Trust Me?

8.3K 772 58
                                    

Dumb and Dumber: Trust Me?

.

.

Buat @kamickey yang selalu kuPHP-in bhaks :v (kalo gini aku udh bukan tukang PHP lagi kan?)

.

Prompt: Based real life; awal mellow berakhir bahagia

.

.

.

Taehyung melepas ketsnya malas. Pemuda itu masuk ke dalam dorm dengan langkah gontai, ia menyempatkan diri mengambil satu kaleng cola dari lemari es. Hendak berbalik menuju kamarnya ketika menemukan Seokjin yang tengah duduk di meja makan dengan secangkir teh yang asapnya masih mengepul.

Menimang sebentar, Taehyung memutuskan berjalan menghampiri Seokjin yang tersentak kaget; baru menyadari kedatangannya.

"Kau sudah pulang? Tidak ikut pergi makan-makan dengan yang lain?" Tanya Seokjin sambil meletakkan ponselnya di atas meja. Ia meraih cangkir tehnya dan menyesapnya lembut.

"Hng." Taehyung duduk di hadapan Seokjin. Menatap kakak tertuanya itu dengan sebelah tangan menyanggah dagu.

"Apa?" Seokjin meletakkan kembali cangkirnya di atas meja. Balas menatap Taehyung yang terus memperhatikannya dalam diam. "Kau ingin mengatakan sesuatu?"

Helaan napas Taehyung yang yang gusar membuat Seokjin semakin yakin dengan dugaannya. Ia tersenyum kecil, mengerti apa yang sedang terjadi ketika ponsel Taehyung berdering dan pemuda itu hanya melirik sekilas tanpa berniat menerima panggilannya.

"Jungkook 'kan?"

Taehyung tersentak, reflek mengangkat wajah.

Terkekeh kecil, Seokjin memulai lembut, "Kau bisa mengatakannya padaku." Satu tangannya terulur untuk mengusap lengan yang lebih muda. "Kau tahu, aku memang buruk dalam segala hal, tapi kau bisa mengandalkanku untuk ini, bicara padaku."

Seokjin mengenal betul bagaimana seorang Kim Taehyung; begitu sederhana, tak tertembus dan serapuh kaca. Taehyung memiliki rentetan keluhan atas setiap hal yang terjadi, tapi pemuda itu hanya terdiam, lalu mengangguk saat seluruh member bertanya apa ia baik-baik saja kemudian hancur dengan caranya sendiri.

Taehyung mendesah kecil sebelum senyumnya perlahan terukir di kedua sudut bibirnya. "Aku baik-baik saja, hyung."

"Sampai kapan?" Nada bicara Seokjin terdengar tenang, "Kau akan terus begini sampai kapan?" Seokjin meremas lengan Taehyung lembut. "Kalian bukan anak kecil lagi Taehyung, kau bukan anak kecil lagi. Jika itu tidak oke, cukup katakan tidak. Sesederhana itu."

"Aku yang kekanakan." Taehyung membantah tipis, meremas kaleng colanya yang masih belum terbuka. "Aku memang bodoh. Itu bukan salah Jungkook, itu bukan salah siapapun. Tapi kenapa aku harus marah?" Ia menatap Seokjin dengan bola matanya yang berkilat terluka, "Jungkook bukan seseorang yang akan mengatakan; ya aku juga mencintaimu ketika seseorang menyatakan perasaanya. Bukan juga seseorang romantis yang akan memberikan kejutan luar biasa, dia hanya Jeon Jungkook, yang kucintai dengan segala kekurangannya."

Seokjin sempat kehilangan kata-kata; tidak tahu harus membalas apa. Ia kemudian meremas lengan adiknya lembut, bergumam agar Taehyung mengangkat wajah dan menatapnya. Lalu berbisik lirih, "Kalau begitu katakan. Katakan apa yang kau inginkan, Taehyung."

Dumb and Dumber 》 jjk+kthWhere stories live. Discover now