14

7.2K 325 8
                                    

Happy reading!!!

•••••••

Tiba dibarak Hana ragu untuk masuk ia takut kejadian waktu itu terulang lagi.

"Assalamualaikum".

"Halooooooo".

"Halooooooo".

"Berisik Na. Masuk aja samperin Galang nya".

"Ini bekas kemarin?". Hana melihat banyak darah dilantai. Ia yakin ini darah Galang.

"Kemarin dia diam saja?".

"Ya".

"Tidak melawan?".

"Mana berani dia".

"Pingin bunuh diri gue rasanya. Punya pisau gak Bang?".

"Hush gak boleh ngomong gitu".

"Bang Asril!! Ada piso gakkkkkkkkkk cangkul kalau bisa".

"Gak akan Abang kasih!!!!!!".

"Berisik anjir sana Lo ah ganggu orang Mulu".
Hana pun mendekati kamar Galang dengan pelan sampai ia melihat, sekumpulan manusia dan tentunya ditengah nya ada Galang yang sedang merasa kesakitan. Hana meringis, bagaimana bisa Galang tidak melawan Ayahnya. Banci sekali ah tau ah.

"Sakit?". Sontak semua melihat kearah Hana dengan wajah ketakutan

"Ngapain?".

"Makanya jangan sok jagoan gak ngelawan".

"Lawan aja siapa tau Ayah kapok".

"Bisa mati berdiri gue kalau liat pak Rio dihajar Sama Bang Galang".

"Nah Lo semua Ngapain disini Bang? ".

"Ngeliat Bang Galang kesakitan". Sontak semuanya tertawa bahagia

"Bagus kalau dia kesakitan. Bodoh sih".

"Ada kamar kosong gak Bang?".

"Ada punya Bang Galang di pojok".

"Gue pake ya, rasanya pingin pingsan gue Bang. Jangan bilang-bilang sama mereka. Kalau Lo pada bilang anu Lo gue tendang satu satu".

"Serem amat Bang calon Lo".

"Kunci pintunya Na".

"Pasti lah".

---
Hari sudah menjelang malam. Hana pun terbangun dari tidur siang nya. Hana tertawa dalam diam, bagaimana bisa dia tidur dikamar ini. Hana pun bergegas pulang dan pamit kepada para penghuni barak.

"Halooooooo. Udah Maghrib belum?".

"Udah dari tadi, ini udah mau isya ".

"Lah serius? Kalau gitu gue pulang Bang Asril".

"Sana. Lo bikin barak gempar anjir serius gue".

"Lo pada masih Ngapain disini?".

"Ya nunggu Lo ".

"Ngapain?".

"Kan ada hantu disini. Nanti mereka nemenin Lo".

"Ah Bang Asril jahat:((".

"Udah sana Lo pergi, ntar Gue dimarahin lagi sama bapak and the geng Lo".

"Ngapain mereka?".

"Pulang sana!". Ia pun pulang dengan wajah lesu dan menatap sekeliling. Masih rame ternyata.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam, makan dulu Na ".

"Abis makan Bun nasi goreng mang Ujang".

JODOH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang