„Tidak apa-apa, itu semua hanya salah pengertian belaka tadipun antara aku dengan Wie Kiam Kauw-cu hampir saja timbul salah pengertian!"
„Mana ayahku?" tanya Yo Him akhirnya dengan suara yang ragu-ragu, hatinya saat itu tergoncang keras sekali.
„Dalam waktu yang tidak lama lagi, tentu ayahmu itu akan segera tiba di pulau ini, kini tengah ada suatu persoalan yang perlu diselesaikan, maka dalam beberapa saat ayahmu Sin-tiauw Tayhiap Yo Ko belum pula dapat berkunjung ke pulau ini!"
Yo Him mengangguk-angguk beberapa kali, kemudian dia telah bertanya dengan suara yang masih ragu-ragu, karena hatinya masih saja tergoncang keras. „Sesungguhnya..... sesungguhnya..... bagaimana sih rupa dan keadaan ayahku itu?"
Wie Kiam Kauw-cu dan juga Phang Kui In jadi terharu sekali, mereka mengerti bahwa anak ini sejak dilahirkan sampai dia memasuki usia seperti sekarang ini, belum pernah melihat ayah kandungnya.
„Tidak lama lagi tentu engkau akan melihat ayahmu itu," kata Phang Kui In kemudian.
„Ya..... tentu Sin-tiauw Tayhiap Yo Ko akan berkunjung kemari dalam waktu-waktu yang tidak lama lagi," kata Wie Kiam Kauw-cu.
„Bagaimana jika Yo Siauw-ko (Engko kecil she Yo) ini kubawa menjumpai Sin-tiauw Tayhiap, agar Tayhiap Yo Ko menjadi tenang dan memiliki pegangan mengenai urusan isteri dan anaknya ini?" tiba-tiba Phang Kui In telah memberikan sarannya. „Aku berjanji, akan menjaganya baik-baik selama dalam perjalanan! Tentu Sin-tiauw Tayhiap masih berada di kaki gunung Kun-lun-san, karena selama ini tentunya Tiat To Hoat-ong hanya akan menyembunyikan diri di sekitar kaki gunung itu!"
Wie Kiam Kauw-cu tampak ragu-ragu, dia telah berkata perlahan. „Bagaimana jika urusan ini kita rundingkan dulu dengan Kwee Tayhiap Kwee Ceng, dengan jago-jago golongan tua lainnya, yang kebetulan menjadi tamu kami?"
„Kwee Tayhiap berada disini juga?" tanya Phang Kui In terkejut bercampur girang.
„Bukan hanya Kwee Tayhiap saja, tetapi juga Tayhiap Ciu Pek Thong, Liehiap Oey Yong, dan lain-lainnya berada disini. Begitu pula dengan It-teng Taysu, telah berada di pulau ini, maka jika engkau bermaksud untuk bertemu dengan mereka, mari ikut bersamaku! Mengenai kepergianmu yang hendak mengajak Yo Him, saudara Phang bisa kita rundingkan nanti!"
Phang Kui In menyetujui saran Wie Kiam Kauw-cu, segera mereka menuju ke markas Pek-liong-kauw.
Di saat itu tampak jago-jago golongan tua telah berkumpul di ruangan itu, mereka juga telah belajar saling kenal dengan Phang Kui In. Berulang kali Phang Kui In menyatakan kegembiraannya, karena dia merasa beruntung sekali bisa bertemu dengan tokoh-tokoh persilatan yang ternama itu.
Setelah Wie Kiam Kauw-cu mengemukakan semua uraian yang terjadi di luar dari pulau Ang-hwa-to yang te!ah mengejutkan semua orang-orang gagah itu, maka Wie Kiam Kauw-cu juga telah mengemukakan usul dari Phang Kui In, untuk mengajak Yo Him menemui Sin-tiauw Tayhiap yang sedang berada di kaki gunung Kun-lun-san.
„Itupun merupakan jalan yang cukup baik!" kata Kwee Ceng dengan sabar setelah berpikir sejenak. „Kita bisa menyebar orang untuk menyampaikan pesan Yo Ko kepada semua para pendekar pencinta negeri, sedangkan Phang Kui In bertugas uatuk mengajak Yo Him menemui Ko-jie (anak Yo, karena Kwee Ceng memang biasa memanggil Yo Ko dengan sebutan Ko-jie.). Nah, bagaimana pendapat It-teng Cianpwe?"
It-teng Taysu telah mengangguk.
„Ya, aku menyetujui saja.....!" katanya kemudian.
Begitu juga dengan orang-orang gagah lainnya. Hanya Oey Yong yang menambahkan. „Apakah tidak lebih baik jika seandainya Phang Kiesu (orang gagah she Phang) ini membawa Yo Him bersama-sama ditemani beberapa orang kawan kita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajawali Sakti dari Langit Selatan (Sin Tiauw Thian Lam)
General FictionLanjutan Kembalinya Pendekar Rajawali Yo Ko. Setelah Pendekar Pemanah Rajawali (Sia Tiauw Eng Hiong), lalu Kembalinya Pendekar Rajawali (Sin Tiauw Hiap Lu) maka kisah jago-jago luar biasa seperti Yo Ko dan yang lain-lain tertunda karena pembuatan Ki...