Delapan

24K 1.4K 1
                                    

drrt drrt drrt

getaran posel milik gadis cantik berkuku pink tak dirasakannya. dia dan kedua temannya sekarang sedang sibuk mengerjai cowok yang paling dia benci.

keindra memantau situasi didepan kamar ganti dan toilet laki-laki. sementara berly berjalan mengendap-endap membuka sebuah loker. ditahannya tawanya saat melihat tumpukan baju ganti dan celana dalam cowok yang berwarna pink itu.

geby melambai-lambaikan tangannya ke arah berly untuk memberi isyarat cepat keluar. berly mengangguk sambil menukar kaos dan celana jeans cowok itu dengan sebuah gaun berwarna merah menyala yang seksi.

tentu saja mereka tak kejam membiarkan cowok itu keluar dengan telanjang.

kreek..

suara pintu kamar mandi terdengar. langsung saja bau harum sabun khas cowok tercium. berly yang kaget bingung, dia harus lari atau bersembunyi.

geby didepan pintu harap-harap cemas menantikan kedatangan berly. ingin rasanya ia berlari dan menarik lengan berly untuk keluar tapi dia tak ingin rencana mereka gagal karena tindakan bodohnya.

deg deg deg

jantung berly berdetak cepat,

"Sial, kebelet pipis."

Braak..

Zet kembali ke dalam kamar mandi. Kesempatan Berly untuk lari.

Dengan langkah yang begitu cepat dia keluar.

"Huuh. Selamat." kaki Berly masih lemas.

"Sekarang rencana ke 2."

Mereka tersenyum miring.

------

"Today I don't feel like doing anything
I just wanna lay in my bed
Don't feel like picking up my phone
So leave a message at the tone
'Cause today I swear I'm not doing anything"

Zet menyanyikan lazy song by bruno mars itu sambil mengelap rambutnya yang basah dengan handuk.

Dengan santai di tambahi siul-siulan dia berjalan membuka lokernya.

"Nah loh. Mana baju gue."

Zet panik mengacak-acak lokernya yang ada hanya lah sebuah baju merah.

Bukan .. Bukan baju. Tapi gaun.

Zet mengangkat gaun itu.

"Sial siapa yang ngerjain gue."
'Pakai gak ya?'dia bingung menimbang nimbang.

Untung celana dalamnya masih ada.

"Aaah ... Sial. Masa gue telanjang sib pulangnya. Apalagi kunci mobil ada di celana itu. Awas aja sampai ketemu siapa pelakunya. Gue hajar sampai mampus."

Dengan sangat terpaksa sekali. Zet memakai gaun merah yang kekurangan bahan itu.

Sambil handuk tetap di bahunya.

Dia berjalan dengan tak seksinya.

Saat akan membuka pintu. Dia tak sanggup melihat penampakannya di cermin.

"Brengsek. Gue udah mirip banci yang nongkrong di depan stasiun."

Kalau saja baju basketnya tak ikut hilang. Dia bisa memakai itu meskipun kotor.

"Yaaakss." zet mengankat tangannya. Sesuatu yang lengket melekat dijari-jarinya saat akan membuka pintu.

"Sh*t. Siapa yang lakuin in woi. Muncul jangan jadi pengecut." zet berteriak. Dia tak kuat lagi.

Langsung saja keindra , geby dan Berly keluar dari persembunyian mereka.

Mereka bertiga memotret Zet tanpa henti.

Kilat-kilatan cahaya keluar dari kamera mereka membuat mata Zet sakit.

Dia berlari menghindar.

Keindra berly dan Geby berhigh five ria. Mereka senang sekali tapi tanpa mereka sadari.

Sahabat mereka sekarang sedang mendapat masalah.

Cheerleader Vs Basket (Completed 4)Where stories live. Discover now