Because I Love You part 30

552 38 8
                                    


Ketika sedang asik berdiskusi dengan kepala pelayan istana, Kiran masuk memebri kabar bahwa seseorang ingin bertemu dengannya. Anjali segera menyelesaikan diskusinya dengan kepala pelayan.

"Selamat siang, Yang mulia Ratu." Sapa laki-laki berjas dan berkacamata minus itu ramah. Anjali menerima salam pria itu dan mempersilahkannya duduk.

"Tuan Rao, tumben anda ke istana wanita. Ada hal penting apa sehingga anda menemui saya." Tanya Anjali heran. Oa tahu bahwa tuan Rao adalah salah satu anggota dewan kerajaan bidang hukum.

Tuan Rao mendesah lemah. Ia kemudian mengeluarkan sebuah map dari tas jinjingnya dan menyerahkannya pada Anjali.

Anjali menerima map itu dan membacanya dengan serius. Namun ekspresi wajahnya tiba-tiba saja berubah menjadi keget.

"Surat pernyataan apa ini?" tanya Anjli kaget sekaligus bingung.

"Surat itu adalah pernyataan bahwa anda bersedia bercerai dengan Raja Rahul. Anda perlu membubuhkan tanda tangan anda agar bisa diproses di pengadilan. Jika kedua belah pihak telah menyetujui pernyataan ini maka proses perceraian akan cepat sehingga tidak akan terekspose oleh media." Papar Tuan Rao panjang lebar.

"Rahul pasti sedang bercanda. Dia tidak mungkin menceraikanku. Kami baru saja melangsungkan pernikahan 3 bulan lalu." Tutur Anjali sengan emosi tertahan. Ia berusaha mempertahankan wibawanya sebagau ratu dengan bersikap tengan dan tak emosional.

"Maafkan saya, Rani. Saya hanya menjalankan tugas. Raja Rahul secara resmi menujuk saya sebagai penasehat hukumnya untuk mengurus masalah perceraianya. Dan Raja Rahul telah membubuhkan tanda tangannya." Ujar Tuan Rao berat. Terlihat dari raut wajahnya Tuan Rao bersimpati dengan Anjali. namun ia harus bersikpa profesional.

"Aku akan berbicara dengan Rahul." Ujar Anjali singkat seraya berdiri dari kusrsinya.

Dengan menahan emosi dia meninggalkan ruangannya dan berjalan tergesa-gesa menuju kediaman pribadi Rahul. Bahkan pertanyaan Kiranpun tak digubrisnya. Dengan tergopoh-gopoh Kiran mengikuti Anjali.

"Aku ingin bertemu Raja Rahul" ujar Anjali singkat pada Karan yang berjaga di depan pintu ruangan pribadi Rahul. Karan terlihat kaget melihat Anjali yang datang dengan tergesa-gesa dikuti Kiran yang juga terlihat kepayahan mengejar Anjali.

"Maafkan saya, Ratu. Raja Rahul tidak ingin bertemu siapapun." Ujar Karan sesal.

"Aku ingin bertemu suamiku." Ujar Anjali lagi. Ia tak lagi memanggil Rahul sebagai Raja tapi suami. "tolong, katakan pada suamiku, bahwa istrinya ingin bertemu." Air matanya tiba-tiba mentes bak air hujan.

Karan tak kuasa melihat kesedihan Anjali. Ia langsung masuk ke ruangan Rahul.

"Maharaj, Ratu Anjali ingin bertemu dengan anda." Ujar Karan pada Rahul yang terduduk menghadap Jendela.

"Suruh dia pergi. Aku tidak mau menemuinya." Ujar Rahul tanpa menoleh sedikitpun pada Karan.

"Tapi saya tidak bisa menahan seorang istri yang ingin bertemu suaminya." Ucap Karan penuh hormat.

"Dia bukan istriku. Aku sudah menceraikannya. Suruh dia pergi." bentak Rahul. Karan terkejut dan langsung pergi dengan wajah tertunduk.

Ketika Karan menutup pintu, Anjali langsung mendekatinya.

"Rahul pasti mau menemuiku,kan?" tanya Anjali cepat. Belum sempat Karan menjawab terdengar bunyi pintu terkunci. Rahul mengunci ruangan pribadinya dari dalam.

"Maafkan saya, Yang Mulia Ratu." Ucap Karan seraya menggigit bibirnya.

Anjali langsung terlihat lemas. Untung saja Kiran langsung menahan badan Anjali agar tak terjatuh. Anjali langusng memeluk Kiran erat. Badannya tergoncang menahan tangis.

Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)Where stories live. Discover now