R-S [Bagian 16]

4.6K 278 13
                                    

"Karena tidak mungkin ada cinta tanpa ada luka."



TANGAN Sheilla meraba-raba nakas yang ada di samping tempat tidurnya. Dia mencari ponselnya yang sedari tadi terus berdering. Sheilla benar-benar ingin mengutuk orang yang menelponnya. Ini masih pagi, dan ini hari minggu. Sheilla masih ingin terus tidur, tapi orang ini, malah terus menelponnya dan mengganggu jadwal tidurnya. Sheilla langsung mengangkat telepon tersebut, tanpa melihat nama sang penelepon. Matanya juga masih belum terbuka sempurna.

"Hallo!? Ini siapa sih! Pagi-pagi udah nelpon! Ganggu tidur gue tau nggak!?"

"Ya ampun pacar gue. Ngga baik lho perawan bangun siang. Nanti jodohnya jauh. Untung aja jodoh lo udah ketemu, jadi ngga masalah."

Mata Sheilla langsung terbuka sempurna. Sheilla kenal suara ini, dia langsung melihat layar telponnya, ternyata benar telepon itu dari Reyno. Sheilla langsung bangun dari posisi tidurnya, "Oh, ternyata elo! Ini masih pagi tau, lo mikir ngga sih! Terus yang lo maksud jodoh gue, itu siapa?!" bentak Sheilla. Karena Sheilla itu suka tidur, jadi, bagi Sheilla tidur itu sangat penting. Makanya tidak boleh ada orang yang menganggu tidurnya.

"Yaa gue lah jodoh lo. Lo kalau pagi ternyata lebih galak yak! Tapi ngga pa-pa gue tetep suka."

Sheilla memutar bola matanya, ini masih pagi, tapi Reyno sudah modus tidak jelas. Sheilla mendengus kesal. "Lo ada urusan apa? Gece, gue masih mau tidur."

"Gue di depan gerbang rumah lo nih. Coba deh buka jendela."

Mata Sheilla terbelalak. Dia langsung berjalan kearah jendela dan segera membukanya.

Ternyata benar, Reyno ada di depan gerbang rumah Sheilla. Reyno sedang melambaikan tangan kanannya kearah Sheilla sambil mengapit ponselnya dengan pundak dan telinganya. Sedangkan tangan kirinya memeluk boneka Teddy Bear besar dengan pita warna kuning di leher boneka tersebut.

Sheilla langsung tersenyum lebar melihat hal itu. Bahkan, Sheilla langsung lupa dengan jadwal tidurnya yang diganggu. Tanpa menunggu lama, Sheilla langsung melangkahkan kakinya keluar kamar dan langsung menemui Reyno di bawah.

"Suka ngga?" tanya Reyno ketika Sheilla sudah berdiri di depannya.

Sheilla hanya mengangguk sambil tersenyum malu. Sedari tadi, bibir Sheilla tidak bisa berhenti tersenyum. Boneka itu pun kini telah beralih ke pelukan Sheilla.

"Syukurlah. Nanti uangnya jangan lupa diganti yaa?" tutur Reyno santai dan Sheilla pun langsung menatap Reyno tajam.

Reyno langsung terkekeh pelan, "Gue bercanda."

Lagi-lagi Sheilla hanya tersenyum melihat tingkah cowo yang ada di hadapannya kini. Pagi ini, untuk pertama kalinya Sheilla bersyukur memiliki Reyno. Sheilla benar-benar senang pagi ini.

"Ini mau sampai kapan disini? Lo ngga mau nyuruh gue masuk?"

Sheilla tersentak, "Oiya, ayo masuk."

Reyno & Sheilla (completed)Where stories live. Discover now