25

3.7K 289 102
                                    

#Ask

(Warning! Pokoknya Warning aja )


    Keduanya terdiam. Tak ada yang ingin membuka suara, sementara Sasuke masih setia menunggu jawaban Sakura. Sebenarnya, tidak perlu memikirkan jawaban lagi, karena pernyataan Sakura sebelumnya dan direkaman waktu itu sudah menjelaskan. Sasuke bisa mengerti bahwa Sakura hanya gugup dan susah menyampaikan kata 'ya' untuknya. Sasuke seperti ini agar Sakura mau menyampaikan sendiri perasaannya, Sasuke tidak mau menunggu lama lagi, dan tidak ingin berhubungan tanpa kepastian yang jelas.

"Katakan, Saku."

Sakura menggigit bibir bawahnya, mulutnya terbuka ingin mengatakan sepatah kata, namun tak sedikit pun kata yang terucap. Memperumit semua ini.

Apa lagi yang kutunggu, cukup katakan ya, dan semua selesai. Semua baik-baik saja, batin Sakura.

"Aku bisa apa. Jawabanku 'ya'. Sudah ya, aku keluar dulu, membereskan semua kekacauan yang kaubuat ini," ucap Sakura berlalu dari hadapan Sasuke.

Namun, Sakura merasakan ada yang menghentikan langkahnya, Sakura melirik ke arah pergelangan tangannya yang dicekal oleh Sasuke.

Sakura menatap Sasuke penuh tanya. Belum sempat Sakura bertanya, Sasuke menariknya hingga tubuhnya kini terjatuh menindih tubuh Sasuke, Sakura terkejut, namun keterkejutannya semakin menjadi ketika bibirnya menempel dengan bibir tipis Sasuke. Sakura terbelalak, wajahnya memerah sempurna. Ini... tidak! Ciuman ini berbeda dengan kejadian masa lalu, ciuman ini lebih lembut dan tidak sekasar mantan kekasihnya dulu.

Sakura lama kelamaan mulai menikmati ciuman mereka, Sakura memejamkan matanya ketika ciuman mereka menjadi lebih dalam dan lebih panas, Sasuke pun mulai berani memasukan lidahnya dan menari di dalam mulut Sakura, saling bertukar saliva.

Sasuke terkejut saat Sakura membalas ciumannya, lidah mereka saling membelit satu sama lain.

Sasuke meraih tengkuk Sakura dan menariknya lebih mendekat lagi, sedangkan Sakura meremas pelan rambut raven Sasuke.

Sasuke melepaskan pagutannya ketika mereka mulai kehabisan nafas, lalu kembali meraup bibir Sakura ganas.

Setelah dua menit berlalu, Sakura menyudahi ciuman mereka. Dirinya masih mengatur pernapasannya yang tersenggal-senggal. Sasuke menatap Sakura dengan seringai yang tercetak pada paras rupawannya. Wajah Sakura merona hebat, dan itu karena Sasuke.

"Sakura, bagaimana kalau kita ulangi yang tadi?"

Sakura membulatkan matanya menatap Sasuke tak percaya, "Apa maksudmu?! Tidak! Aku tidak mau lagi!"

Sasuke semakin memperlebar seringainya, "Tidak mau tapi kenapa wajahmu semakin memerah?"

Sakura memukul dada bidang Sasuke, "Itu karenamu, Bodoh!" umpat Sakura.

Sasuke terkekeh, "Sebenarnya aku ingin lebih, tapi tak apa, aku akan menunggu saat malam pertama kita nanti."

Sakura semakin memerah, kurang ajar! Sasuke sedang mempermainkan dirinya. Heh, memang dirinya tidak bisa seperti itu? Mau menantang seorang Haruno Sakura, eh?

Sasuke mengernyitkan alisnya saat Sakura mendekatkan wajahnya, membuat Sasuke memundurkan wajah.

"Hm, kurasa tidak perlu menunggu saat setelah menikah, kita bisa lakukan sekarang."

Sasuke membulat, tidak percaya dengan yang dikatakan Sakura padanya.

"A-a-apa?" gagap Sasuke.

Sakura memperlebar smirknya, "Kau tadi berkata ingin 'lebih', kan? Kita bisa lakukan sekarang."

Dengan gerakan yang sensual, Sakura membuka kancing teratas kemeja Sasuke, membukanya dengan pelan. Setelah Sasuke bertelanjang dada, Sakura mengeratkan genggaman tangannya pada ujung bajunya. Dengan gerakan yang hati-hati, Sakura menaikkan kaos miliknya ke atas, memperlihatkan sebuah tanktop hitamnya, sangat kontras sekali dengan kulit porselennya, membuat Sasuke gugup setengah mati.

Namun Sakura mengurungkan kegiatannya. Membiarkan kaos miliknya masih melekat di tubuh indahnya.

Sakura meraba dada telanjang Sasuke secara sensual, kemudian Sakura mendekatkan wajahnya pada perpotongan leher Sasuke, membisikkan beberapa kata, "Kau benar-benar berpikir bahwa aku serius pada ucapanku? Sayangnya kau harus menunggu cukup lama, karena aku tak ingin melakukannya."

Sakura menyeringai puas, mendorong dada Sasuke menjauh, kemudian meraih jas dokternya yang tersampir pada kursi di dekatnya. Sakura memakai jasnya dan beranjak menjauhi Sasuke yang masih mematung.

Sebelum benar-benar pergi, Sakura menatap geli ke arah Sasuke yang masih terdiam mematung.

"Jauhkan pikiran kotormu, Chikenbutt. Kau terlalu bernafsu, kau tahu?" ucap Sakura sebelum menutup pintu.

Sasuke mematung, menatap kosong di depannya. Sialan! Bisa-bisanya Sakura memperlakukannya seperti ini? Saat mereka baru saja mengisi status mereka yang sebelumnya? Sialan! Seorang yang cerdas seperti Sasuke bisa dikelabuhi oleh seorang wanita?

Sungguh, cinta membutakan segalanya, sampai-sampai membuat orang tidak bisa menggunakan kecerdasannya untuk berpikir. Sasuke benar-benar habis kali ini.

***


Sakura memandang kosong tembok di depannya, Sakura duduk bersandar pada pintu kamar Sasuke yang tertutup, Sakura menutup mulutnya tak percaya, semburat kemerahan kembali muncul di pipinya.

Astaga, apa yang telah kulakukan?! Harusnya tidak sampai seperti itu, aku hanya ingin mengerjainya sedikit. Kenapa malah seperti itu?! Memalukan.

Jemarinya menyentuh belahan bibir tipisnya, memunculkan sekelebat memori yang terjadi baru saja. Sakura mendesah, Sasuke benar-benar telah mengacaukan dirinya. Sekarang dirinya terlihat seperti remaja labil yang baru pertama kali merasakan yang namanya pacaran.

Tatapan Sakura beralih pada manhkuk sisa bubur Sasuke, merutuki apa yang telah dirinya lakukan pada pria yang baru saja menjadi kekasihnya. Ia pasti terlihat bodoh tadi.

Sakura menghela nafasnya, sudahlah, jamgan terlalu dipikirkan. Sebaiknya dirinya segera pergi ke Rumah Sakit, ia sudah berada cukup lama di sini.

_______

"Sakura!" panggil Sasuke, menengok ke arah pintu yang masih tertutup, dia sudah menunggu Sakura cukup lama yang tidak kunjung datang. Kemana Sakura?

"SAKURA?" teriak Sasuke.

Pintu terbuka, namun yang datang bukanlah orang yang diharapkannya.

"Kaa-san? Kenapa malah kaa-san yang datang? Di mana Sakuraku?"

Mikoto bersendekap dada, menatap Sasuke dengan raut masam, "Jadi kau tidak suka?"

"Bukan begitu, Kaa-san."

"Serahlah, Sakura-chan sudah pergi dua menit yang lalu. Bagaimana keadaanmu?"

Sasuke sedikit tersentak, "Sakura pergi? Kenapa tidak bilang padaku?" tanya Sasuke mengabaikan pertanyaan Mikoto pada dirinya, dasar anak durhaka.

"Tidak tahu, bagaimana keadaanmu?" ulang Mikoto.

Sasuke mendecak kesal, apa-apaan Sakura, "Aku merasa lebih baik. Tapi, Kaa-san, aku ingin bertanya sesuatu padamu," ujar Sasuke lebih serius.

Mikoto mau tak mau mulai serius sekarang, "Ya, ada apa?"

Sasuke berpikir sejenak, "Aku ingin bertanya banyak hal...."







24/06/2017
-AlvaaraDr

Berawal dari Tatap ✔️Where stories live. Discover now