Part 55

1.2K 43 0
                                    

"kamu hati hati disana, inget jangan macem macem !!"

"iya mah"

"kabarin mamah setiap hari, ga ada alasan hape lowbet atau alasan alasan lainnya !!"

emak gue memeluk erat tubuh gue, dan mengecup berkali kali pipi dan kening gue

"yaah rumah jadi sepi dong nih" saut Kak Iren

"enggalah, kl lo yang pergi baru sepi" jawab gue

"gue ga ada temennya dong di rumah"

"kan ada kak vina"

"bedalah, ga ada yang bisa gue siksa lebih tepatnya" kak iren tertawa lebar

gue mencibir

"ingat pesan mamah, jangan macem macem disana" saut babeh gue "kl bisa nanti pulang ke jakarta bawa jodoh dari sana"

"heh !!" emak gue melototin babeh gue

"tau lo dengerin tuh kata mamah" timpal kak vina

"iya"

"aku jalan ya" gue melangkah untuk check in

"...."

gue lirik jam tangan meunjukan angka sembilan. masih satu setengah jam lagi waktu take off. gue mengambil hp gue dan mulai menelpon anne. hasil percakapan gue dengan anne, ternyata dia baru aja sampai di parkiran.

hp gue bergetar, anne menelpon gue.

"dimana?" anne bertanya ke gue

"gue di depan tempat check in"

gue melihat anne, gue pun melambaikan tangan

"kok lo rapih banget bawa koper segala, lo mau ikut gue ya?"

"hehehe"

gue menunjukan satu tiket dan langsung disambar oleh anne

"yaah... gue pikir lo mau ikut gue" jawabnya frustasi setelah melihat tiket tujuan ke bali

"Kan gue udah bilang ga ada uang buat kesana"

"Trus lo ngapain di bali?"

"Gue kerja, bantu bantu usaha om gue" jawab gue "kl gue kerja kan bisa ngumpulin uang buat nyusul lo"

"Ahhh abang bisa aja" anne mengkerlingkan mata

"Udah check in dulu sana, nanti ketinggalan pesawat loh"Gue melirik jam tangan

"Itu bokap gue lagi check in" anne menunjuk bokapnya "gue mau tanya lagi nih, lo bakal kangen gue ga?"

"Engga"

"iisshhh"

Gue tertawa lebar

"Iya, gue pasti kangen banget sama lo"

"Nah gitu dong" anne tersenyum lebar

"Hei, kamu? Hhmm siapa nama kamu? Om lupa" sapa bokapnya anne

"Dante om"

"Oh iya dante, kamu mau ke australi juga?"

"Oh engga om, saya mau ke bali"

"Wah enak ya langsung liburan"

"Aduh engga om, saya mau kerja"

"Wah asik dong bisa langsung kerja. Kerja dimana?"

"Bantu bantu usaha om saya disana"

"Wah hebat kamu, yaudah kita ke dalam dulu ya. Hati hati kamu"

"Iya om makasih, om juga hati hati"

"De gue masuk ya, inget jangan ganti nomor !! Kl ganti nomor langsung kabarin gue !! Hati hati di jalan, dadaah dantee"

"Iya bawel, lo juga hati hati"

Gue masih terpaku memandang anne yang berjalan menuju boarding pass, di kejauhan anne membalikan badannya dan tersenyum ke arah gue. Senyum itu, senyum yang akan selalu gue rindukan.

anne pantas mendapat yang terbaik, begitupun dengan gue. gue ga mau egois dengan menjadi penghalang untuk nya. bener kata kak iren, gue harus bisa membedakan mana realita dan mana yang hanya sekedar angan angan.

gue memustuskan untuk ikut tante dewy di bali. seenggaknya dengan perubahan suasana dan kesibukan gue selama disana perlahan gue bisa menghilangkan bayang bayang anne.

Hingga anne menghilang dari pandangan mata gue. Gue baru berjalan menuju terminal 2F. Jaraknya ga jauh dari 2E, tapi kaki gue berasa berat banget untuk melangkah.

Saat gue menunggu di boarding room, gue mendengarkan radio dari hp gue. Gue berharap seenggaknya bisa memperbaiki sedikit mood gue dengan mendengarkan lagu, tapi malah mood gue jadi semakin rusak. Lagu yang lagi di putar di radio adalah lagunya ten2five – i will fly

lagu yang bikin gue semakin inget sama anne. Ya karena gue tau ten2five dari anne waktu di bus. Buru buru gue matiin radionya, dan gue mulai memplay koleksi mp3 yang ada di hp gue. hingga Jam sebelas kurang lima menit pesawat gue take off.

dadah Jakarta, dadah SMIP terkutuk yang bakal selalu gue rindukan dengan segala memory di dalamnya..

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang