BECAUSE I LOVE YOU part 34

624 43 9
                                    


Beberapa saat setelah Rahul meninggalkan Anjali dan rohan, anjali lalu menggendong Rohan dan menidurkannya di tempat tidur Anjali bukan di box bayi. Anjalipun langusng merebahkan badannya di samping Rohan dan memejamkan matanya. Namun entah mengapa Anjali tak bisa tidur dengan nyenyak. Otaknya selalu memikirkan Rahul apalagi setelah rahul pulang menemui Pooja. Setelah memastikan Rohan tidur dengan aman, anjali melangkah keluar istanya dengan hati hati agar rohan tak terbangun. Anjali pergi menuju ruangan rahul.

Penjaga pintu ruangan Rahul langusng memberikan hormat saat anjali berdiri dihadapnnya.

"apakah raja ada di dalam?" tanya Anjali

"ya, dan nampaknya beliau juga sudah tidur." Sahut salah satu penjaga pintu ruangan Rahul.

Anjali bernapas lega. Ia lalu membuka pintu ruangan rahul dengan hati-hati. Dan benar saja Rahul tertidur di meja kerjanya. Wajah Rahul terlihat sembab dan di samping kepalnya terdapat beberapa lembar foto dan beberapa gelang rakhi. Anjali memgambil beberapa lembar foto itu dan memperhatikannya sejenak. Di foto itu terlihat potret 2 orang anak laki laki dan seorang anakk perempuan yang berpelukan erat. Beberapa foto juga memperlihatkan keakraban tiga anak dari kecil hingga besar. Satu foto yang sangat menarik perhatian anjali potret anak peremupuan yang sedang memakaikan gelang rakhi pada seorang anak laki laki sedang kan salah satu anak laki laki berada di tengah tengah dengan wajah tersenyum lucu. Anjali yakin bahwa foto foto itu adalah foto masa kecil rahul rohan dan Pooja.

"aku semakinn yakin kalau keputusan yang aku buat tidak salah, Rahul." gumam Anjali seraya tersenyum.

Anjali lalu menyentuh punda Rahul dan berbisik perlahan di telinganya. "Rahul, bangunlah. Aku akan membantumu pindah ke kasur." Bisik anjali perlahan.

Rahul memicingkan matanya seraya tersenyum. "anjali" desah Rahul. Anjali mengaitkan tangan rahul ke pundaknya dan memabantu Rahul berjalan menuju kasurnya.

"selamat tidur Rahul. aku mencintaimu" bisik anjali seraya mencium kening Rahul. Anjali merapikan selimut rahul dan mematikan lampu tidur lalu pergi.

@@@

Saat yang ditunggu tiba. Para dewan istana dan pejabat kepolisian kerajaan india menunggu dengan penasaran keputusan apa yang akan diberikan pada pangeran pratap dan putri pooja dalam sidang yang dilakukan terbuka oleh pihak kerajaan. Para awak mediapun telah siap dengan kamera untuk mengabadikan momen langka sejak india menjadi kerajaan monarchi konstitusional.

Para dewan istana dan seluruh peserta yang hadir berdiri untuk memberi hormat saat Rahul yang didorong kursi rodanya oleh Anjali memasuki ruang konferensi pers. Setelah berada di depan para hadirin, rahul mengangguk menerima hormat mereka dan mempersilahkan duduk. Anjalipun juga duduk di samping Rahul dengan anggun.

Sekretaris istana mendekati Rahul dan memberikan sebuah map dengan logo istana. Sekretasri itu juga memberikan sebuah map pada Anjali. Rahul menerima map itu dengan agak bergetar. Nasib keluarganya tertulis di map yang tengah ia pegang. Anjali menyentuh tangan kiri Rahul dan menggenggamnya erat. Rahul menolah dan anjali balik menatap rahul dan mengangguk dengan senyuman yang mennangkan.

Rahul menghela napas berat dan menghembuskannya perlahan. Ia menatap para hadirin yang menunggu pidatonya dengan penasaran. Para jurnalis pun memfokuskan kamera ke arah Rahul

"Namaste..." sapa Rahul tenang.

"namaste..." jawab hadirin serempak.

Rahul mengehla napas panjang dan menghebuskannya perlahan "Hari ini, di sidang terbuka kerajaan india, kerajaan india akan memberikan keputusannya terhadap Pangeran Pratap Raichand dan Putri Pooja Keeshav Raichand. Ratu kerajaan India sebagai penanggung jawab urusan dalam istana telah memberikan keputusannya. Keputusan yang diambil oleh ratu India bersifat independent dan tidak bisa dicampuri oleh raja india sekalipun. Oleh karena itu, Ratu Anjali Sharma Raichand akan memaparkan keputusannya yang selanjutnya akan disahkan sebagai keputusan kerajaan india yang berlaku umum." Rahul berkata dengan tenang dan penuh wibawa.

Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang