Because I love You Part 9

509 31 1
                                    

Di depan Ruang Pribadi Raja Yash, para pelayan, dewan kerajaan, dan pengawal istana berkumpul menunggu kabar tentang kondisi terakhir Raja Yash. Wajah mereka terlihat sangat khawair. Karena terlalu banyak orang, Anjali tidak bisa menembus kerumunan orang untuk melihat kondisi raja yash secara langsung dan hanya bisa ikut menunggu jauh dari ruangan raja yash.

Tak berapa lama kemudian terlihat Putri Seeta keluar dari ruangan raja Yash.

"Raja Yash sudah sadar. Beliau hanya kurang istirahat saja. Sekarang bubarlah dan kembali ke tempat kalian masing-masing" Ujar Putri Seeta. Terlihat sisa-sisa rasa khwatir di wajahnya.

"Syukurlah Raja Yash baik-baik saja." bisik Anjali dalam hati. Melihat orang-orang sudah pergi, timbullah keinginan Anjali untuk menjenguk Raja Yash langsung.

"Tidak bisa, Nona. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memasuki ruang pribadi raja Yash." Cegah Kiran. Anjali kecewa.

@@@

Kondisi Raja Yash yang menurun membuat Pangeran Rahul mengambil alih tugas-tugas kenegaraan Raja Yash. Hal itu membuat beban pikirannya semakin bertambah. Selain harus memikirkan tugas kenegaraannya, dia harus memikirkan Anjali.

"Seperti yang kalian ketahui, kalian ditugaskan untuk mendidik dan melatih Nona Anjali agar ia layak menjadi calon istriku. Dan kalian juga mengetahui bahwa hari dimana Anjali akan diperkenalkan secara resmi telah ditentukan. Aku ingin mendengar perkembangannya."

"Begini, Pangeran. Sejujurnya sebagian besar dari kami menyadari bahwa Nona Anjali memiliki kecerdasan yang tinggi, kami yakin beliau bisa mempelajari semua materi tentang kerajaan dan seluruh detailnya dengan cepat. Akan tetapi kami melihat beliau tidak memiliki semangat dan motivasi untuk mempelajari materi dengan baik."

"Betul, Pangeran. Bahkan, seringkali Nona Anjali hanya termenung dan tak mendengarkan penjelasan kami."

"Kami mohon maaf, jika kami tidak berhasil membuat Nona Anjali seperti yang Raja Yash harapkan. Kami siap menerima hukuman."

"Hm....ini bukan salah kalian. Tapi saya harap kalian tidak patah semangat untuk mengajari Anjali."

@@@

Pesawat pribadi Kerajaan India yang membawa pangeran rahul menuju India selatan terbang membelah awan langit India. Pesawat khusus Raja dan keularganya itu didesign dengan interior supermewah. Terdapat ruang beristirahat, ruang meeting serta ruang tamu yang didesign berbentuk lounge.

Pangeran Rahul memilih duduk di sofa dekat jendela. Tangannya sibuk mentouch screen tab pribadinya. Seringkali ia senyum-senyum sendiri, seperti ada sesuatu yang menggelitik hatinya.

"Rajkumaar, ini dokumen yang harus anda tanda-tangani." Karan menyodorkan setumpuk map ke hadapan Rahul. Namun Rahul bergeming, ia tetap focus pada tab. Karena penasaran, Karan mencoba mengintip apa yang Rahul lihat. Ternyata Rahul sedang memperhatikan foro-foto anjali saat menerima materi-matei tentang kerajaan India.

"Rajkumaar...!" Ucap Karan agak keras. Barulah Rahul menyadari bahwa Karan telah ada di hadapannya. Buru-buru Rahul mematikan tabnya.

"Ya, Karan. ada apa?" Tanya Rahul agak tergagap.

"ini dokumen yang harus anda tanda tangani" Sahut Karan. Rahul mengambil setumpuk dokumen yang telah ada di mejanya lalu membacanya. Karan dengan sabar berdiri di depan Rahul. Rahul yang menyadari Karan hanya berdiri saja di depannya memerintahkan Karan untuk berdiri. Tanpa diperintah dua kali Karan langsung berbalik untuk duduk di tempat yang disediakan untuknya. Namun Rahul mencegahnya dan meminta Karan untuk duduk di kursi tepat dihadapnnya.

"Tapi, Rajkumaar. Seorang pengawal tidak bisa duduk satu meja dengan Anda." tolak Karan.

"Aku tidak menganggapmu sebagai pengawal dan aku harap kau juga tidak menggapku sebagai tuanmu. Sama seperti Rohan, aku juga menggapmu sebagai temanku. Seorang teman harus selalu bersama temannya. Jadi bagaimana bisa kau meninggalkanku duduk di sini sendirian, mera dosto?" Rahul tersenyum sambil menganggkat alisnya.

Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora