☆5☆

38 2 0
                                    

Alexa sungguh sangat menantikan waktu seperti ini. Waktu dimana ia bisa habiskan waktunya bersama orang-orang yang ia sayangi. Dalam keadaan ini, ia bisa pergi bersama Fahri. Alexa pun belum tau kemana ia akan dibawa oleh Fahri. Meski begitu ia cukup exited saat ini. Fahri hanya memberikan pesan line semalam kepadanya bahwa Alexa akan dijemput pukul 08:00 pagi tanpa memberitahu mereka hendak kemana. Alexa pun menebak-nebak apa yang bisa dilakukannya dengan Fahri di waktu sepagi itu. Sempat terpikir mereka akan olahraga, mengingat Fahri sangat suka olahraga. Tapi pikiran bodoh itu cepat ditepisnya, karena tidak mungkin sekali Fahri mengajaknya olahraga. Ya karena Alexa tidak terlalu suka olahraga. Kalau pelajaran olahraga disekolah pun. Satu-satunya murid yang paling malas mengikuti dan akan sebisa mungkin cari alasan untuk tidak mengikuti pelajaran tersebut ya hanya Alexa. Alasannya simple, ia tidak terlalu suka berkeringat. Alasan paling bodoh yang pernah ada di muka bumi. Okey back to the topic. Segera Alexa bangkit dari ranjang dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi waktu sudah menunjukan pukul 06:00 pagi. Ia harus cepat, dan harus wangi pastinya. Butuh waktu 45 menit bagi Alexa untuk menyelesaikan ritualnya dikamat mandi. Alexa berjalan ke walk in closet mencari pakaian yang sekiranya cocok untuk ia kenakan. Jangan sampai salah kostum. Huh si Fahri sialan gak bilang mau kemana. Kalo gini kan bingung gue pilih baju, entar malah saltum lagi. Rutuknya dalam hati. Sepuluh menit sudah ia habiskan secara sia-sia dengan hanya mengacak-acak lemari pakaiannya. Karena dikejar waktu akhirnya pilihannya jatuh kepada jumpsuit warna army selutut yang ia kenakan. Tak lupa untuk mengikat tali yang ada dibagian pinggang ke depan sebagai pemanis. Lalu beralih ke aksesoris yang akan ia kenakan, pilihannya jatuh ke choker hitam yang berukuran sedang untuk menambah sedikit kesan leher yang jenjang. Alexa beralih ke meja rias, menyapukan sedikit loose powder serta blush on pink sedikit disana. Tak lupa lip tint pink yang sedang ngetren ke bibirnya. Sedikit merapikan rambut yang ia ikat setengah dengan bentuk bulat dan mengubah bentuk bawah rambutnya yang tergerai dengan sedikit curly disana. Oke selesai. Dia beralih ke lemari tas nya. Mengambil sling bag bercorak army dan disampirkan ke bahunya. Serta tak ketinggalan sunglasess dan slip on shoes navy nya di rak sepatu. Dikiranya penampilan sudah siap, dan lumayan terkesan casual dia langkahkan kaki menuju meja makan dibawah. Jam di arloji tangannya sudah menunjukkan pukul 07:20 sebentar lagi Fahri akan datang menjemputnya. Ia harus mengisi perut dulu sebelum pergi. Dibawah sudah tersaji sandwich isi daging sapi ataupun sosis tidak lupa dengan keju leleh diatasnya. Woah... akan jadi sarapan yang lumayan berat bagi Alexa. Selagi makan ia mendapatkan pop up line dari Fahri bahwa manusia itu akan berangkat menjemput Alexa. Hanya dibalas sekedarnya Alexa kembali makan. Berkejaran dengan waktu. Selesai makan ia bercermin sebentar di dinding cermin dekat tangga rumahnya. Memastikan tidak ada yang salah. Lip tint nya pun masih bertengger di bibirnya ya memang terhapus sedikit tapi tidak apa. Justru semakin membuatnya terlihat cantik natural. Tepat pukul 08:00 suara klakson mobil terdengar cukup nyaring dari arah depan rumahnya. Segera Alexa menyambar tas yang tadi digantungnya di kursi makan serta handphone diatas meja makan. Berlari ke arah halaman rumah. Ia menemukan sosok yang ia tunggu dari tadi tengah bertengger rapi dipinggir mobilnya. Menyapanya dengan senyum manis.

"Hallo mimi. Cantik banget sih,"godanya.

"Heuhh biasa emang cantik gue. Kita mau kemana sih?."

"Masuk aja dulu yuk udah kesiangan," dengan senyum yang masih setia dibibir cowok itu membukakan pintu penumpang bagian depan untuk Alexa.

Mobil Fahri itu cukup rapi untuk ukuran mobil cowok. Gak banyak pernak pernik menandakan ke-gentle-annya-hanya ada dua buah action figure superhero di dashboardnya tapi entah mengapa melihat mobilnya yang begitu rapi justru menimbulkan aura macho tersendiri.

"Kita ke bandung ya kali ini jelajah bandung. Udah lama gak kesana."

"Hah... untung gue gak saltum. Gue kira lo mau ajak gue ke pantai. Makanya dari tadi gue berpikir keras."

AlexandraWhere stories live. Discover now