Pure Blood: Jimin

469 15 0
                                    


"Hoaaaaammmm!!"

Kretekk!

"Aduh!" Pekik seseorang, yang sepertinya terlalu bersemangat menguap sambil merenggangkan tubuhnya.

"PARK JIMIN CEPAT TURUN DAN MAKAN SARAPANMU!" Seorang wanita memanggil dari lantai bawah yang sepertinya Ibu dari Park Jimin.

"Aaah ndeee tunggu sebentar!" Park Jimin turun dari kasurnya setelah melakukan beberapa perenggangan usai bangun tidur. Menyiapkan seragam sekolahnya dan cuci muka lalu turun untuk sarapan.

Di lantai bawah ia bisa melihat ibunya yang sudah duduk di meja makan, bersama adiknya–Jungkook–yang juga ikut sarapan sebelum berangkat sekolah. Jimin bergabung di meja makan dan sarapan seperti hari-hari lainnya, pergi mandi, lalu berangkat sekolah.

Setiap pagi Jimin berangkat bersama Jungkook. Sekolah mereka satu arah, ah tidak, maksudnya mereka satu sekolah. Jungkook duduk di kelas 1 Senior Highschool sedangkan Jimin di kelas 3 Senior Highschool. Jimin sudah boleh membawa mobil karna umurnya sudah mencukupi, sekolahnya juga tidak mempermasalahkan hal itu.

.
.

—Di sekolah—

"Yo, Jimin!"

"Hm?" Jimin sibuk, dipanggilpun hanya bergumam. Tugasnya lebih penting. Sekarang ia kelas 3 dan sedang mengejar Universitas Korea yang bergengsi itu, harus membanggakan ibunya.

"Dari tadi mengerjakan tugas terus, kau tidak kasian sama perutmu? Ini kan jam istirahat! Lihat! Kau sudah menyia-nyiakan 15 menit waktu istirahatmu! Dan sekarang –"

Ding dong ding dong~

Bel masuk setelah istirahat. Kim Taehyung sangat kesal dengan sahabatnya itu. Jimin tidak paham dengan perut Taehyung yang sudah ingin mati akibat kekurangan asupan gizi.

"JIMIIINNN! AKU KESAL! BAGAIMANA- KAU- BISA- BEGINI-!?!" Rengek Taehyung sambil menggoyang-goyangkan kedua pundak Jimin. Jimin terguncang kedepan kebelakang, tapi masih fokus ke kertas di depannya. Memang mengesalkan.

Seorang guru laki-laki masuk kelas. Pak Bogum, wali kelas XII-1, kelasnya Jimin. Anak-anak kelas yang masih berkeliaran segera duduk di kursi masing-masing. Beberapa berbisik 'apa yang dilakukan wali kelas di pelajaran Kimia?' tentu saja, sehabis istirahat seharusnya yang masuk kelas bu guru kimia.

"Selamat siang anak-anak, maaf mengganggu sebentar," Ucap Pak Bogum.

"Yang lama saja pak!" Celetuk salah satu siswa, membuat yang lain ikut berceletuk dan tertawa.

"Ehem!" Pak Bogum berdeham diikuti anak kelas yang mendadak diam.

"Jadi kehadiran bapak hari ini adalah ingin memperkenalkan murid baru, dia ini pindahan dari Senior Highschool XXXXX. Bapak harap kalian bisa menerima anak ini dengan baik," Seisi kelas mulai bertanya-tanya, beberapa heran, mengapa pindah sekolah saat sudah kelas 3?.

Pak Bogum mempersilahkan masuk murid baru tersebut. Tampilannya membuat isi kelas terperangah, dan sangat heran. Ia berhenti di sebelah mimbar Pak Bogum dan memperkenalkan diri.

"Annyeonghaseyo, Kim Ryujin imnida. Saya berasal dari Sekolah XXXXX. Saya tinggal di Gangnam dan pindah ke Seoul mengikuti ayah saya yang sedang bekerja. Saya harap kita bisa berteman !" Kim Ryujin melakukan bow dan dipersilahkan duduk di belakang Park Jimin.

Seisi kelas masih heran dan mata mereka masih tertuju pada Ryujin. Bagaimana tidak, Ryujin memiliki keanehan pada warna rambut, mata, dan kulit. Rambutnya berwarna hitam dengan highlight emas, matanya berwarna merah, dan kulitnya seputih kertas. Warna kulitnya membuat warna merah dan hitam di tubuhnya menjadi sangat mencolok. Selain itu, Ryujin sangat cantik. Untung saja cantik, jika tidak, pasti sudah dibully.

Cerita BTS [COMPLETE]Where stories live. Discover now