11

5.4K 374 83
                                    

(Warning! Typo bertebaran, Alur gaje)
.

.

.

🍃🌸 Getaran 🌸🍃

.
.
.
.

  
   Malam ini, Sakura sudah mempersiapkan segalanya. Tunggu saja nenek tua itu, ia akan membalas apa yang sudah Tsunade lakukan padanya.

Dengan tangan yang menggenggam sebuket bunga mawar putih yang sempat dibelinya sebelum kecelakaan menimpanya, Sakura tersenyum iblis.
Jika Tsunade balas dendam padanya menggunakan benda paling dibencinya, maka Sakura juga bisa menggunakan bunga ini untuk membalasnya. Karena Sakura tahu, Tsunade membenci bunga mawar putih.

Sakura menatap bunga dalam genggamannya sebentar, sebelum ia melangkah mendekati pintu kamar milik Tsunade dan Dan.

Sakura merogoh saku roknya, mengambil sebuah kunci yang akan membukakan pintu ini.  Rencananya akan berjalan baik. Terlepas dari semua kejadian-kejadian buruk yang menimpanya siang tadi. Mood buruk Sakura akan terobati ketika Tsunade tersiksa olehnya. Siapa suruh mengerjai seorang Haruno Sakura. Walau Sakura akui, bahwa dirinyalah yang memulai perang antara dirinya dengan nenek tercintanya.

Sakura memasukkan kunci itu pada sebuah lubang dan memutarnya pelan. Sebisa mungkin untuk tidak menimbulkan suara berisik yang akan membangunkan salah satu dari Tsunade maupun Dann, agar rencana balas dendamnya berjalan baik.

Sakura tersenyum tipis saat mendorong pintu itu sedikit dan menyaksikan bahwa tak ada yang terbangun. Dapat Sakura lihat, bagaimana kemesraan kakek dan neneknya saat tertidur. Ckckck. Dasar sok romantis. Mereka tidak mengingat usia. Orang tua.

Sakura melangkah pelan mendekati kedua sejoli yang sedang tertidur pulas itu. Sakura menatap Dann sejenak,

Oh maafkan cucu cantikmu ini, Ji-san. Ini semua kulakukan untuk membalas perbuatan yang dilakukan istrimu padaku.
Dengan hati-hati, Sakura memindahkan tangan yang melingkari pinggang Dann dan membuat sang empu tidur telentang. Sakura juga memindahkan tangan Dann yang melingkari kepala Tsunade. Setelah semuanya telah terpisah; tidak ada acara peluk-pelukkan. Sakura meletakkan tiga tangkai dari buket bunga yang dibawanya, kemudian meletakkannya di genggaman Tsunade.

Pffft kesannya seperti orang mati saja. Hahaha

Sakura mengambil spidol berbagai warna dari kantung bajunya, menyalurkan hobinya dalam menggambar pada wajah Tsunade.

Sakura tersenyum puas, menampilkan deretan giginya yang berwarna putih saat merasa puas akan kehebatannya.

Oh, aku sangat berbakat. Tak sia-sia aku mengikuti kursus menggambar dulu. Wajah Baa-san terlihat lebih baik. Nanti, Baa-san harus berterimakasih padaku.

Masih ada beberapa lagi, namun Sakura tidak ingin melakukannya sekarang, besok, saat matahari terbit. Sebelum ayam berkokok Sakura akan kembali melancarkan kembali aksinya.

Sebelum keluar, Sakura mengecup pipi kakeknya penuh sayang. Dann adalah kakek favorit Sakura.

Sakura menutup pintu dengan sangat pelan, mengunci kembali pintu kamar itu. Sakura cukup lelah, ini sudah pukul 10.30. Sakura ingin segera berbaring di ranjang empuknya dan bermimpi indah. Sakura harus tidur cepat, besok ia akan melanjutkan acara balas dendamnya.

Berawal dari Tatap ✔️Where stories live. Discover now