoba melunturkan kilatan dan tatapan curiganya kepadaku.

(25merindukanmu)

"Dae, jawab aku." ujarnya kali ini dengan nada tegas.

Hyungku satu ini benar benar tidak bisa ku kibuli. Dia tau saja kalau aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Dia sekretarisku. Cantik kan?"

"Kau sungguh sungguh bersamanya? Atau kau hanya melampiaskan kekesalanmu seperti yang kau lakukan kepada gadis gadis yang dekat denganmu selama ini?"

"Hyung, kali ini aku serius. Dia berbeda dengan wanita wanita yang selama ini mendekatiku. Dia, kurasa dia tidak menyukaiku. Dia hanya menganggapku atasannya. Entah kenapa aku pun tak tau. Kuperhatikan dia pun tak pernah berhubungan dengan lelaki manapun."

Aku mengutarakan niatku kepada hyungku. Kemudian aku melihatnya menghela nafas lega.

"Baguslah, jangan sakiti dia. Jangan main main dengan dia, Lili itu gadis yang baik."

hyungku memperingatkanku dengan nada yang sedikit mengancam, apa hyungku mengenal Lili?

"Kau mengenal Lili hyung?" tanyaku semakin penasaran.

"Entahlah Dae, kurasa ia tak asing bagiku. Dia sedikit mengingatkanku akan teman lamaku yang sudah meninggal. Ah mungkin hanya mirip saja, aku mengatakan begini padamu karena kulihat Lili adalah gadis yang baik. Kalau kau menyukainya maka perjuangkan, kalau tidak lepaskan dia."

ucapan hyungku tegas kemudian berlalu meninggalkanku. Aneh sekalli.

Aku kembali keruang tengah. Memastikan Lili tidak meminum soju yang diberikan keluargaku. Sampai aku terkesiap melihat Lili sudah terlelap dimeja makan. Bersebelahan dengan ji hyun yang kondisinya tak jauh berbeda.

A week in Hwasun [completed] √ Where stories live. Discover now