Tiga

26.6K 1.6K 11
                                    

"Elo."

"Ya kenapa?" tanya Zet jutek.

Cowok tinggi dan berambut pendek itu membawa Berly ke pakiran.

Sebenarnya hari ini dia membawa motor. Tapi demi menjalankan misinya dia meminjam mobil putih marva.

"Woii turunin gue Zet."

"Oh lo tau nama gue ternyata."

"Siapa yang gak tau nama cowok sok kecakepan sok eksis kayak lo."

"Lo tadi bilang apa? Berani ulangin. Gue banting badan lo biar tahu rasa."

"Emang berani?"

Braak...

Dengan tanpa hati Zet mengangkat kedua tangannya ke atas otomatis badan Berly yang digendongnya didepan itu jatuh ke lantai.

"Aww sakit."

Punggung,pantat dan kepala Berly pun terbentur dilantai.

"Sakit iya sakit?"

Berly masih tidak menjawab. Rasanya badannya remuk dan kepalanya pusing.

Zet melirik Berly sebentar. Dan menendang pelan kaki Berly.

"Minggir lo gue mau lewat."

Zet meninggalkan Berly begitu saja.

Daaarr

Suara petir yang sangat keras disertai kilatan yang menyeramkan.

Berly memeluk dirinya sendiri yang masih berada dilantai.

Gadis itu ketakutan.

"Papa hiks hiks."

Hanya itu yang bisa dia ucapkan sekarang. Hanya papa nya yang biasanya memberi kehangatan dan kasih sayang.

Ingin sekali dia pergi berlari ke papanya. Tapi apa daya semua itu mustahil.

Zet menengok ke arah Berly.

"Ck.. Nih cewek ngrepotin ya."

Zet menggendong lagi Berly. Dengan tangan gemetar Berly memberanikan diri mengalungkan tangannya ke leher Zet.

"Sekali lo bawel gue buang lo di tengah jalan."

Mendengar ancaman itu Berly sangat ketakutan.

Dengan segera dia menggelengkan kepala.

"Good girl."

------

"Kita ada dimana?" tanya Berly pelan.

Dia melihat sebuah rumah besar dan ada taman di depannya.

Rumah yang cukup indah dan tak banyak hiasan abeh selain bunga yang tumbuh disekitarnya.

Zet membukakan pintu Berly dan menggendongnya lagi.

"Ini rumah gue."

"Rumah lo?" entah mengapa perasaan Berly tidak enak.

Jantungnya berdetak dengan cepat.

"Aku mau pulang?"

"Aku? Lo bilang aku?"

Berly menganggukan kepala. Dia harus bersikap sopan dan semanis mungkin.

Mungkin dengan begitu Zet mau menuruti keinginannya untuk memulangkannya.

"Gak usah sok manis sama gue.gue gak bakal pulangin lo. Sebelum..."

Cheerleader Vs Basket (Completed 4)Kde žijí příběhy. Začni objevovat