R-S [Bagian 23]

3.5K 268 57
                                    

"Apa kamu sudah sampai pada titik jenuhmu padaku?"



HARI ini, kelas XII IPS 1 terasa sepi. Reyno, Edo, dan Sheilla tidak masuk bersamaan. Luna jadi merasa ada yang janggal. Sebenarnya semalam, saat Luna chat-an dengan Sheilla. Sheilla sudah memberi tahu bahwa dirinya tidak bisa masuk karena sedang tidak enak badan. Tapi, Luna tidak menyangka jika Reyno dan Edo juga tidak masuk. Ada apa?

Baiklah, Luna sudah memutuskan untuk menjenguk Sheilla nanti, setelah pulang sekolah.

Saat waktu istirahat, Luna tetap di kelas bersama Caca. Kebetulan hari ini mereka bawa bekal. Namun, saat Luna sedang asyik memakan bekalnya, tiba-tiba Darel mendekatinya dan ingin berbincang berdua dengannya. Luna menutup kotak bekalnya dan meninggalkan Caca sejenak.

"Kenapa Rel?" tanya Luna, saat dirinya dan Darel sudah berada di koridor depan kelas mereka.

"Lo tau kenapa Sheilla ngga masuk?" Darel langsung menuju ke topik pembicaraan.

Luna mengangguk, "Dia bilang lagi ngga enak badan."

Darel mengernyitkan keningnya, Luna belum tau? ... "Lo belum tau kalau—" Darel menghentikan perkataannya sejenak.

"Kalau apa?" desak Luna penasaran.

Ternyata emang beneran belum tau nih bocah.

"Kalau Reyno selingkuh sama cewe lain."

Mata Luna langsung membulat sempurna, "Gilak ya lo! Lo kalo ngomong jangan asal!"

"Gue ngga ngasal Lun, Sheilla sendiri yang bilang."

Hah? Luna langsung terdiam, Kenapa Sheilla ngga cerita sama gue? ... "Gue bakalan percaya kalau Sheilla yang cerita nanti."

"Nanti?"

"Iya gue mau kerumah dia. Kenapa?"

"Gue ikut."

🌈🌈🌈

Sheilla langsung menuju ruang tamu setelah Bimo memberi tahu kalau Luna dan Darel datang untuk menemuinya. Sebenarnya, Sheilla tidak sakit. Hanya saja dia belum siap jika masuk sekolah hari ini. Matanya masih sembab, bahkan semakin sembab karena terus-terusan menangis. Bodoh memang, dirinya masih saja menangis untuk Reyno. Padahal di otaknya dia membenci Reyno. Tapi di hatinya, dia tidak bisa berbohong kalau dirinya masih sayang sama Reyno.

"Sheilla!!! Ya ampun mata lo sembab banget!!!" seru Luna—heboh saat Sheilla sudah duduk di sofa.

"Eh, emang masih sembab banget ya?"

Luna langsung mengangguk cepat.

"Padahal gue udah ngga nangis lagi lho sejak tadi pagi." ujar Sheilla begitu santainya.

Luna langsung mengerutkan keningnya, "Hah? Berarti semalem, pas kita chatan lo lagi nangis?"

Sheilla hanya mengangguk pelan sembari tersenyum kecil.

"Ya ampun! Elo tuh—" Luna menghentikan ucapannya. Sejenak, dia menghela napas panjang, "Jadi, bener kalo Rey—"

"Iya." potong Sheilla begitu saja.

Reyno & Sheilla (completed)Where stories live. Discover now