Horror: Jungkook

3.1K 125 1
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca 💕

Seminggu yang lalu, aku mengalami kejadian yang menurutku tidak masuk akal dan tidak ada orang yang akan percaya jika aku ceritakan.

Pagi yang cerah dan sangat cocok untuk berkunjung ke taman bermain. Saat itu aku dan kekasihku-Yein- berkunjung kesitu. Di sana aku melihat berbagai wahana, badut, dan penjual souvenir. Yein mengajakku untuk menaiki wahana bianglala. Antre nya sangat panjang, sampai menghabiskan 15 menit untuk itu. Saat giliran kami, aku dan Yein langsung naik. Yein terlihat sangat bahagia menaiki bianglala, karena wahana ini adalah kesukaannya. Kami menaiki bianglala selama 20 menit. Setelah itu kami turun dan menaiki wahana lain.

Tidak terasa hari sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku memutuskan untuk pulang, tetapi yein menangkalnya. Yein tidak mau pulang dan mengajakku menaiki wahana bianglala sebelum pulang.
"Chagiyaa~ ayo kesana~ aku mau naik itu sekali lagi," Bujukkan mautnya membuatku ingin naik bianglala itu lagi.

Aku menggandeng Yein menuju bianglala. Tanpa aku sadari karena terlalu fokus ke Yein, aku menabrak badut merah muda berbentuk kelinci. Saat itu posisiku sedang berlari mundur sambil menggandeng Yein, sehingga tidak salah kalau menabrak orang di belakangku.

Aku sangat suka kelinci. Segera aku menundukkan badan untuk meminta maaf. "Maafkan aku! aku tidak melihatmu, maafkan aku," Setelah aku berdiri tegak, badut itu tidak ada!. Ku lirik Yein yang terlihat bingung dengan tingkahku barusan.
"Kau sedang apa? Kenapa kau meminta maaf?" Aneh, dia bertanya begitu, padahal jelas sekali badut yang ku tabrak tadi ada di sampingnya. "Ah ani, tidak ada. Ayo kita ke sana saja!"

Yein terlihat sangat senang menaiki bianglala, kadang dia berfoto-foto ria, kadang dia berteriak melihat pemandangan. Aku sangat bahagia melihatnya bahagia. Aku menjadi ikut tersenyum karenanya, mengingat tugas sekolahku yang padat, saat di sampingnya aku jadi sedikit lega. Namun kebahagiaan ku luntur saat melihat badut kelinci merah muda yang ada di keranda sebelah. Aku membelalakkan mataku karena badut itu, aku kaget. Lain halnya dengan Yein, aku melihatnya bahagia saat melihat badut itu melambai-lambai ke arahnya. Aku merasa tidak enak, ah maksudku perasaan ku tidak enak. Aku berfikir badut itu bukan orang baik dan akan mencelakakan kita berdua. Aku ingin cepat turun dari bianglala ini.

Setelah bianglala, kami pun membeli makanan-takoyakki. Pikiran ku tentang badut itu kembali menghantui. 'Bagaimana bisa badut itu hilang di hadapanku?'. Kami makan di bawah wahana bianglala. Saat itu Yein mengaku ingin pergi ke kamar kecil. Aku berniat menemaninya, tetapi yein menolak dan memaksa pergi sendiri. Aku peringatkan dia untuk tidak lama lama di sana, karna takut makanan nya dingin. Makananku sudah habis, Yein masih belum datang juga. Aku khawatir ada apa-apa dengan Yein. Aku pun memutuskan untuk menyusulnya ke kamar kecil. Ku tunggu dengan sesekali melihat jam. Sudah jam 7!. Aku memaksa masuk dalam kamar kecil. Ku ketuk pintu dengan sesekali memanggil nama yein. "Yein? Apa kau didalam? Dimana kau? Sudah malam, kajja pulang!" Tidak ada jawaban. Tidak lama setelah aku memanggil namanya, dari bilik pintu pertama keluar badut merah muda. Tentu saja aku kaget, apa yang orang ini pikirkan sampai memakai kostum ke kamar kecil?.

Entah apa yang dia pikirkan, badut itu mendekat, otomatis aku mundur karena ditangannya memegang pisau. Tak lama, badut itu bicara, suara wanita! Suaranya lirih dan lemah. "J-jung--jungkook" Namaku? Darimana dia tau? Apa dia tau saat aku menabraknya? Atau dia seorang penguntit?. "N-nugu??! Jangan mendekat! Ada pisau ditanganmu!" Namun badut itu terus mendekat. "Ku peringatkan jangan mendekat!!".

BRUKK!

Badut itu jatuh. Segera kucari Yein sebelum badut itu bangun. Tapi nihil, yein tidak ada di bilik manapun.
Akhirnya aku penasaran dengan badut itu, akan ku laporkan ke polisi dengan tuduhan penculikan dan percobaan membunuh. Ku buka kostum kepalanya, dan.. "Yein?".
Dibalik kostum ini adalah yein. Ku buka kostumnya dan.. Sungguh mengenaskan, tubuhnya penuh sayatan dan tusukkan. Lehernya di sayat, lengannya dikuliti, dan kulit perutnya juga hilang dan hanya tertutup dengan kain basah. Aku sungguh tidak tau harus menghubungi siapa karna aku tidak dekat dengan siapapun.

Yein telah pergi, kuputuskan untuk membawanya pulang dengan merangkulnya agar tidak ada yang mencurigai. Saat sedang berjalan, aku melihat sesosok badut kelinci merah muda. Anehnya, di tangannya juga ada pisau yang sama. Dari kejauhan, kulihat dia mengangkat tangannya dengan .. Membidik? Kelinci itu membidikku! Aku harus segera pergi!. Tak sampai aku berbalik, pisau ditangan kelinci itu melayang dan menembus kerongkonganku, aku sangat kesakitan. Aku berharap ada yang menolongku. Tapi nihil, aneh, tidak ada orang dimanapun. Kelinci itu juga hilang, dan Yein tidak ada. "Y-ye-..ii-." Susah mengucapkan kata kata, tenggorokanku tercekat, dan susah sekali bernafas. Semuanya menjadi gelap, dan kosong.

"Jungkook-ssi!" Samar-samar aku mendengar suara Yein. Aku bangun dan memeluknya, Yein masih hidup!. "Yein? Gwaenchana?? Apa kau terluka??!" Aku sangat bahagia karena masih hidup, dan y
Yein juga. Yein menatapku dengan tatapan kosong, Yein bingung. "Apa maksudmu? Aku baik saja. Apa kau mimpi buruk?" Oh ternyata aku tertidur saat di wahana bianglala, dan kejadian tadi hanya lucid dream.

Setelah dari wahana bianglala, aku dan Yein bermain ke wahana lain. Saat sudah sore, tepatnya jam 5, aku memutuskan untuk pulang tetapi Yein menangkalnya, dia ingin naik bianglala sekali lagi. Aku agak malas dengan permintaannya, tetapi dengan bujukkan mautnya akhirnya aku meng iya kan. Saat di jalan menuju bianglala, aku menabrak badut kelinci merah muda, ku kira aku menabraknya karna terlalu fokus ke yein. Aku pun minta maaf sambil membungkukkan badan. "Maafkan aku! Aku tidak melihatmu tadi, ma-," Saat itu aku sadar bahwa kajadian ini sama dengan di mimpiku. Segera aku menegakkan badan dan kelinci itu hilang!. Aku bertanya kepada Yein dan jawabannya sama. Ku ajak Yein pulang saat itu juga untuk menghindari kejadian di mimpiku.

Di perjalanan pulang, aku menyetir dengan dengan kecepatan sedang. Samar-samar aku melihat seekor kelinci merah muda yang tergeletak di jalan dengan darah di sekujur tubuhnya. Aku kasihan dengan kelinci itu, dan yein juga kasihan dan menyuruhku membawa dan menguburnya di belakang rumah. Aku pun keluar mobil dan mengambil kelinci itu dengan kantong hitam. Saat aku berjalan kembali ke mobil, ada suara teriakan, teriakan Yein di dalam mobil!. Segera aku menghampiri Yein dan melihat badut kelinci merah muda di dalam mobilku, tepat di tempat Yein duduk. Dan Yein tidak ada! Ku buka kostum nya dan mendapatkan Yein di dalam kostum. Dengan luka sayatan dan tusukan yang sama di bagian yang sama, sama dengan di mimpiku.

Saat itu aku sangat bersedih, dan memutuskan untuk tidak mengunjungi taman bermain itu lagi. Kelinci yang ku temukan di jalan itu ku buang dan mayat Yein ku bawa ke rumah sakit. Aku selalu berharap ini semua hanya mimpi, tetapi sudah seminggu dan kejadian ini bukan mimpi.

•••••••END•••••••

Ke-3 dari JK :3
Ohooho :v tulis tulis~
Ada kelinci 🐰
Voment juseyo = ̄ω ̄=

Cerita BTS [COMPLETE]Where stories live. Discover now