12. Extra Chapter - Kakak yang Baik

5K 316 72
                                    

Hi, everyone!

Extra chapter yang dulu pernah aku janjiin akhirnya aku post juga. Yups, bagian ini belum pernah aku post di akun aku di FFN jadi ini perdana dan memang cuma aku post di watty. Itung-itung buat bonus pembaca di sini. Semoga pembaca aku di FFN bisa tahu, ya!

Biar nggak lama-lama, langsung saja, ya! Oh, ya perhatian juga untuk yang mau baca chapter ini, hati-hati yang masih adek-adek.. hehehe.. ada apa? Pokoknya gitu deh :)

Langsung, yuk!

Happy reading!

===================================================================

Berkaca dengan pengalaman, Hermione tahu apa sebab Electra menolak bubur buatannya selama sarapan di keluarga kecil Malfoy. Selera putranya mulai berubah. Tahap ini biasanya anak ogah-ogahan menelan makanannya, mirip Scorpius saat menginjak usia satu tahun. Itu yang terjadi pada Electra sekarang. Bayi laki-laki kecil Malfoy itu hanya sempat menelan satu sendok mini bubur kentang ayam keju yang ia tim selagi ia menyiapkan sarapan untuk suami dan putra pertamanya.

Draco mengambil satu eksemplar Daily Prophet yang datang pagi ini. Sementara tangannya memperbaiki lembaran yang tidak rapi, matanya mengekor sejenak memperhatikan istri dan kedua putranya di meja makan. Hermione tampak sedikit aneh pagi ini.

"Ada apa, Love?"

Hermione hanya menoleh lantas menunjukkan mangkuk makan Electra.

"Mungkin Electra mulai bosan." Kata Draco sesampainya di bangku biasa ia makan. Scorpius turut memperhatikan adiknya lantas ikut berseru.

"Electra mau makan sosisku. Mau?"

Sepotong sosis sapi disodorkan Scorpius ke arah bangku tinggi adiknya. Electra mendelik tak paham. Tangan kecilnya menggayuh susah payah garpu Scorpius seolah meminta makin didekatkan. Namun sayangnya, dengan cepat tangan Scorpius ditahan Hermione dan diturunkan. Hampir setiap hari, permasalahan makanan apa dan siapa yang memakan selalu terjadi. Hanya saja lebih mendominasi para anak yang sibuk memilih mau makan apa.

Jangankan Electra yang masih bayi, Scorpius yang hampir menginjak usia lima tahun makin pilih-pilih dengan makanan. Keluhan Hermione hanya, "mirip Daddynya!" sindir cerdas Hermione terpusat pada sang suami, Draco Malfoy.

"Kau mau makan apa, little man? Kau tak suka buburmu?"

Selembar tisu putih membersihkan dengan ajaib sisa-sisa bubur di mulut Electra. Ada liur yang turut keluar jika mulut kecilnya terbuka. Sekali ayun, tisu itu melayang dan masuk keranjang sampah setelah tugasnya selesai. Draco menyimpan lagi tongkatnya lantas beralih pada sepiring sarapan yang telah disiapkan oleh Hermione. Baru beberapa sosis dan telur. Rotinya tinggal beberapa menit lagi matang sehingga tidak ada salahnya mengajak bermain anak-anak selagi menunggu.

Perkakas dapur kotor bergerak secara urut menenggelamkan diri pada area cuci. Satu roti lagi harus Hermione panggang sebelum menyajikannya di meja makan. Draco biasa menyantap roti dalam keadaan baru turun dari wajan. Masih hangat bahkan panas. Alhasil, Hermione memilih menyiapkan campuran telur dan susu sebagai bahan pencelup roti terlebih dahulu. Jika melihat Draco benar-benar sudah turun dari kamar, ia akan bergegas memasak rotinya dan menghidangkannya langsung. Tepat beberapa menit setelah Draco benar-benar duduk di bangku.

Dua lembar roti panggang diletakkan Hermione pada sisi bagian piring kosong suaminya. Potongan kecil sosis gorengnya dipinggirkan. Seperti sengaja dicuil kecil untuk disisikan. "Kau memberikannya pada Electra?" tanya Hermione langsung menuduh.

I Wont You to Need Me (Dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang