Part 23

1.3K 44 0
                                    

kejadian tadi siang masih berputar putar di kepala gue. Gue smsan dengan emil sama sekali ga ngebahas hal tadi siang atau ngebahas hal hal yg berbau bokep. Ya cuma sekedar saling memberi perhatian nanya udah makan atau belum, dan bla bla bla.

Semakin hari gue semakin rajin smsan dengan emil, bahkan kadang kita telp telponan. Biasanya emil yg sering telp gue. Emil kl nelpon gue biasanya abis magrib selesai gue mandi. tak heran juga gue jadi sering nyolong pulsa dari hp kakak kakak gue. Karena pulsa gue abis. Kl dari hp emak gue ga berani nyolong.

Hingga akhirnya gue dan emil janjian sabtu besok kita nonton pirates of the caribbean di biokop ada yg ada di belakang rumah sakit. Emil meminta gue untuk menjemputnya, otomatis gue harus berbohong ke babeh gue untuk alasan minjem motor. Bilang jujur buat ngedate? Gue yakin ga akan di kasih.

Hari sabtu siang gue udah siap, udah dandan kece maksimal tak lupa gue menyemprotkan parfum hasil nyolong punya suaminya kak vina. Parfum gue kebetulan lagi abis.

"Mau kemana lo?" Tanya kak Vina

"Mau ngerjain tugas di rumah temen" jawab gue berbohong

"Cieee mau ngapel ke rumah anne ya" goda kak vina

"So tau"

"Anne siapa vin?" Tanya emak gue

"Itu mah gebetannya ade di sekolah" seru kak vina

"Oh ya? Cakep gak vin?" Goda emak gue

"Cakep loh mah, kemarin mamah pas ambil rapor keluarnya lama si, ga ketemu deh" timpal kak vina

"Oh yaudah besok kamu temenin mamah ke sekolah ya vin, mamah mau liat orangnya" lanjut emak gue

"Apaan si, siapa yg mau ketempat anne? Aku mau ke rumah somad" jawab gue berbohong

"Yaudah hati hati kamu, jgn ngebut ngebut" pesan emak gue

"Ciieeeeee" seru kak vina

Gue keluar rumah dengan memakai motor bokap gue. 40 menit kemudian gue udah tiba di rumahnya emil, emil meminta gue untuk menunggu dulu karena dia belum mandi. Kurang ajar ni anak, dia yang ngajakin malah dia yg belum siap.

Hampir 1 jam gue menunggu akhirnya emil muncul, tapi emil masih belum siap. Udah mandi si tapi masih memakai kimono mandi. Ini anak daritadi ngapain aja.

30 menit kemudian baru emil siap untuk berangkat.

"Beehhh emil" gue terpana melihat emil yg memakai dress terusan selutut warna merah muda

"Gue cakep ga de" emil memutar badannya dan mengibaskan dress nya

"Mil kita naik motor loh, paha lo cemong nanti loh"

"Yah terus gmn? Masa gue ganti baju lagi?"

"Pakai legging aja mil" saran gue

"Oke deh, tunggu ya"

Tak lama emil keluar dari kamarnya dengan memakai leggings dengan atasan kemeja gombrong ga tau itu punya siapa. Punya bapaknya mungkin atau gue yg norak karena gatau modelnya kaya gitu.

"Yuk"

"Mamah aku pergi ya" seru emil

"Iya hati hati, pulangnya jgn malam malam" jawaban nyokapnya dari dalam kamar

Di perjalan emil kembali memeluk erat gue. Dan gue ga berani buka kaca helm. Gue malu di liatin banyak orang. 15 menit gue udah tiba di bioskop. Karena memang jaraknya yg ga terlalu jauh dari rumahnya emil.

Gue memesan tiket untuk jam 17.15, dan gue memesan tempat duduk paling atas dan di tengah. Menurut gue posisi duduk disitu paling asik buat nonton.

"Mil gue keluar dulu ya"

"Mau kemana?"

"Ngerokok dulu sebentar"

"Oh yaudah gue ikut ya"

Gue dan emil duduk duduk di dekat warung empek empek. Gue membakar sebatang rokok, dan gue liat emil juga mengeluarkan rokoknya dan gue menahan tangannya saat emil ingin mengambil sebatang rokok.

"Mil, gue risih liat cewe ngerokok"

Emil memasukan kembali bungkus rokoknya. 10 menit kemudian gue dan emil kembali ke dalam untuk menunggu di depan pintu teater
.
Kira kira 15 menit sebelum pintu teater terbuka, gue di kagetkan oleh suara yg udah ga asing lagi.

"Hayooo ngapain lo disini?" Suara kak iren dari belakang mengagetkan gue

"Ehh..hhmm..ituu ga ngapa ngapain" jawab gue panik, gue berasa kaya maling yg ketauan nyolong, panik !!!

"Pasti ini yg namanya anne" Kak Iren menunjuk emil

"Oh bukan" seru emil

"Oh beda lagi, wah wah ade gue laku juga ya" sembari mengacak ngacak rambut gue

"Kenalin, aku Iren kakaknya dante" kak iren berjabat tangan dengan emil

"Kak lo ngapain si disini? Kaya ga ada bioskop lain aja" gue mencibir

"Lah ini kan tempat umum, lo nonton apa?" Tanya kak iren

"Rahasia" jawab gue

"Pintu teater II telah di buka, para penonton yang telah memiliki karcis dipersilahkan memasuki ruang teater" suara dari mba mba teaternya

"Udah pulang sono loh" kata gue ke kak iren sembari beranjak masuk ke teater II

"Wah songong, liat nanti lo ya di rumah" ancam kak iren

Gue meninggalkan kak iren dan memasuki teater. Di dalam teatrer emil bertanya ke gue tentang kakak gue bisa kenal dengan anne.

"De kakak lo kenal anne?"

"Iya, tapi bukan yg tadi. Kakak gue yg 1 lagi yg kenal"

"Kenal darimana?"

"Waktu pembagian rapor, gue dan kakak gue ketemu anne di kantin"

"Ohh"

"...."

emil merangkul tangan gue dan menyenderkan kepalanya di bahu gue. Kl ini gue membalas perlakuan emil dengan menggenggam tangan nya. Keadaan seperti ini di tambah aroma parfum emil yg menusuk hidung membuat jantung gue berdebar kencang. Dari film di mulai hingga selesai posisi gue dan emil ga berubah sama sekali. Bahkan gue masih ingin berlama lama berdua dengan emil..

Sampai akhirnya saat gue di rumah emil dan ingin berpamitan pulang, gue nembak emil. Momen yang sama sekali ga pernah gue bayangkan sebelumnya. Emil pun menerima gue dengan senang hati. Ya mulai malam gue bukan lagi seorang jones yg menyedihkan.

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang