04

7.5K 366 1
                                    

15 menit kemudian

"Assalamualaikum ijin Mayor saya Letnan Galang".

"Masuk".

"Siap".

"Kamu tau anak saya dimana?".

"Ijin Mayor tidak tau".

"Benar? ".

"Ijin siap Mayor".

"Anak itu tidak tau dia itu seorang perempuan! Jika di perkosa bagaimana! ".

"YAH!!! KATA TEMEN NYA , HANA ADA DI DEKET PERUMAHAN ANGKASA KOMPLEK POLISI SEBRANG".

"CARI MATI AJA DIA!!".

"Ayah sudah jangan emosi".

"Bagaimana tidak Bun, di komplek itu kan sudah terkenal polisinya tukang merkosain anak orang".

"Hush ngomong kok ngelantur".

"Letnan Farhan, Letnan Aris dan Letnan Galang, saya perintahkan kalian sebagai seorang prajurit untuk membawa anak buah kalian untuk mencari anak saya. Saya memohon kepada kalian". Terdengar raut putus asa di wajah Ayah Hana saat ini.

"Ijin siap laksanakan perintah".

Dengan sigap Ketiga Letnan berlari ke arah barak dengan gusar dan terengah-engah karena berlari dengan kencang. Sebelum Farhan dan Aris berteriak Galang sudah menghentikan nya.

"Ijin Bang biar saya saja yang mencari. Jika ada hal yang tidak di inginkan saya langsung telpon Abang".

"Gak bisa gitu! Itu komplek polisi, Lo tau lah gimana itu".

"Saya tau Bang, tapi alangkah baik nya jika saya sendiri dulu nanti dikira mau perang Bang kalau barengan ".

"Yasudah saya terima saran kamu. Asril! Bawakan 3 jaket ". Yang dipanggil pun langsung ngacir mengumpulkan jaket yang disimpan sembarangan tempat dengan cepat tanpa basa basi.

"Ini Bang".

"Ini kamu pakai , nanti kasih adik saya. Saya akan ngikutin kamu dari belakang pelan pelan"..

"Ijin saya permisi dulu". Galang pun ngacir dengan cepat membawa motor nya keluar asrama

"Pakai perlengkapan siaga 1 hitam". Dengan cepat semua yang ada di ruangan itu pun memakai pakaian serba hitam.

"Tinggalkan barang kalian, yang kalian bawa cukup rokok,uang, hp tidak ada senjata!".

"Tapi Bang itu resiko nya besar sekali".

"Perintah ini saya minta sebagai teman dan saya mohon pada kalian agar membantu saya ".

"Ijin Bang laksanakan".

Dengan pelan mereka pun keluar asrama tidak bareng bareng, karena ini Sabtu sekalian malam mingguan pikir mereka.. pada malam Minggu memang mereka sudah boleh keluar malam tapi jika abangan nya saja tidak keluar mana berani mereka keluar jika ada abangan mereka yang tidak keluar.

----

Hana pun cemas, hp nya sudah mati karena baterai hp nya sudah habis. Ia bingung dan Farah pun sama bingung nya.

"Fah, gue pulang ah. Jalan depan komplek udah ada angkot kan? Ntar bisa digorok gue kalau belum pulang juga".

"Ahhhh gue pusing anjir demi apa lah. Takut banget gue sumpah. Gue temenin ya Na ".

"Gak! Gue aja gapapa ko, masih rame juga kelihatan nya".

"Rame gundulmu, yang rame tuh yah barak remaja dari tadi teriak teriak gak jelas". Ya rumah Farah memang berseberangan sama barak remaja kepolisian.

"Gue pulang dulu, udah Lo diem aja dirumah".

"Ah tai Lo".

---

Galang pun sudah memasuki komplek kepolisian dengan tenang tanpa di usik provost depan tadi. Ia pikir ia akan di interogasi mau kemana dan tujuan apa. Galang pun cemas, bagaimana mungkin gadis yang kemarin itu sudah berbuat ulah lagi . Aneh ia tidak pernah secemas ini kepada orang lain, tanpa takut Galang mulai menyusuri jalan komplek yang gelap gurita tanpa penerangan .

Galang belum menemukan gadis itu sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.dimana dia?

"Ahhhhh". Galang pun menghentikan laju motornya dan ia mendatangi suara itu.

"Ayah?!! Bunda!! Tolong!!! ". Deg deg deg... Itu suara gadis yang sedang dicari nya hingga menjelang malam begini. Kenapa dia

"Teriak aja dek. Gak apa apa kok gak ada yang dengar juga ini sudah malam". Anjing berani nya keroyokan tai.

"Brengsek Lo semua. Gue laporin Ayah baru tau rasa".

"Laporin aja silahkan".

"Tolong siapa pun tolong gue ampunnnn sakit!!!". Anjing ngapain dia!!! Dengan cepat Galang berjalan menuju semak semak itu dan menemukan 2 pria dan gadis itu yang sedang posisinya tidak enak sekali dilihat, ya ampun. Gadis kecil itu kasian sekali. Ia terlihat tersenyum tipis serta kaget dan dengan cepat ia menurunkan rok nya dengan paksa tapi tidak bisa karena masih dipegang oleh para pria tadi. Galang pun tersentak bukan main. Tangan salah satu pria itu ada di dada gadis itu entah disengaja atau tidak pria itu meremas dengan kuat hingga gadis itu merintih kesakitan dan menahan malu tidak bisa berbuat apa apa.

Brengsek!

"Lepasin dia Bang".

"Siapa kamu?".

"Saya dari SEBRANG".

"Oh asrama TNI ?".

"Lepasin dia Bang".

"Ngapain kamu kesini? Siapa dia?".

"Nanti Abang nyesel kalau gak lepasin dia Bang, dia kesakitan Bang. Kalau mau gituan jangan disini Bang dan cari yang lain aja".

"Banyak mulut Lo".

"Anjing Lo, Lo berani pegang dada dia ??? Anjing brengsek Lo". Dengan cepat dan tidak sabar Galang mendekati orang yang sedang memegang dada gadis yang berada di depan nya ini. Hana menangis menahan sakit dan malu. Galang tanpa ba-bi-bu lagi ia dengan ganas Memukul wajah para pria brengsek yang ia yakini Pangkat nya berada di bawah nya. Brengsek sekali mereka telah menyakiti wanita!!.

"U...u...Uda.. ua...ud..ah Bang". Galang pun menghentikan pukulan nya kepada dua orang yang sudah babak belur di buatnya. Galang memalingkan wajahnya dengan gusar dan tak enak hati langsung memakai kan jaket yang tadi di kasih Bang Farhan .

"Pakai ini, baju Mu sudah entah kemana". Dengan susah payah Hana memakai jaket itu. Antara sakit karena tadi dadanya di remas Dengan keras masih membekas sakitnya.

"Jangan ditahan.  Keluarin aja rasa sakitnya gak apa apa". Setelah Galang ngomong gitu, Hana pun langsung membuang napas dengan kasar dan menangis.

-----
Lanjut?

JODOH Onde histórias criam vida. Descubra agora