27

1K 109 3
                                    

Mungkin ia harus memulainya dari yang paling dekat, maka Taehyung berjalan ke arah kiri.

Ada sebuah papan kayu jati yang berdiri tegak di sisi-sisi rak awal yang ditemui Taehyung. Di sana tertulis; reading is dreaming with open eyes. Kutipan yang bagus, pikirnya. Tidak salah memang jika literatur akan selalu menjadi bagian hidup seorang Kim Taehyung, yeah.

Taehyung tidak terkejut ketika ia menyadari bahwa kumpulan buku yang tersimpan rapi di rak sisi kanan dan kirinya berada dalam satu tema yang sama; kerajaan, naskah drama opera, kisah klasik, dan roman-roman dengan akhir yang tragis.

BUK!

Ia terperanjat, berbalik dalam satu sentakan cepat dan memasang posisi bertahan. Itu refleks, sungguh. Lalu yang ditangkap oleh matanya adalah—

"Buku jatuh?"

Sial, ia jadi paranoid sendiri.

Pemuda berambut cokelat itu mendengus kecil, tertawa malu, setelah itu mendekati sumber suara. Langkah kakinya bergema cukup keras ketika berjalan pada lantai abu dengan rak-rak tinggi mengelilingnya. Tepat setelah buku yang terjatuh tadi berada di dekat kakinya, Taehyung berlutut. Mengambil buku tebal yang dilapisi beludru merah itu agar ditelitinya lebih jauh.

Tidak ada judul. Tidak ada nama pengarang. Sampul depannya hanya kosong.

"Buku yang aneh," gumam Taehyung heran. Ia membaliknya beberapa kali, membuka setiap lembarnya dengan gerakan cepat, atau menilik setiap kata yang bisa ditangkap matanya.

Sampai sederet kalimat simpel berhasil dibacanya.

'Bacalah dan kau akan menemukan mimpimu sendiri.'

Selang beberapa detik, kilatan cahaya menyilaukan segala pandangan dan Taehyung merasa tubuhnya tertarik kuat, jeritan yang tak terduga, dan semuanya tampak gelap.

Lalu hening.

.

Buku yang bersinar, buka HALAMAN 10

Ending(s)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon