9. Cosmo dan Bianca

2.4K 235 24
                                    

"Jadi, dia benar-benar hamil?"

Harry, adalah satu-satunya pihak yang menengok di halaman belakang the Burrow. Minggu ini, seluruh anak, cucu, menantu Weasley berkumpul di sana. Para wanita sibuk menyiapkan makanan, sementara para pria sebagian menyibukkan diri mengurus anak-anak yang bermain dan beberapa yang lain ikut mempersiapkan meja serta segala hal keperluan mengangkat barang. Di karenakan Lily sedang tak enak badan, Harry harus terlepas dari gerombolan para ayah dan anak demi menenangkan Lily.

Bersama Ron, Harry memilih mencari tempat yang sejuk di bawah pohon dekat area bermain anak-anak karena ia masih bisa melihat James dan Albus bermain. Harry menyadari jika Ron mau menemaninya bersama Lily karena ia ingin menanyakan sesuatu tentang isi berita di koran pagi ini. Sambil mengusap pelan punggung Lily, Harry menjawab, "itu yang ditulis Prophet. Jadi—"

"Kau yang sering bertemu dengannya, Harry. Aku bertanya padamu." Suara Ron datar meski terkesan mengintimidasi Harry.

"Aku sering bertemu dengannya bukan berarti aku selalu bertanya ini itu padanya, kan? Hermione juga butuh privasi, Ron."

Ron menurunkan koran yang ia baca dan meletakkannya di atas meja. Menatap tajam ke depan, berpikir beberapa hal yang menganggunya semalaman. Tentang gosip yang menyebar di kementerian tentang kehamilan Hermione. Ron sempat tak percaya mengingat itu semua masih tergolong gosip murahan dari kalangan para pegawai wanita Kementerian. Ia pun tak ingin tahu jika para penyihir itu ikut membicarakan Draco di tengah-tengah gosip itu.

"Si ferret itu memang sedang memulai perang denganku?"

"Perang? Maksudmu apa, Ron?"

Dua orang anak lelaki berambut hitam tebal berlari menghampiri Harry dan Ron sambil tertawa girang. James, lebih dulu sampai langsung memeluk kaki ayahnya. "Ada apa, James?" tanya Harry berusaha mengendalikan kesemimbangan tubuhnya akibat tubrukan badan James pada kakinya.

"Al tadi mengambil makanan sebelum disuruh Mummy! Itu tidak boleh, Al! Kau tak boleh makan sebelum acara makan siang dimulai," teriak James kesal dengan adik lelakinya. Al hanya mengerutkan dahi cemberut sambil menggenggam satu cup berisi puding coklat lengkap dengan sendoknya.

Tiada hari tanpa bertengkar, James dan Albus tak lelah jika harus mengabiskan energi demi saling beradu argumen. Dua anak laki-laki Potter itu hanya bisa diam jika sudah dipisahkan oleh Harry ataupun Ginny. Tapi, mereka akan benar-benar diam jika Ginny yang langsung turun tangan.

"Lalu Mummy di mana? Mummy tak tahu?" tanya Harry. ia lantas menatap tajam Albus mulai kesal.

James menggeleng semangat. "Tidak, Mummy sedang memasak. Itu lihat yang di tangan Al—"

"Tapi ini untuk Lily!" Teriak Al hampir menangis. "Aku kasihan pada Lily. Dia pasti tak mau makan. Kalau makan puding dia pasti mau."

Albus kini benar-benar menangis. Ron ikut panik melihat Albus menangis sehingga memilih menarik James agar adiknya ditenangkan Harry. "Ow, Al.. it's OK. James tak tahu, Daddy juga minta maaf, ya!" dengan tetap tenang, Harry memeluk Albus berusaha menenangkan tangisnya. Agak kesusahan dengan tubuh Lily yang ia gendong, Harry tetap berusaha membuat Albus nyaman. Seperti itulah yang terkadang membuat Ron iri dengan Harry. Ia sama sekali tak bisa menjadi seperti Harry yang memiliki James, Albus, bahkan Lily. Menenangkan anak-anaknya dan membuat mereka tertawa.

Ron memilih memeluk James ikut memberikan penjelasan agar James mau memaafkan Albus akibat ulahnya mengambil makanan. "Uncle mau sekarang kau minta maaf pada Al karena Al juga mau meminta maaf padamu. Ayo, cepat ke Daddy!" Pinta Ron.

Akhinya, James dan Albus mau saling memaafkan. Setelah keduanya memeluk Harry dan pergi kembali bermain, Ron berbisik, "mungkin ini yang mengakibatkan banyak pasangan mau punya anak lagi karena.. seru juga. Tapi, aku masih tak seratus persen yakin jika si ferret itu memiliki alasan yang sama memiliki anak lagi."

I Wont You to Need Me (Dramione)Where stories live. Discover now