Dua

34.3K 1.6K 8
                                    

Hujan cukup deras sebagian siswa sudah berlarian untuk pulang. Tapi tidak untuk team cheers dan team basket. Karena hari ini mereka ada latihan untuk pertandingan bulan depan.

Meskipun jadwal exkul baru dimulai beberapa hari, tapi sudah banyak pertandingan menanti mereka.

Ketua exkul sengaja membuat jadwal 2 club itu sama karena ingin membiasakan mereka seperti suasana bertanding.

Berly dan teamnya sedang serius mendengarkan pengarahan seniornya.

Mereka yang duduk melantai sambil memperhatikan gerakan- gerakan seniornya untuk koreo terbaru.

"Aww."ringis Berly.

Sebuah bola basket mendarat mulus di kepalanya.

Semua menoleh ke Berly. Keindra yang terlalu sensitif pun panik sambil mengusap kepala Berly dengan tangannya.

"Babe,apanya yang sakit hah?" Keindra memijat kepala Berly seperti seorang ibu yang merawat anaknya ketika terbentur.

Geby melihat ke arah tengah lapangan basket indoor itu dan melihat Zet dan gengnya berhigh five ria.

Cewek tomboy itu berjalan ke arah mereka. Tapi tangannya ditarik oleh Fio.

"Geb,biarin aja. Mungkin mereka gak sengaja."

"Gak sengaja apanya jelas-jelas mereka ketawa-ketawa gitu."

"Geb,itu bisa di urus nanti. Sekarang kita harus pentingin Berly dulu."

Disetujui oleh anggukan Keindra.

Mereka berempat mengecek keadaan Berly.

"Ber, hidung lo berdarah." fio dengan tanpa rasa jijik menghapus darah yang keluar dari hidung Berly itu dengan tangannya.

Mereka membantu Berly berdiri. badan Berly cukup tinggi tapi dengan tubuhnya yang langsing membuatnya tak begitu berat.

"Kita ke unit kesehatan aja yuk."ajak Geby.

Berly menggeleng.

"Gue kapten di cheers gue harus kuat. Gue harus belajar lebih banyak supaya bisa mengarahkan kalian. Gue gak mau jadi pecundang."

"Babe, kita bisa latihan lagi minggu depan. Tenang aja. Kamu pasti bisa kok meskipun gak ikut latihan sekarang."

Berly menggeleng. dia bersikeras untuk tetap tinggal.

Kakak senior yang bernama Sheril itu menepuk bahu Berly.

"begini saja Berly, kamu boleh tetap disini tapi kamu tak boleh banyak bergerak ya. cukup duduk aja dan perhatikan." 

Berly mengangguk. 

meskipun hatinya tidak ikhlas. bagaimana bisa. seorang kapten tidak ikut latihan saat minggu pertama. jujur saja dia juga tak ingin ketinggalan oleh teman-temannya. 

Tapi mau bagaimana lagi. dibuat gerak saja kepalanya sudah pusing. apalagi harus meloncat-loncat dan berteriak seperti yang teamnya lakukan sekarang.

sambil nafas memburu Berly melirik tajam Zet yang sedang latihan dengan gembira. 

"awas aja lo Zet. pembalasan akan lebih kejam."

---------

"Babe sekarang 2 jam pelajaran kosong. kita kekelasnya Geby dan fio yuk." ajak Keindra.

"ayuk." 

tangan Berly mengamit tangan Keindra. sepajang koridor ,banyak pasang mata memandang mereka.

bagaimana tidak . Wajah cantik berly membuat semua terpana dan belum lagi sifatnya yang ceria membuat aura tersendiri setiap dia melewati koridor.

"hay Berly." sapa mereka 

Cheerleader Vs Basket (Completed 4)Where stories live. Discover now