13

4.8K 334 77
                                    

"Selamat pagi, Bos," sapa Shion ramah pada Sasuke.

Lihatlah dirinya itu, pakaiannya sama sekali tak berubah. Masih minim kain. Apakah kondisi ekonominya sangat buruk sehingga membeli baju yang 'pantas' saja Shion tak bisa? Perlukah Sasuke membelikannya beberapa agar pakaiannya tidak seburuk ini? Astaga, siapapun bisa melihat belahannya, pahanya pun terekspos begitu saja.
Selera yang sangat mengerikan!

"Hn."

Shion pun mengekori Sasuke yang berjalan di depannya, ia cukup sadar diri untuk tidak berjalan di samping bosnya itu. Shion sudah kenyang dengan bentakan Sasuke saat Shion dengan sengaja berjalan berdampingan dengan Sasuke.

"Bos, anda tidak datang kemarin. Aku mencari-cari keberadaan anda."

Sasuke menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Kau tak perlu tahu kenapa. Kau bukan siapa-siapa, hanya sebatas sekretaris. Jangan mencampuri urusanku, atau kau akan tahu akibatnya," ucap Sasuke dingin dan menusuk, membuat Shion menelan salivanya susah payah.

Inilah yang sulit, Sasuke selalu dingin padanya. Apalagi yang harus Shion lakukan agar Sasuke menjadi miliknya? Shion sudah berubah banyak demi mendapatkan perhatian Sasuke, dari Shion yang awalnya lugu dan polos, menjadi seorang wanita yang liar.

Shion sadar, Shion cukup sadar untuk itu. Posisinya hanya sebagai seorang sekretaris. Tidak lebih. Tapi bolehkah Shion berharap, ia ingin memiliki Sasuke, dan ia ingin menjadi bagian Uchiha, bersama Sasuke. Mendampingi Sasuke seumur hidupnya. Menghabiskan sisa hidupnya bersama Sasuke. Hanya seorang Sasuke.
Shion hanya merasakan bahagia jika nama belakangnya menjadi Uchiha. Shion Uchiha. Walau hanya sekedar mimpi, Shion harap mimpinya akan menjadi nyata. Ingin menjadi Uchiha Shion.

Perjuangannya masih panjang. Shion akan berusaha mendapatkan Sasuke. Dan kisah ini akan diakhiri dengan dirinya yang hidup berkeluarga bersama Sasuke. Hanya bersama Sasuke.

Namun sayangnya, hatinya tak kuat jika setiap harinya Sasuke mendiamkannya, dingin dan ketus padanya. Tak memedulikannya yang selalu memberikannya cinta. Sasuke sudah sangat keterlaluan. Wanita manapun tak akan bisa bertahan dengan semua ini. Tak ada. Ya, tak ada.

Shion mengulum bibir bawahnya, sorot matanya menyendu. Menatap kepergian Sasuke.

Shion hanya tak sadar, Sasuke... hanya tidak menyukainya sejak awal perubahannya. Andai Shion tak berubah, Sasuke pasti akan menyukai Shion. Tidak akan sedingin dan seketus ini padanya. Jika ditilik lagi, Sasuke bisa bersikap hangat dan seperti pria pada umumnya... ketika bersama Sakura. Seorang Sakura. Dokter cantiknya Sasuke.
Sasuke menjauh dan bersikap dingin karena ia merasa terganggu dan tak nyaman dengan tingkah liar Shion. Ia membenci wanita jalang. Alasan utamanya.

***

Bunyi deringan telepon mengganggu konsentrasi kerja Sasuke, dengan kesal, Sasuke mengangkat telepon itu.

"Hn. Dengan Uchiha Sasuke."

"Hei, ini aku Teme, Naruto."

"Ada apa, Dobe?"

"Aku mengadakan pesta nanti malam, untuk merayakan anniversary pernikahan kami. Kau harus datang. Acaranya dimulai jam 7."

"Aku tidak bisa--"

"Lalala... aku tidak dengar, sudah ya, ingat! Kau.Harus.Datang! Jaa."

Sambungan telepon diputus secara sepihak oleh Naruto, sial!

Sasuke tidak ingin datang, ia tidak terlalu menyukai keramaian. Bukan karena Sasuke anti sosial, bukan. Sasuke hanya merasa... canggung dan kaku dengan orang-orang sekitar.
Ia tidak suka diabaikan, dan saat dikeramaian Sasuke akan diabaikan.

Berawal dari Tatap ✔️Where stories live. Discover now