☆1☆

278 4 1
                                    

Senior high school mereka bilang adalah salah satu keajaiban dunia yang tak bisa kau sia-siakan. Aku sempat bertanya apakah itu? Dan ternyata aku menemukan jawabannya. Disini tepat berdiri di balkon depan kelas yang bertuliskan XI Ipa 3, aku merasakan kebahagiaan itu. Dengan memanfaatkan waktu bersenda gurau dengan sebagian temanku-laki-laki dan perempuan- kegiatan yang menyenangkan. Apalagi kelasku sedang tidak ada guru yang mengajar ditambah tidak adanya tugas yang membuatku sedikit bisa bernapas lega. Aku membicarakan semua yang kurasa menyenangkan untuk dibicarakan. Dimulai dari obrolan tentang para pria yang selalu mendekatiku sampai para pria-temanku yang sekarang ada dihadapanku- sedang ketagihan melihat blue film. Katakan mereka gila karena menceritakan hal itu kepada kami para wanita. Dan katakan kami juga gila karena tertarik dengan obrolan itu dari mereka bahkan temanku yang bernama Attala perempuan manis yang duduh bersila di samping kananku pun dia sangat tertarik dan bahkan meminta mereka para pria untuk menceritakan hal yg lainnya. Benar-benar gila.

"Pokoknya ntapppp lahh, malah nih si curut satu ini minta di puter ulang terus filmnya,"ucap cowok bernama Chiko itu sambil menggeplak kepala cowok bernama Fahri itu.

"Hahaha iyalah kan hottttt sayangnya kita gak ada cewek buat nyalurin nafsu,"tukas cowok bernama Fahri tersebut.

"Noh si Alexa mau kali tuh Ri sama lo,"ucap Bena sambil mengedipkan sebelah mata padaku.

"Huhhh ogahhhh gini gini senakal nakalnya gue. Gue pilih-pilih lah mana mau sama kutu kupret hahaha,"kataku sambil menunjuk Fahri.

"Sialan lo Al emang maksud lo gue gak banget buat dijadiin one night stand nya lo hahah. Lo juga udh gak virgin jadi gapapa lah ya nanti gue bayar hahah."

"Taii!! Biarpun gue udh gak virgin tapi gue masih ada harga diri. Tapi kalo dibayar urusannya beda lagi hahah," aku memang sudah tidak virgin dan jangan tanyakan dengan siapa aku melakukannya karena aku sangat jijik ketika mengingatnya. Dan aku bahkan belum pernah pacaran, ya hanya untuk teman satu malam. Badanku menurut ku sangat kurang dari kata sensual tapi entah mengapa semua pria memandangku dengan tatapan seakan aku adalah manusia paling sensual dimuka bumi ini well aku tidak mempermasalahkan itu.

"Sok jual mahal lo anjing!!!"

Aku mencebikkan bibir ketika mendengar Attala besuara.

"Gak maen ah ngomongnya kasar,"kataku.

"Hahahah wehhh jangan macem macem lo sama pacar gue," tukas cowok berwajah tampan dengan lesung pipit yang sangat dalam mungkin bisa menarik semua wanita yang memandang-termasuk aku- Sydney.

"Yehhh parah mainnya bahas status, ayangggg tolongin aku dong," ucapku sambil bergelayut manja di lengan Fahri disebelahku.

"Kenapa-kenapa mimi diapain sama Sydney sini biar pipi hajar."

"Hahahaha mimi pipi Aurel nya mana pi,"tanya Chiko.

"Aurelnya lagi nete di tetangga sebelah soalnya si Alexa semalem sibuk netein si Fahri," sanggah Bena.

"Si anjing tau aja," kataku.

"Hahah iya semalem kita berapa ronde sayang?"tanya Fahri dengan mengedipkan matanya se-sensual mungkin.

"Gak terhitung sampe pagi pokoknya. Sampe vagina gue bengkak gak bisa jalan hahahahha,"jawabku asal.

Seketika omongan kami terputus ketika aku rasa lenganku disenggol cukup kuat oleh Attala. Memberikan kode bahwa seorang cowok sedang berjalan tepat didepanku dari arah kanan yang kutau dia habis menaiki tangga atau menuruni tangga-maybe!!- dengan langkah besarnya dia jalan dengan sedikit membusungkan dada. Berasa presiden kali dia aku mencibir dalam hati.

"Eihhh pak udztad lewat nih,"kata Sydney. Dan kami hanya tertawa mendengar omongan Sydney. Tapi yang dicibir hanya berjalan tanpa menoleh seakan tidak peduli dengan semua cibiran itu. Setelah cukup jauh dia pergi kami pun lanjut bercakap ria dan pastinya tidak jauh dari hal-hal kotor yang kami obrolkan. Memang tidak tau malu. Ya memang kenapa harus malu.

AlexandraWhere stories live. Discover now