10

1.6K 153 9
                                    

...

Seungcheol terus mengendarai motornya dengan penuh rasa panik dan takut yang semakin memenuhi otaknya.

Betapa terkejutnya saat ia mendapati rumahnya telah ramai oleh orang-orang berbaju hitam. Dipercepatnya langkah kakinya memasuki rumah. Bola matanya terus berputar ke seluruh sudut ruangan. Mencari sosok yang sedang ia cari.

"Eomma... eomma... "

Seungcheol semakin kebingungan saat mendapati ibunya tengah menangis histeris.

"Eomma...apa yang terjadi? Katakan padaku."

Seungcheol terus melontarkan pertanyaan meski ototnya melemas. Diliriknya sebuah peti yang telah berhias bunga. Ia terdiam sesaat.

Dengan tubuh yang bergetar hebat, dan otot yang telah melemas, Seongcheol memaksa dirinya untuk melihat isi peti itu dan memastikan bahwa yang berada dalam peti itu bukanlah adiknya.


Jlepp


Seketika dadanya sesak. Hatinya sakit luar biasa, seakan tertusuk oleh sebilah pedang. Pandangannya mulai pudar saat kristal bening itu memenuhi matanya.
Dia benar-benar tak menyangka bahwa orang yang berada dalam peti itu adalah adiknya. Hatinya menjerit histeris. Seakan ingin berteriak sekeras-kerasnya.
Namun tak bisa, ia terlalu shock, hingga lidahnya kaku tak mampu berucap sepatah katapun.

"Jihoon-ah,maafkan aku." ucap Seungcheol dalam hati.

|Flashback end|

Last Snow || SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang