Confession: Renjun

6.7K 553 76
                                    

Sudah menjadi rutinitas kamu untuk menekukkan lutut sedikit dan menjulurkan kepalamu sedikit ke dalam galeri musik di sekolahmu setiap Jumat siang. Kamu mendengar gesekan itu, melodi yang halus dan indah yang keluar dari namja yang sedang memainkan biola dengan lembut dan penuh cinta.

Tiba-tiba permainan biola itu terhenti. Kamu terkejut. Buru-buru kamu menarik kepalamu dan sembunyi di balik dinding.

Sepertinya ada sesuatu yang berbeda dengan rutinitasmu hari ini.

"Lho, (y/n)? Lagi ngumpet dari siapa?"

Kamu salting bukan main. Masalahnya si pemain biola itu, Huang Renjun, berhasil menemukanmu yang lagi sembunyi karena takut ketahuan ngintip.

"Ah, nggak ngumpet, kok. Tadi abis lari. Capek," kilah kamu. Renjun ketawa ngejek.
"Gausah boong, (y/n). Jelas kelihatan dari kaca kalo kamu dari tadi ngeliatin ke dalem," kata Renjun lengkap dengan senyum yang menampilkan gigi gingsulnya yang sangat manis buat kamu.

Kamu cuma bisa terdiam sambil tersipu malu. Malu karena ketahuan ngintipin Renjun. Malu karena ketahuan bohong. Malu karena diliatin Renjun yang masih senyum-senyum manis sama kamu.

"Kamu mau belajar main biola?" tanya Renjun tiba-tiba.

aku mau belajar jadi pemilik hati yang main biola mas -kmu

Kamu gelagapan.

Kamu bingung.

Kamu salting.

"Eh... Nggak... Emm... Aku...."

"Udah hayuk..." Si Renjun dengan mudahnya nyamber tangan kamu dan narik kamu masuk ke galeri musik.

Renjun ngelepasin tangannya perlahan, kemudian dia ngambil biolanya dan dia kasih ke kamu.

"Nih, coba pegang," katanya sama kamu. Kamu baru pertama kali itu megang biola, jadinya kaku banget. Renjun terkikih ngeliatin kamu.

"Lemes aja, (y/n)" kata Renjun. Dari belakang kamu, ia mencoba untuk menyesuaikan posisi biola itu di bahu kamu. Posisi dia seakan mau meluk kamu dari belakang (padahal nggak) dan kamu makin deg-deg-serrrrr dibuatnya.

"Nah, gini," katanya lagi. Tiba-tiba Renjun ngeliatin posisi tangan kamu. Kamu megang biola itu terlalu dekat dengan badan biola itu.

"Kita belajar solmisasi dari sini dulu," kata Renjun sambil megang tangan kiri kamu yang lagi megang biola itu dan menggeser tangan kamu ke tempat yang menurut dia benar.

"Nah gini posisinya. Kamu tahan biola itu pake dagu kamu, letakkan dagu kamu di chin rest, yang warnanya hitam itu," kata Renjun lagi. Kamu cuma bisa nurut.

Lalu dia ngasih bow (alat untuk menggesekkan senar biola) ke kamu. Kamu megang senyaman kamu aja. Tapi diralat lagi sama dia.

"Gini megangnya," kata Renjun sambil menuntun jari jemari kamu supaya bisa megang bow itu dengan baik dan benar. Jantung kamu udah gak kuat. Kamu pikir Renjun bisa denger detak jantung kamu.

"Padahal ber-AC, kok panas ya suhunya," kata Renjun. Kamu cuma bisa salting mendengarnya. Kemudian Renjun mengambil sebuah buku. Ternyata itu buku buat belajar biola bagi pemula.

"Senar pertama itu G, coba digesek," kata Renjun. Renjun nuntun tangan kamu buat menggesek senar pertama itu perlahan. Bunyinya kasar.

"Masih pemula, gapapa. Ini udah bagus, udah keluar bunyinya," kata Renjun.

"Senar kedua itu D." Renjun masih nuntun tangan kamu untuk menggesek senar kedua itu.

"Senar ketiga itu A." Renjun melakukan hal yang sama.

IMAGINE ft NCT DREAMWhere stories live. Discover now