Because I Love You part 37

850 41 23
                                    



Hello readers... apa kabar? lama ya author nggak update. kangen kan dengan fanfiction ini? Finally, author bisa update fanfiction ini di tengah kestressan akut yang melanda. BTW, pilihan kata di fanfiction ini semakin kaku. maklumin saja ya karena sudah jadi mahasiswa tingkat akhir,  author  lebih sering baca journal articles. Oiya, part ini ditulis author sebagai hiburan  saat author  sedang fed up dengan journal articles untuk thesis proposal. Please readers doain author supaya lancar garap thesis proposalnya, penelitiannya, pembuatan dan ujian thesisnya serta pembimbing yang sabar membimbing author macam saya. hihi... Doain ya...  karena kita tidak tahu kan doa siapa yang dijabah. mungkin salah satu doa readers yang dijabah sehingga author bisa lulus tetpat waktu. who knows kan? Lagian kalau author segera lulus, author kan bisa segera garap dan update because I love you part 38 yang akan jadi part terakhir dari fanfiction ini. :-)

All in all, selamat membaca readers, jangan lupa vote dan commentnya ya...dan jangan lupa juga doanya....

Sementara itu di istana, Kiran duduk dengan gelisah di depan layar komputer. Ia akan memesan tiket kereta untuk liburan ke desanya. Tapi pikirannya tetap memikirkan Anjali. Sejak sampai di istana, perasaannya tambah gelisah. Ia merasa sesuatu akan terjadi pada anjali dan rahul.

"Karan, ayo kita kembali ke villa. Perasaanku tidak tenang." Ujar Kiran sambil mematikan layar komputernya.

"Tapi kiran. Raja dan ratu melarang kita untuk mendekati villa dan mengancam akan mengembalikan kita ke markas militer jika kita melanggar perintah." Ucap Karan mengingatkan.

Kiran berdecak kesal " aku tidak peduli. Perasaanku mengatakan sesuatu sedang terjadi pada mereka. jika kau tidak mau ikut, aku bisa pergi sendiri. aku tidak peduli jika mereka menghukumku karena melanggar perintah. Aku harus memastikan mereka baik-baik saja" ujar kiran serius seraya mengenakan kembali blazzernya dan berjalan keluar.

Karan berpikir sejenak dan menyadari bahwa perasaan wanita lebih peka dari pria "Kiran... tunggu...aku ikut..." Karan mengambil jasnya dan berlari mengejar Kiran.

@@@

Mobil Karan dan Kiran sampai di posko saat matahari sudah terbenam. Setelah sampai di posko keamanan villa yang terletak dikaki bukit, Kiran segera keluar dari mobil dan menghampiri pengawal yang sedang berjaga.

"apakah alarm peringatan dari villa berbunyi?" tanya Kiran buru-buru.

"Tidak ada. Semuanya baik-baik saja." Jawab salah satu pengawal.

Kiran tertunduk lesu.

"tuh kan, mungkin itu hanya bentuk kekhawatiranmu yang berlebihan. Raja dan ratu baik-baik saja." Ujar Karan yang sudah berada di belakang Kiran.

"tidak, Karan. Aku yakin sesuatu telah terjadi"

"buktinya, alarm peringatan tidak berbunyi. Aku yakin raja dan ratu pasti sedang menikmati liburan mereka. Ayo...kita kembali dan nikmati liburan kita." Ujar karan seraya menarik lengan kiran untuk segera pergi.

Kiran melepaskan tangan karan dan menggeleng sambil menatap karan. "tidak, Karan. Aku tidak akan kembali sebelum memastikan mereka baik-baik saja. Kau tunggu saja di sini. Aku yang akan memerikasa keadaan mereka." Ujar Kiran tegas dan beranjak meninggalkan Karan.

Karan menahan tangan Kiran dan menatap mata Kiran "selama ini kita menjaga Raja dan Ratu bersama-sama. Mendapatkan penghargaan bersama-sama. Dan aku siap mendapatkan hukuman bersamamu."

Kiran tersenyum sejenak dan langusng menarik tangan karan menuju mobil.

@@@

Karan mengemudikan mobil perlahan menembus rimbunan pepohonan yang menghiasi sepanjang jalan menuju puncak bukit. Di sampingnya, Kiran menatap jalanan dengan fokus dan wajah yang tegang. Tiba-tiba saja dengan bantuan sinar dari lampu mobil, pandangan Kiran menangkap bayangan manusia yang berjalan terseok-seok dengan menggendong sesuatu berjalan menyusuri jalanan bukit yang menurun.

Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang