Weakness

6.2K 602 49
                                    

Dumb and Dumber's; Weakness

.

.

©Icecreamstae

.

.

.

"Halo, Jeon,"

Jungkook melirik sepintas, mendapati kakak tingkatnya yang berdiri dengan senyum terukir usil. Ia melengos, "Hm?"

"Woah, dingin sekali." Sahutnya bercanda, Jung Hoseok berdiri di sampingnya, ikut menyandar pada tembok gerbang kampus di belakangnya. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Berdiri." Jawab Jungkook pendek, setengah tidak peduli saat atensinya tertuju penuh pada ponsel di genggamannya.

"Kau benar-benar seperti apa yang tukang-tukang gosip sialan itu katakan."

Satu alis terangkat, Jungkook melirik Hoseok yang sedang sibuk menyulut rokok. "Apa maksudmu?"

"Bajingan kampus." Jawab Hoseok pendek, kemudian menghembuskan asap rokoknya penuh nikmat. Ia mengamit puntung rokok itu di jemari kirinya. "Sok cool, preman yang hobi mematahkan tulang gengster kampus seberang, misterius, sialnya kau terlahir dengan otak yang lebih beruntung dibanding mahasiswa yang terlalu kompetitif mengejar peringkat. Dasar brengsek, kenapa kau bisa seberuntung itu, sialan?" Hoseok terkekeh tanpa suara. Melirik adik tingkatnya yang masih bungkam. "Kau bahkan tidak pernah mendengarkan dosen-dosen sialan itu karena kedua matamu selalu terpaku pada sosok itu selama kelas berlangsung, kemudian tidur dan mengumpulkan tugas lebih cepat mengalahkan si nomor satu dengan tanpa cacat dan tepat."

Kemudian tawa Jungkook terdengar. "Kau mengerikan hyung. Apa kau menguntitku selama ini?"

"Bangsat." Hoseok merengut. Meninju lengan Jungkook main-main. "Kaupikir aku tidak memiliki urusan lain?" Katanya kesal. "Ada seribu seratus hal berguna dan jauh lebih penting yang bisa kulakukan selain menguntitmu, brat." Ia memutar bola matanya. "Salahkan fans-fans pengangguranmu yang hobi menggosip di kantin itu."

Jungkook hanya tersenyum, sedangkan Hoseok mengerutkan kening antisipatif. "Hei, hei itu mengerikan. Berhenti tersenyum seperti orang gila," kedua mata Hoseok menyipit curiga. "Kau membuatku merinding."

Senyum Jungkook mengilang, secepat kilat saat pemuda itu menendang tulang kering Hoseok hingga pemiliknya mengaduh kesakitan.

"Jangan sampai kita berakhir di ruangan Mr. Choi—konselor sialan itu hari ini, hyung." Katanya dengan kedua alis menyatu; separuh main-main.

"Ini sakit brengsek." Ujar Hoseok sengit, ia menunjuk Jungkook dengan puntung rokoknya. "Aku bukan masokis seperti Taehyung. Tunggu sampai ia mengetahui kelakuan kekasihnya yang hanya bersikap kemanisan saat berada di hadapannya."

"Taehyung tidak bodoh." Jungkook mendengus, kembali sibuk dengan ponselnya. "Lagipula apa yang kau lakukan di sini, hyung? Jangan menggangguku."

"Kupikir kau senang aku menemanimu." Kata Hoseok bercanda. Ia tertawa saat Jungkook memutar bola matanya jengah.

"Jungkook-ah!"

Keduanya menoleh nyaris bersamaan. Mendapati Kim Taehyung yang setengah berlari ke hadapan mereka. Pemuda itu terengah ketika sampai di hadapan mereka sambil menggenggam dua kaleng milkis di kedua tangannya.

"Oh, annyeong Sunbae! Aku tidak tahu jika Jungkookie menungguku bersama Hoseok-sunbaenim." Katanya dengan kening yang mengerut lucu.

Dumb and Dumber 》 jjk+kthWhere stories live. Discover now