Chapter 1

1.2K 66 12
                                    

Sinar mentari yang hangat memasuki celah-celah kamar seorang gadis yang memiliki paras rupawan, membuat semua lelaki yang melihatnya langsung jatuh cinta kepadanya. Meski sinar mentari telah memasuki kamarnya, namun sang pemilik m sekana enggan membuka matanya,. Sesaat pemilik itu membuka matanya sedikit, tetapi kemudian terlepap lagi dan semakin melilitkan selimut tebalnya sehingga menutupi semua  kepalanya. Seakan tidak terpengaruh suasana pagi ini yang sangat cerah sehingga membuat hati semua senang,.

“Seohyun ah¸ cepat bangun,!!” teriak sang eomma mengawali setiap paginya dengan selalu berteriak kepada anak gadis semata wayangnya. Merasa panggilan diabaikan, akhirnya sang eomma memutuskan untuk membangunakan anak gadisnya secara langsung,.
“Haish, anak itu kenapa sulit sekali untuk bangun pagi hari,.” gerutu sang eomma sambil menaiki tangga menuju kamar anak gadisnya.

Cklek
Suara pintu kamar terbuka

“Ah, ternyata tidak di kunci,.” kata sang eomma, mengerlingkan senyum liciknya
Dengan langkah mengendap-endap berharap sang pemilik kamar tidak terganggu, dia mulai mendekati Seohyun dan Hana …. Dul …. Set ……
“Hya,.. Seo Joo Hyun, ayo bbbbaaannnggggguuuuuunnnnnn,.” teriak sang eomma.
“Apa kau tidak malu dengan ppo ppo  bahkan dia bangun lebih pagi darimu,!” lanjut sang eomma.
“Hhhoooaaam,” Seohyun akhirnya terbangun dari tidurnya, gara-gara teriakan sang eomma yang sangat mengganggunya, dan langsung ikut mengomel karena kesal selalu disamakan dengan ppo ppo. Ppo ppo adalah anjing kesayangan Seohyun.
“Yya, eomma kenapa aku disamakan dengan ppo ppo,?” Seohyun merenggut kesal kepada sang eomma, sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Bisa-bisanya eommanya menyamakannya dengan seekor anjing yang tidur dan bangun seenaknya. Setelah Seohyun bangun, eomma Seohyun langsung turun untuk memulai memasak untuk sarapan pagi tanpa menghiraukan gerutuan Seohyun setelah bangun.

Sekilas tentang Seo Joohyun atau yang lebih akrab dipanggil Seohyun
Seohyun adalah anak tunggal dari Seo Jungsoo dan Kim Taeyeon (yang sekarang marga Taeyeon berubah menjadi Seo Taeyeon mengikuti marga suaminya). Seo jungsoo bekerja di salah satu perusahaan asuransi yang cukup ternama di Korea meski Jungsoo bekerja disana gaji yang diterimanya tidaklah besar karena Jungsoo hanya lulusan Senior High School, sedangkan sang istri Seo Taeyeon hanya seorang ibu rumah tangga biasa untuk membantu sedikit keuangan sang suami Taeyeon menerima pesanan berbagai macam kue. Meski Jungsoo hanya lulusan Senior High School dia memiliki keinginan yaitu menyekolahkan anak-anaknya sampai dibangku kuliah dan mendapatkan gelar, agar mereka bisa bekerja lebih baik dari dirinya. Dan terbukti sekarang, Seohyun adalah lulusan dari Seoul Nasional University dengan hasil yang sangat memuaskan, dia menjadi lulusan terbaik pertama di Jurusannya dan menjadi lulusan terbaik kedua di universitasnya. Seohyun memiliki seorang sahabat yang sangat baik, mereka menjalin persahabatan mulai dari taman kanak-kanak sampai 2 bulan yang lalu. Tepat 2 bulan sudah sang sahabat meninggalkan Seohyun sendiri di Korea, sedangkan dia pergi ke Amerika untuk mengejar gelar master serta mencoba untuk mewujudkan impiannya sebagai seorang penyanyi. Sahabat Seohyun bernama Shim Changmin, dia merupakan pewaris tunggal dari Shim Electronic Company yang cukup terkenal di Korea. Meskipun changmin merupakan anak orang kaya dia tidak pernah sekalipun menunjukan kalau sebenernya dia adalah pewaris dari Shim Electronic Company.  Karena dia tidak ingin mempunyai teman yang hanya melihat dari kekayaan ayahnya saja, oleh karena itu dia selalu berpenampilan sederhana.

Back to Story

Setelah selasai mandi dan berdandan, Seohyun langsung turun menuju kearah dapur membantu eommanya  untuk menata semua makanan yang sudah dimasak sang eomma ke atas meja makan. Hari ini Seohyun berniat untuk ke taman dekat sungai han guna melanjutkan beberapa pekerjaannya yaitu melukis. Ya Seohyun memang seorang pelukis, dan lukisannya sudah beberapa kali ikut pameran yang cukup terkenal. Dari sanalah akhirnya Seohyun menjadi lumayan dikenal oleh pelukis-pelukis ternama baik di korea maupun di luar korea.

“Cha, eomma makanan sudah siap, ayo kita makan bersama,.” ajak Seohyun.
“Panggilah appamu dan ajak untuk makan bersama,.” suruh Taeyeon.
Seohyun langsung menghampiri Jungsoo yang sedang fokus membaca Koran di ruang tengah.
Appa,  makanan sudah siap, cha mari kita makan bersama,.” ajak  Seohyun kepada Jungsoo
Meski sering Seohyun dibuat kesal oleh omelan dan teriakan Taeyeon, sebenarnya Seohyun sangat menyayangi Taeyeon.
“Cha, ayo kita makan kalau tidak ingin terlambat semua,.” Jungsoo menyahut ucapan Seohyun lalu segera berdiri dan berjalan menuju meja makan. Disana Taeyeon  duduk manis sudah menungu suami dan anak tercintanya sambil tersenyum manis. Melihat Taeyeon tersenyum ke arahnya, Jungsoo membalas senyuman Taeyeon.

Setelah sampai dimeja makan Seohyun segera mengambilkan makanan untuk kedua orang tuanya, hal ini sudah dilakukannya semenjak Seohyun berada di Junior High School, menurut Seohyun hal ini sangat menyenangkan karena kita melayani orang yang sangat-sangat kita sayangi dan cintainya di dunia ini. Selesai mengambilkan makanan untuk kedua orang tuanya, Seohyun akhirnya mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Melihat porsi makan Seohyun yang sangat sedikit Taeyeon sedikit menegurnya.

“Seohyun ah, kenapa makanmu sedikit sekali nak,? Apa kamu sedang program untuk pengurusan badan lagi,? Apa kamu tidak melihat kalau badanmu sudah sangat kurus sekali, apa kamu tidak takut kalau nanti sakit maagmu kambuh lagi,?.” tegur Taeyeon karena sedikit khawatir kepada Seohyun, porsi makan yang diambil Seohyun benar-benar sangat sedikit sekali. Taeyeon takut kalau sakit maag Seohyun kambuh lagi karena semenjak 5 hari yang lalu pola makan Seohyun tidak seperti biasanya  dan hal ini membuat Taeyeon khawatir akan kesehatan Seohyun.

“Tenanglah eomma, aku tidak apa-apa. Sakit maagku juga tidak pernah kambuh lagi, jadi jangan terlalu khawatir ne,?!” jawab Seohyun sambil tersenyum manis mencoba menenangkan sang eomma.
”Tapi nak ........“ belum selasai Taeyeon menjawab pernyataan Seohyun, Seohyun langsung memotong apa yang akan dikatakan eommanya.
“Aku tidak apa-apa eomma, jadi eomma tidak perlu khawatir,. Aku hanya kurang nafsu makan selama beberapa hari ini, mungkin karena aku bingung bagaimana aku bisa memenuhi permintaan pelangganku kali ini. Dia ingin aku lukiskan pemandangan senja di padang golf milik Cho United Technology. Dia bilang disana banyak kenangan indah yang pernah dialaminya bersama mendiang putrinya, sehingga dia ingin aku melukiskannya pemandangan tersebut karena jika dia datang langsung kesana diwaktu senja tiba itu akan mengingatkan dia kepada mendiang putrinya yang akhirnya membuat dia menangis. Dia mengatakan padaku setidaknya dengan melihat pemandangan itu secara tidak langsung dapat mengobati kerinduannya kepada sang putri. Aku bingung eomma, dia memintaku untuk memberikan lukisan itu 3 hari lagi, tapi sampai sekarang aku belum memperoleh ijin untuk memasuki padang golf itu, karena aku bukan member disitu,.” jelas Seohyun panjang lebar kepada Taeyeon dan tiba-tiba menundukkan kepalanya tidak nafsu makan lagi.
Melihat anaknya dalam kesulitan, akhirnya Jungsoo menginggat-ingat apakah ada customer yang mengasuransikan dirinya pada perusahaan Jungsoo.
"Aha, nyonya Kim,. Iya nyonya Kim, benar nyonya Kim,." teriak Jungsoo secara tiba-tiba yang membuat Taeyeon sedikit kaget, sedangkan Seohyun langsung mendongakkan kepalanya karena kaget dengan teriakan appanya.
“Tenanglah sayang, kali ini appa akan membantumu,. Salah satu pelanggan apa adalah member disana, appa akan mencoba bertanya padanya apakah dia bisa membantumu untuk mewujudkan impian dari seorang ibu yang telah kehilangan anaknya,.” jawab Jungsoo yakin.
“Benarkah appa,?” Seohyun megguncangkanlengan  seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan sang appa.
Ne chagi, nanti appa akan mencoba menemui nyonya Kim dan bertanya apakah dia mau membantumu apa tidak,.” jawab Jungsoo dan kemudian tersenyum kepada Seohyun.
“Terima kasih appa,.”jawab Seohyun sambil berlari kearah Jungsoo dan kemudian memeluk Jungsoo dengan erat.
Uri appa memang yang terbaik,.” sambil mengacungkan dua jempol kearah Jungsoo.
Cha, sekarang aku bisa makan dengan tenang,.” ucap Seohyun sambil menambahkan nasi dan lauk ke dalam piringnya. Taeyeon dan Jungsoo yang melihat kelakuan anaknya hanya bisa menggelengkan kepalanya,..


TBC

Hallo semua, ini adalah ff keduaku,. Semoga kalian menikmatinya,.
Selamat membaca

Still to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang