Part 79

1.2K 41 0
                                    

sabtu sore. nanti malam, malam minggu. entah udah berapa banyak malam minggu gue lewati cuma diem diem bego di kamar. anne ada di kamar gue. dia lagi berkaca. sesekali senyum senyum sendiri memuji dirinya. terkadang juga sambil lenggak lenggok bergaya seperti model. merapikan rambutnya, mengacaknya lagi, lalu merapikannya lagi. ganjen banget ini anak. padahal ga kemana mana. setiap malem minggu juga keluar cuma cari makan, abis itu gitaran di atas sampe subuh.

"nte, kita ga kemana mana nih?" tanya anne

"mau kemana mana juga susah ne, ga ada kendaraannya"

"minjem motornya mang ujang" kata anne sembari terkekeh pelan

gue tertawa

"enak banget lo kl ngomong"

"makanya lo bawa motor dong"

"gue kan ga ada motor, Ne"

"lah itu yang biasa lo bawa di jakarta"

"itu kan punya bokap gue. kl punya gue ga mungkin gue sekolah naek angkot"

"yaudah gpp bawa aja kesini. lagi juga itu motor ga pernah dipake kan"

"kl pagi dipake ne buat ke pasar"

"ish.. ga asik lo ah... gue kan juga mau kaya orang orang malem mingguan bareng cowokya"

"gue kan bukan cowok lo"

"justru itu. mumpung sama sama masih belum punya pasangan. anggep aja gue ini cewek lo" anne mengengok ke arah gue. lalu mengedipkan sebelah matanya

"ne, kl beneran emangnya lo mau jadi cewek gue?"

anne berjalan mendekat ke gue sembari tersenyum. lalu jongkok di depan gue

"engga !!"

monyeeeetttt !!

“ting” hape gue berbunyi, ada pesan masuk.

Anne mengambil hape gue dan membuka isi pesan tersebut

“siapa ne? Ga sopan lo main ambil aja”

“dari mei, ngajak keluar tuh dia” anne memberikan hpnya ke gue

Gue membalas sms dari mei, dan mei mengajak gue keluar sore ini sekedar untuk muter muter daerah bandung. akhirnya ada juga cewek khilaf yang ngajak gue malem mingguan.

Anne merengek minta ikut, anne mengancam akan mengusir gue dari kost kl ga dibolehin ikut. ngancemnya ga kira kira. Ya mau ga mau deh gue ajak nih anak.

30 menit kemudian mei udah datang di kost. gue udah rapih, tapi belum sama anne. gila ini anak, mandi aja belum kelar. belum lagi nanti dia dandan dululah, nyari nyari baju yang pas lah. hadoooh bener bener ribet banget jadi cewek !!

"lama lo !!" cibir gue

anne hanya senyum senyum kaya orang ga punya dosa.

Mei mengajak gue dan anne ke salah satu cafe di jalan riau. Tempatnya asik dan cozy. Kebanyakan yang datang kesini anak anak muda seumuran gue. Yang kerjaannya sama kaya gue pesan minum Cuma segelas pulangnya besok subuh hahaha.

“sering kesini mei?” gue membuka obrolan

“engga kok, dan. Cuma dulu kadang kadang kesini sama temen sekolah” kata mei sembari melihat lihat menunya

“ohh... sekolah lo dimana mei?” ucap gue yang juga lagi melihat menu

“percuma gue jawab, lo ga akan tau”

Anne dan mei tertawa pelan

“emang gitu dia mei, kadang suka so akrab gitu” saut anne

Gue tertawa pelan

“basa basi ne, biar kita besok besok diajak muter muter lagi”

“oh iya bener juga” anne mengamini jawaban gue, lalu tos bareng gue

“sialan lo berdua”

Kita bertiga tertawa lebar, hingga orang orang yang ada berada disebelah kita melihat aneh ke arah kita. tak lama kemudian pesanan kita datang

"ga malam mingguan mei?" tanya gue

"ini lagi malam mingguan bareng kalian" jawab mei, lalu tersenyum

"yee maksud gue ga sama cowok lo"

"cowok? cowok gue siapa?" mei berbalik nanya

gue mendengus pelan

"malah balik nanya"

"ga punya gue. lebih tepatnya belum nemu yang cocok aja" kata mei "nah kalian berdua ga malam mingguan"

"nasib kita bertiga sama mei" saut anne

kita bertiga kembali tertawa

"ga sama ah, kalian kan" mei menempelkan kedua jari telunjuknya

"dih engga..enggaa.." bantah anne

"yaudah gue sama mei aja" kata gue, lalu menjulurkan lidah ke anne

"dih ga bisa. jangan mau mei"

"trus gue sama siapa?"

"lo sama mang ujang aja" saut anne, diikuti tawanya dengan mei

“oh iya, kapan kapan kita ke dago atas yuk” ajak mei

“ngapain mei? belanja?”

“kita nongkrong disana, asik loh Dan nongkrong disana malam malam”

“disana ada apa mei?” tanya anne

“udah pokoknya ikut aja, ga nyesel deh”

Obralan masih terus berlanjut, malam ini mei bercerita tentang asal usulnya. Kita bertukar cerita masa masa sekolah dulu sambil diselingi candaan dari gue dan anne. Sementara mei hanya bagian tertawa melihat tingkah gue dan anne yang semakin hari semakin aneh. Terkadang mei juga ikut melontarkan candaan. Gue udah menduga, mei cewek yang menyenangkan. Mei juga pintar mencari bahan pembicaraan. Sifat feminimnya itu loh yang bikin mei tetap terlihat manis walaupun sedang ngebanyol. Lama kami mengobrol sampai lupa waktu, hingga akhirnya kita kembali ke kost nenek.

"ne udah malem, tidur sono lo"

"berisik ah, gue belom ngantuk" anne merebahkan dirinya disebelah gue

"ganti dong pilemnya, ga seru" sambung anne

"tuh ganti sendiri, gue mau tidur" gue memberikan remote tv ke anne, dan merubah posisi membelakanginya

"yee malah molor, temenin gue ngobrol" anne menarik tubuh gue

"apaan si ne? lagi lo malem malem bukannya tidur sono di kamar lo" kata gue "ada setan lewat, gue perkosa lo"

"emang lo berani?" ucap anne dengan suara genit, kini posisinya terlentang dengan kepala ditopang oleh tangan kanannya

anak setan, gue masih normal woi !!

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Where stories live. Discover now