Dua Belas

26.5K 1.3K 9
                                    

"Berl, mana Keindra?" tanya Geby sambil menyatap mie ayamnya.

"Gak tau tadi sih ada dikelas, terus tiba-tiba ngilang gitu."

"Oh."

Berly mengaduk-aduk es jeruknya dengan tidak semangat. "Terus si Fio kemana?"

Geby menengguk Esnya sambil melihat ke arah Berly. " Dia bolos, lagi jagain calon tunangannya di rumah sakit."

Berly menghembuskan nafas berat, " sepi ya kalau gak ada mereka berdua."

Geby mengangguk. Matanya melihat ke arah 3 cowok yang sedang berdiri di pintu masuk kantin.

"Temennya lagi dirumah sakit tapi mereka malah enak-enakan nongkrong, malah temen kita yang berkorban."

"Siapa?"

"Tuh." Geby menunjuk 3 cowok yang sekarang duduk dikantin sambil tertawa tanpa dosa.

Berly menoleh. Di lihatnya Zet juga melihat ke arahnya.

"Gitu lah cowok. Mereka gak peka. Gak punya perasaan."

Zet mengangkat satu alisnya, sepertinya dia tak terima dengan apa yang di ucapkan oleh Berly.

"Apa?" ucap Berly dengan nada songong.

"Girls...."teriak Keindra sambil berlari menghampiri mereka.

"Hmm... Ngilang aja terus kitanya gak usah dianggep." Berly menyebikan bibirnya dan berpura-pura ngambek.

Keindra mencubit bibir Berly gemas. " gak usah drama deh loh. Gue bawa kabar buruk nih."

"Kelinci lo mati?" ledek Geby.

"Ihh bukan."

"Atau kelinci lo kawin lari sama kelinci tetangga sebelah?" ejek Berly dibalas putaran mata oleh keindra.

"Ihh... Jangan bercanda terus dong. Ini soal Fio."

"Hah? Fio kenapa?"

"Di... Dia...hmm."

"Ngomong yang jelas. Kalau gak gue siram pakai cabe muka loh biar kayak cabe-cabean." Geby mulai geram sambil memegang botol kecil cabe di depannya.

"Berly... Ihh Geby jahat."

"Loh muter-muter trus ngomongnya. Dah bilang ada apa dengan Fio?"

"Fi...fio... Hmm... Mau pindah sekolah ke Jerman."

"Haaaa?" Berly dan Geby kaget.

Keindra pun mulai bercerita. Saat dia berjalan ke arah ruang guru dia mendengar percakapan orang tua Fio dan guru. Disampingnya juga ada orang tua Cio.

"Kata mereka sih bahu Cio lumayan parah jadi mereka mau obatin di Jerman gitu karena ada saudaranya disana."

Mendengar obrolan itu Zet dkk berdiri dari kursinya dan mengahampiri meja Berly.

"Lah trus apa hubungannya sama Fio? Tanya Berly.

"Ini gak adil. Kenapa Cio yang cidera malah Fio juga ikut pindah. Mereka egois." Geby emosi sambil menggebrak meja.

"Yang kalian omongin cio ,Gracio team basket?" tanya Zet kepo.

Berly berdiri dari kursinya.

"Iya kenapa? Gara-gara temen lo itu sahabat gue yang susah. Dah girls yuk cabut." Berly melangkah kan kakinya.

Tapi lengannya ditarik oleh Zet.

"Lepasin!!!" bentak Berly sambil menghempaskan tangannya.

"Kalian kenapa sih sehari aja gak ngerecokin gue dan sahabat-sahabat gue?"

Cheerleader Vs Basket (Completed 4)Where stories live. Discover now