First Love :Suga

1.5K 42 1
                                    

Seorang namja berdiri di tengah lapangan, entah apa yang dilakukanya di siang bolong seperti ini. Sekolah menunjukkan waktu pelajaran, tetapi kenapa namja ini berjemur?.

"Min Suga!" Teriakan seorang namja menggema di lapangan, namja yang cantik. Ia berlari sangat kencang ke arah Suga.

"K-hahh... Biarkan aku bernafas sebentar" namja itu membalikkan badannya dan mulai meneraturkan nafasnya. Sesudahnya ia berhadapan lagi dengan Suga.

"Kau dipanggil guru fisika" guru yang menghukumnya tadi karena kesalahan yang sama sekali tidak ia buat. Seseorang menaruh sekotak yoghurt di atas meja Suga saat pelajaran. Kesalahan yang sangat fatal, sangat. Padahal sekotak yoghurt itu diberikan oleh fans Suga yang ngotot dan malah menaruhnya di meja. Benar-benar guru yang sensitif.

"Arraseo" Suga pergi meninggalkan namja tadi. Ah namja itu, namanya Park Jimin. Tubuhnya yang pendek, pipi yang imut, dan satu lagi.. bibir yang sangat menggoda. Ia dijuluki namja cantik, karena.. ya memang cantik. Dulu saja suga pernah jatuh hati padanya, sampai dia sadar kalau dirinya masih normal.

Suga berjalan malas ke ruang guru, berharap guru fisika yang dimaksud ada kepentingan luar dan tidak jadi memanggilnya. Tapi salah, harapannya tidak terkabul. Guru itu duduk manis di depan komputernya sambil terlihat sibuk mengerjakan sesuatu. Sesaat, Suga mematung. Guru fisika itu, Jiae namanya. Rambutnya yang panjang tergerai. Tidak biasanya, biasanya dia menguncir kuda rambutnya. eantah apa yang membuatnya melepas ikat rambut merah itu.

Guru itu menoleh ke Suga. Suga terlonjak kaget karna ketahuan memandang Jiae.

"Kemari!" Jiae mengibaskan tangannya ke atas bawah. Kacamata bulatnya ia lepas dan digantungkan di sela-sela kemeja dadanya. Suga terlihat salah tingkah karna tatapannya tadi, dan pergi menemui Jiae.

Suga duduk di seberang Jiae.

"Ada apa memanggilku? Bukannya sudah cukup dengan hukumannya? Lihat, kulitku bisa gosong kalau begini," Suga nyerocos begitu duduk dihadapannya. Ia menunjukkan kedua punggung tangannya yang merah kepanasan. Jiae mengangguk lalu berbalik memunggungi Suga.

Brak!

Sekotak Yoghurt rasa blueberry dihentakkan Jiae ke atas mejanya.
"Minumlah, kau pasti haus" yoghurt yang sama yang diletakkan fans di atas meja suga, yang membuat Suga dihukum. "Ya! Yoo Jiae! Aku kepanasan, bukan haus!, Aishh ini karenamu!" Suga mengelus-elus punggung tangannya sambil menatap Jiae tajam. Tatapan Jiae tidak kalah tajam, bahkan mungkin lebih tajam (?)

"Minum sajalah. Min Suga, jangan bohong, aku tau kau haus setelah dijemur selama 1 jam!" Suaranya meninggi dan tatapannya lepas dari Suga menuju ke monitor di depannya.

Suga melirik yoghurt laknat itu dengan tatapan marahnya. 'kau menyebalkan! Tidak kau, tidak yoghurt ini, sama saja!'. Tatapan Suga makin lama makin tajam menuju ke yoghurt blueberry yang terlihat lezat di imajinasi readers.

Glek

Suga menelan salivanya. Sepertinya ia mulai haus karena melakukan eye contact dengan blueberry yoghurt.

"Hah, sudah jelas kan? Minumlah sebelum aku berubah pikiran"

"Tidak mau, aku bilang aku kepanasan, bukan haus" Suga memalingkan wajahnya dan lengannya ia lipat di dada.

"Kau yakin?" Jiae mendekat. Wajahnya mendekat kurang dari 30 cm.

Deg.. Deg..

Perlahan, Suga menghadapkan wajahnya ke Jiae. Jiae masih menatap Suga lekat. 'sial, dekat sekali!' . Tidak mau kalah, Suga pun mendekatkan wajahnya.

Jiae, Yeoja usia 23 tahun. Bekerja menjadi guru sejak 1 tahun yang lalu. Guru termuda di Yeous Highschool di Seoul. Usianya memang sudah menandakan dengan jelas kalau ia masih sangat muda. Tidak jauh dari Suga yang usianya 19 tahun. Jiae sekolah 3 tahun lebih dulu daripada Suga, karena itu Jiae mendapat pekerjaan duluan.

Mereka saling memandang. Cahaya mentari siang menyinari kedua kepala mereka. Pupil mata hijau milik Suga mulai membesar. Sebaliknya, mata biru milik Jiae tambah berkilat.

"Kau, cantik"

Blushh

"K-kau? Keluar dari kantorku!"

Brakk!

Jiae membanting kursi kerjanya ke belakang dan meninggalkan Suga sendiri.

Deg!

'ugh! Apa ini?' Degupan menyakitkan sekaligus menyenangkan menghantam dada kiri Suga. Ia meremas dadanya dan pergi keluat kantor.

.
.
.
.
.

"Sudah?" Tanya Jimin duduk di depan Suga.

"Ya, dia aneh"

"Karna kau dihukum, makanya aneh" meletakkan sepotong roti keju di depan Suga.

"Aku tidak suka keju, singkirkan itu!" Suga melipat lengannya di dada dan menatap tajam Jimin

"Ah, aku lupa. Jadi bagaimana anehnya?" Tangannya menyingkirkan roti dan kembali ke posisi semula.

"Dia, tadi aku bilang kalau dia c-" ucapan suga terpotong oleh suara pintu kelas yang berderit. Ketukan
Sepatu terdengar mengeras diikuti dengan orang yang memakainya.

Brukk!

Perempuan tinggi bermata sipit itu menghentakkan buku-buku tebal dan berat di atas meja guru.

"Apa yang dia lakukan disini? Pelajarannya kan sudah lewat?" Bisik Jimin di telinga Suga. Otomatis Suga menjauhkan kepalanya dari bibir Jimin, takut jatuh tjintahh lagi katanya

"Saya akan mengganti guru biologi hari ini, mohon bantuannya," ia membungkuk 90° dan berdiri seperti semula.

Sontak seisi kelas menyerukan teriakan penuh keluhan. Bagaimana tidak? Guru fisika di Yeosh highschool ini sudah dicap sebagai guru killer satu-satunya.

"Min Suga!!"

---KBM---

.

.

.

.

°•°•°•°•TBC•°•°•°•°

To be continue ke chapt 2 nya first love ya 💕.. vote dan viewers seimbang semakin cepat publish 🌸 *pada nunggu kan ya?😂*

Cerita BTS [COMPLETE]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora