P R A K A T A

38K 1.7K 20
                                    


Selamat datang.

Selamat menikmati suguhan penganan manis di BreadCrumb.


Akhirnya, kisah ini berhasil hadir untuk kalian—para pembaca. Sebelumnya, saya minta maaf sebab lewat dari jadwal yang telah saya janjikan. Kalian tahu, pekerjaan saya padat sekali. Stres. Bukan hanya tumpukan berkas, tetapi juga karena saya nggak punya waktu untuk tokoh fiksi. Dan, alhamdulillah, hari ini saya bisa publish karya satu ini.

Berbeda dengan karya sebelumnya—"Treat You Better", sekali ini saya ingin menulis yang ringan-ringan saja. Cukup sudah otak saya dipaksa untuk memikirkan konflik seberat milik Alpha-Pamela. He-he. Selain itu, dalam "BreadCrumb" saya akan mencoba sesuatu yang baru, tetapi tetap tanpa menghilangkan gaya saya dalam menulis. Semoga dapat diterima, ya.

Dan, selain konflik yang lebih ringan, per babnya akan lebih sedikit jumlah katanya dibandingkan karya sebelumnya—"Treat You Better", yang mana selalu nyaris 4.000 kata. "BreadCrumb" sendiri mungkin hanya sekitar 2.000 s.d 2.800 kata. Harapannya, saya bisa selalu update tepat waktu dengan sedikitnya jumlah kata di setiap bab.

Ah ya, hari ini akhirnya rasa penasaran kalian terjawab. Maaf kalau selama beberapa waktu kemarin saya merahasiakan siapa heroine dalam kisah kali ini. Dan, kalau kenyataannya dia nggak sesuai dengan harapan kalian, maklumi, ya. Sebab, pertama, saya mau keluar sejenak dari kisah 'keluarga yang kemarin'. Kedua, klan satu ini nggak kalah terkenal, kok, dengan klan sebelumnya.

Pertimbangan pertama—kenapa harus dia? Karena saya lihat komentar-komentar untuk kisah ayah sang heroine "BreadCrumb", banyak sekali yang meminta saya melanjutkan. Tapi, "One More Coffee?" benar-benar sampai di situ saja. Jadi saya pikir, ayah dan ibunya nggak bisa dilanjut, nggak ada salahnya saya menulis tentang anaknya saja, kan?

Kedua, dia cukup sering hadir di "Treat You Better", dan lumayan punya peranan di kisah Alpha-Pamela. Jadi, yah, nggak sulit untuk mengenalkannya kembali.

Ketiga, maaf kalau saya melanggar janji. Di bab berapa gitu—di "Treat You Better", saya lupa persisnya, saya janji untuk menulis kisah putri tunggal Ledwin, tapi maaf belum bisa terpenuhi. Alasannya? Karena hero dan heroine satu ini lebih berisik di kepala saya daripada putri tunggal Ledwin.

Apa pun itu, semoga bisa diterima sebaik keberadaan karya saya yang lainnya.


Selamat menikmati,

J

[11/02/17]


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BREADCRUMBWhere stories live. Discover now