R-S [Bagian 14 : b]

4.1K 311 24
                                    

14 Bagian 2

•••

"Lama ya nunggunya?" tanya Sheilla saat melihat Reyno yang lagi duduk santai di motornya.

"Ngga pa-pa kok. Kok lo lama keluarnya?"

"Tadi disuruh ngumpulin tugas kelasan dulu."

Reyno mengangguk pelan, "Gara-gara gue ngga ada, imbasnya jadi ke elo ya?"

"Iya! Ngeselin banget. Mana Ridwan juga ngga masuk."

Reyno tertawa kecil, "Maaf ya, senin gue udah masuk lagi kok. Ayo balik."

Sheilla mengangguk, dia menaiki motor Reyno.

Sepanjang perjalanan pulang, Sheilla menceritakan kejadian antara Caca dan dirinya kepada Reyno. Sheilla rasa, Reyno harus tahu hal itu, karena masalah ini menyangkut pribadi mereka berdua.

"No?"

"Yaa?"

"Tadi, Caca bilang ke gue. Katanya, gue sama lo tuh ngga cocok."

"Dasar si Caca! Tuh orang maunya apa sih?!" suara Reyno sedikit meninggi.

"Katanya sih, dia cuma ngga mau gue disakitin sama lo."

"Mana mungkin gue nyakitin orang yang gue sayang. Coba ceritain semuanya." Entah kenapa suara Reyno seperti orang yang kesal.

"Awalnya dia nanya ke gue No. Gue udah jadian apa belom sama lo. Terus dia bilang, kita tuh ngga cocok, sifat kita berlawanan banget. Pokoknya dia ngga setuju deh gue sama lo."

Reyno menghela napas panjang, "Yaudah La, biarin aja Caca mau bilang kayak gimana. Tapi, kalo lo ngerasa kita emang ngga cocok ngga pa-pa kok." suara Reyno mendadak seperti orang yang kecewa.

Sheilla memeluk pinggang Reyno, lalu menidurkan kepalanya di punggung Reyno. "Ngga usah kecewa gitu No. Tadi, gue bilang ke dia, sifat kita emang berlawanan, tapi siapa tau, itu justru bisa saling melengkapi. Lagian gue udah bilang kan kalo gue mau buka hati gue buat lo."

Reyno langsung menghentikan motornya di pinggir jalan. Sheilla pun langsung kembali ke posisinya semula, "Kok berhenti?" tanyanya bingung.

Reyno turun dari motornya, "Turun dulu La," Sheilla nurut, dia langsung turun dari motor Reyno.

Sheilla menatap Reyno. Sedangkan yang ditatap justru sedang mengatur napas.

"La?" Akhirnya Reyno angkat suara, "Sebelumnya gue udah bilang kan sama lo kalo gue pengen jadi orang yang bisa ngeluarin lo dari masa lalu lo. Mungkin, lo juga udah bosen kalo gue bilang, gue sayang sama lo. Dan sekarang, gue mau mastiin status kita La. Jadi, lo mau ngga jadian sama gue?"

Deg!

Kata-kata itu berhasil membuat jantung Sheilla berdetak tidak karuan. Sheilla benar-benar tidak bisa mengontrol detak jantungnya. Sheilla diam, entah mengapa lidahnya terasa kelu.

Reyno tersenyum hambar, "Terlalu cepet ya? Yaudah lain kali, gue tembak lagi ya?"

Sheilla masih diam.

Reyno menghela napas, "Yaudah, yuk balik."

"No? Gue mau." ujar Sheilla begitu pelan. Tapi Reyno pasti bisa mendengar hal itu, karena jarak di antara mereka begitu dekat.

"Mau apa? Yang jelas dong La." tanya Reyno dengan muka serius.

"Mau pulang ini udah sore." Sheilla bercanda. Dia langsung terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Reyno yang tiba-tiba manyun, "Gue mau jadian sama lo No."

Reyno & Sheilla (completed)Where stories live. Discover now