Chiu Tong berhasil mendapat sebuah kapal besar, dengan kapal itu mereka bersama rombongan mereka meninggalkan pulau tersebut.
Di atas kapal Ciok Kam Tong berkata:
"Kita sudah tidak bisa pulang ke Yang-ciu, harap Pangcu memberi petunjuk, kita harus berlindung ke mana dulu?"
"Kira-kira seratus pal di luar sungai Tiang-kang, ada sebuah pulau kecil, pulau itu diduduki oleh sahabat baikku Chiu Seng. Kita boleh menumpang tinggal beberapa hari di sana setelah saudara -saudara kita yang terluka nanti sembuh, baru kembali ke Yang-ciu untuk membuat perhitungan dengan mereka."
Dalam pembicaraan antara orang-orang gagah itu, semua menyesalkan perbuatan Touw Goan yang berserikat dengan tentara negeri.
Terutama Khong-khong Jie kini juga menyesal atas perbuatannya yang melepaskan Touw Goan, mungkin merupakan suatu kesalahan besar yang akan menimbulkan akibat di kemudian hari.
Cho Peng Goan yang saat itu baru mendapat kesempatan berbicara dengan isterinya telah berkata:
"Kay Ceecu yang baru saja pulang dari rumah saudara, adiknya, telah mendapat sedikit kabar tentang keadaan di negara Su-tho-kok. Sejak kau meninggalkan kedudukanmu sebagai ratu keadaan dalam negeri itu menjadi kalut. Saudara misanmu ingin mengangkat diri menjadi raja, tetapi rakyat tidak suka. Di bawah tunjangan negara Hwee-kie, ia bertindak selaku pejabat kepala pemerintah. Nampaknya negara Hwee-kie akan mengirim tentaranya untuk menduduki negara Su-tho-kok."
U-bun Hong-nie mengerti maksud suaminya, ia berkata:
"Apakah kau menghendaki aku pulang?"
Cho Peng Goan menganggukkan kepala.
U-bun Hong-nie berkata sambil tertawa getir:
"Sudah cukup lama aku menderita, sebetulnya aku tidak ingin menjadi ratu lagi."
"Kau salah. Apabila kau cuma ingat hidup kesenangan suami isteri, rakyat pasti akan sesalkan kita. Kau menjadi ratu biar bagaimana lebih baik daripada negara itu diduduki oleh negara Hwee-kie."
U-bun Hong-nie sebetulnya juga tidak ingin negara dan rakyatnya diduduki oleh orang lain, tetapi ia juga berat berpisah dengan suaminya, maka ia kemudian berkata:
"Kecuali kau juga pulang bersama-sama aku."
Kali ini giliran Cho Peng Goan yang tertawa getir, katanya:
"Aku bukannya tidak ingin tinggal bersama-sama kau tetapi aku takut rakyat negaramu tidak senang. Aku lebih takut hal ini akan digunakan oleh orang-orang yang menentang kau sebagai bahan dan alasan untuk menyerang kau. Semua ini disebabkan karena aku orang suku Han bukan orang suku Su-tho."
U-bun Hong-nie berkata dengan sikap sungguh-sungguh:
"Toako, kau juga salah. Orang-orang yang berserikat dengan negara Hwee-kie itu, biar bagaimana tokh akan menentang aku. Aku percaya, setelah mengalami bencana kali ini, rakyat pasti tidak bisa dipermainkan oleh orang-orang itu lagi. Mereka pasti akan menyambut kedatanganmu dengan senang."
Cho Peng Goan masih ragu-ragu, tiba-tiba Khong-khong Jie berkata sambil tertawa:
"Kau takut apa, aku suka melindungi kalian suami istri pulang. Toan sutee, marilah kita dua keluarga pergi ke negara Su-tho."
Toan Khek Gee yang hubungannya dengan Cho Peng Goan seperti saudara sendiri, sudah tentu terima baik usul suhengnya:
"Biar bagaimana sekarang ini aku tidak mempunyai pekerjaan apa-apa, sudah semestinya aku mengantar Cho toako dan toaso pulang ke negaranya. Ceng-tit, kalau kau pulang ke gunung tolong kau beritahukan kepada ayahmu," demikian ia berkata.

YOU ARE READING
Jiwa Ksatria
ActionUrutan Trilogi Dinasti Tong adalah : a. Pendekar Aneh [Nu Di Qi Ying Zhuan Lie Tee Kie Eng] b. Kisah bangsa Petualang, serial ini dilanjutkan dengan "Tusuk Konde Pusaka" atau "Liong Hong Po Tjhee Yan" (Hokkian) atau "Long Feng Bao Chai Yuan" (Mand...