- 7 -

197 26 21
                                    

Suara klakson mengagetkan gadis tinggi semampai yang sedang menunggu kedatangan taksi untuk mengantar kepulangannya ke rumah. Gadis itu menoleh ke sumber suara.

"Sooyoung-ssi?"

Sang pemilik mobil memperlihatkan kepalanya lewat jendela.

"Oh, Taehyung-ssi?"

Taehyung tersenyum. "Kau mau pulang?"

"Ah, ya.. Aku sedang menunggu taksi."

"Ah, begitu. Mari, biar kuantar kau pulang."

"Ya?"

"Ayo, masuklah. Kuantar kau pulang."

Sooyoung menatap mata Taehyung sejenak. Ah, sepertinya dia tulus untuk mengantarnya pulang. Tidak ada tanda-tanda membahayakan.

"Baiklah. Terimakasih."

Sooyoung duduk tepat disebelah Taehyung di kursi pengemudi.

"Biar kubantu, sabuk pengaman."

Taehyung mendekati tempat duduk Sooyoung, menyilangkan tangannya kehadapan Sooyoung. Tubuh Sooyoung membeku seketika. Aroma parfum lelaki ini terlalu kuat. Lagi, wajah mereka benar-benar dekat sekarang. Dan seperti logam tertarik magnet, mata mereka menatap satu sama lain.

Tiga detik kemudian, Sooyoung mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

"Terimakasih." Sooyoung baru mengucapkannya setelah Taehyung kembali duduk tegak dan memegang stir kemudi. Taehyung hanya tersenyum dan mengangguk.

"Mengapa kau tidak bersama Joohyun eonnie ?"

"Joohyun sudah kuantar pulang sebelumnya."

"Ah, begitu."

Sesekali Sooyoung mencuri pandang pada lelaki disampingnya itu. Entah apa yang menyebabkan mata Sooyoung benar-benar tergerak untuk meliriknya, berulang-ulang. Dia tampan, ya, memang sangat tampan. Senyumannya manis. Dan jangan lupakan tatapan tiga detiknya tadi. Benar-benar membuat Sooyoung membeku di tempat.

Sooyoung mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Mengurangi rasa gugupnya.

***

"Sekarang jelaskan padaku, Jihyun-ie."

"Mm, bagaimana ya."

Sooyoung menatap Jihyun yang sedari tadi tak berani menatap matanya langsung. Semakin membuat Sooyoung penasaran setengah mati.

"Ada hal yang kau tahu tentang Kim Taehyung? Hal yang belum aku tahu?"

"Mm.. Hanya.. Aah, dia kan pacar sepupumu. Kau tidak bisa terlalu dekat dengannya."

"Bukan itu yang ingin kudengar.."

"Kau menyukainya?"

Kali ini giliran Sooyoung terdiam dan mengalihkan pandangannya. Jihyun menelusuri jawaban dari Sooyoung lewat raut mukanya.

"Entahlah, Jihyun-ah."

Aigoo. Jihyun merasakan sesuatu yang cukup keras menghantam hatinya. Dia yakin sembilan puluh persen, foto lelaki yang ditunjukkan sahabatnya, yang bernama Kim Taehyung itu, adalah lelaki yang pernah dia temui di gedung Auditorium seminggu yang lalu.

"Nama sepupumu.."

"Joohyun, Bae Joohyun. Kenapa?"

Ah, benar saja dugaannya.

"Kau ini suruhannya Joohyun ya?"

Suara berat itu masih terngiang di telinga Jihyun. Kalau dia mengutarakan semuanya, bahwa lelaki itu adalah lelaki yang beberapa kali dia pergoki menggoda gadis di pojok gedung. Bisa-bisa dia dibilang pengadu. Tapi Jihyun juga tak mau membiarkan Sooyoung dekat dengan serigala berbulu domba itu.

WOLVES KEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang