a week in hwasun 9

332 35 4
                                    

Memiliki seseorang yang kau cintai adalah hal yang indah bukan?

Aku memiliki orang yang kucintai dan aku sangat bahagia

Meskipun aku belum memiliki hatinya

Apa aku sanggup memasuki hatinya?

Haruskah aku melakukannya perlahan atau,

Haruskah aku memasuki paksa hatinya?

***

BAB IX

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BAB IX

Lee Yongdae POV

Lili benar benar menguji kesabaranku, kau tau? Dia benar benar menolak seluruh hal yang kutawarkan, memang dia menerima lamaranku, setuju untuk pergi bersamaku, tapi tetap saja, dia menyulitkanku dengan menolak semua hal yang terkait pernikahan kami, mulai dari gaun pernikahan, katering, konsep pesta.. dan saat kutanya seperti apa yang diinginkannya dia akan menjawab dengan santai "terserah anda saja mr" arghh.. tapi tenang saja, satu hal yang tidak ditolaknya adalah cincin pilihanku.. dan dia bilang menyukainya juga.. akhirnya.

"ah baiklah, aku suka gaun pilihanmu lee, dan aku suka dekorasi pesta ini, dan aku mengucapkan terimakasih" ucapan lili dengan singkat dan sama sekali tidak berekspresi,,

"aku akan membuatmu terpesona.. pertama dengan senyumku.." ucapku dengan percaya diri padanya, dan lili hanya membalasnya dengan tatapan.. 'lakukan saja sekuat tenagamu'

Pesta pernikahan kali ini sangat sangat melelahkan, selesai mandi aku menuju sofa untuk menonton tv sembari menunggu lili selesai mandi dan berpakaian.. acara tv yang sungguh membosankan akhirnya membuatku tertidur.. aku tersadar saat lili mencoba memegang wajahku..

"apa aku berhasil? Kau sudah terpesona bukan?" tanyaku dengan penuh percaya diri, dan wajah lili berubah menjadi merah merona.

"aku mencintaimu lili," ucapku memeluknya erat, mencium dahinya, mata, hidung dan pipinya dengan sayang, kemudian aku mulai mengecup bibir indah miliknya.. namun tak ada respon hingga aku mengehentikannya. Aku tidak mau melakukannya kalau lili tidak menginginkannya.

"kau suamiku, tidak ada yang salah jika menciumku" ucapnya tulus dan memandangku dengan wajah yang teduh, aku memeluknya dan menciumnya dengan penuh hasrat dan cinta hingga kurasa lili membalas ciumanku.. dan kami saling mengungkapkan cinta malam itu.

Kurasa hanya aku yang mengungkapkan cinta padanya malam ini, tengah malam aku terbangun karena mendapati lili yang gelisah dalam pelukanku. Keringat dingin bercucuran didahinya, lili menggumamkan sesuatu yang tidak jelas dan sangat sulit kumengerti.

"hen, hiks, hen, hiks" aku mendengar sebagian kecil igauannya dan hatiku terasa perih, dibawah alam sadar pun kau masih memikirkan hendra? Aku hanya memeluknya erat, berharap agar dia segera tenang dan kembali tidur.

***

Aku mencari lili disekitar apartemenku, tadi setelah dia membuatkanku sarapan dia izin untuk berjalan disekitar apartemen, namun aneh aku sudah menunggu lama namun dia belum juga kembali. Kualihkan seluruh pandanganku pada setiap sudut taman yang ada hingga mataku tertuju pada sesosok wanita yang duduk sambil menunduk dibangku taman.. lili-ku.. senyum mengembang dibibirku saat aku berlari menghampirinya namun senyumku pudar saat aku berada dihadapannya.. lili-ku menangis.

A week in Hwasun [completed] √ Where stories live. Discover now