Empat Belas

23.8K 1.3K 5
                                    

"Udah siap?"tanya Zet.

Udara pagi yang menusuk kulit tak membuat 2 remaja muda itu hanya berdiam diri di dalam Villa.

"Sudah dong." jawab Berly sambil mengusap-usap mukanya.

"Woii siapa bilang boleh di hapus."

Berly mengerucutkan bibirnya. Semalaman Berly dan Zet tak tidur.

Terjaga dengan berbagai permainan yang kebetulan disediakan di dalam villa itu.

Uno,catur, riversi sampai ular tangga. Tapi sialnya Berly terlalu banyak kalah.

Jadi lah sekarang mukanya yang sangat cantik bertambah cantik berhiasan eyes shadow biru, merah,hijau dan kuning diseluruh wajahnya.

"Lo sih bego'nya ke bangetan."ucap Zet tanpa sensor.

"Enak aja. Lo tuh yang main selalu curang,rasain nih."

Duuuk

Berly melempar kepala zet dengan bola basket.

"Wooii sakit.aaah kepala unyu gue."

Tangannya mengusap usap keplanya.

Berly mendekat sambil tangannya memegang kepala Zet.

"Sakit ya. Uuh kasian." Awalnya Berly mengusap usap rambut Zet pelan.

Zet lama kelamaan terlena dan sibuk merasakan nyamannya usapan lembut Berly.

Berly tersenyum miring.

Di dorongnya kepala Zet hingga ter jungkal.

"Hahaha rasain lo. Weks."

Zet kaget dan berdiri " awas lo ya."

Zet mengejar Berly .

"Woii kesini aah... Capek gue.. Woii dah ah jangan lari. Mending gue ajarin lo main basket aja."

Mendengar tawaran menarik itu Berly mendekat.

"Apa sih enaknya main basket? Bola aja direbutin. Besok gue beliin lo sama team lo satu satu."

"Ye lo pikir gue gak kuat buat beli sendiri? Maen basket itu nyenengin tau. Ada kepuasan tersendiri kalau kita bisa nyetak poin."Zet me passing bola ke Berly.

Berly menangkapnya dan mencoba me shot kegawang tapi gagal.

"tuh kan gak gampang. Sini lo." Zet melambaikan tangannya seperti memanggil anjing.

"Sialan lo pikir gue guguk."

"Ssst... Diem."

Zet berdiri di belakang Berly saat gadis itu mendrible bola.

Awalnya gadis itu tak menyadarinya.

Terasa hembusan nafas hangat di leher Berly.

Jantung Berly berdetak cepat.

Dia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya.

Dia terus mendribble bola itu.

Tapi detakan jantung lain yang menempel di punggungnya membuatnya tak nyaman.

"Ah dribble gini mah gampang." dia berlari menghampiri ring dan...

Masuk.

"Woii masuk Zet. Ah gue masuk ye ye ye." Berly berjoget -joget ala pemain sepak bola mengegolkan bola.

Gadis bertubuh ramping itu melakukan salto ke kanan dan kembali ke kiri.

Zet hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

Cheerleader Vs Basket (Completed 4)Where stories live. Discover now