07

7.2K 365 0
                                    

Sudah 1 jam Hana dikafe , ia pun hendak bersiap pulang dan membayar pesanan nya tetapi sang pelayan bilang.

"Mba, ini pesanan nya dan uang mba yang tadi".

"Loh kok dikembalikan sih?".

"Sudah dibayar mba sama mas mas ".

"Loh mba ngga tau siapa yang bayarin saya?".

"Tidak mba, kalau gitu saya permisi dulu ya".

"Baik terimakasih".

Jadi siapa yang bayarin makanan gue njir, ahh dd takut Bun:( . Dengan cepat Hana keluar dari kafe dan menuju komplek perumahan TNI yang sudah sangat dihapal olehnya. Hari Minggu memang ramai sekali di lingkungan nya ini. Ada yang bersih bersih Solokan tidak lupa bergotong royong, ada yang bersantai, ada yang mengecat rumah. Memang 1 Minggu lagi akan ada lomba kebersihan jadilah para warga disini semangat 45.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam dek, sudah?".

"Sudah Bun, kalau gitu aku ganti baju dulu ya".

"Benar sudah siap?".

"Insya Allah dengan kehendak Allah , Hana sudah siap lahir dan batin bunda".

"Yasudah kamu ganti dulu baju, nanti kita kasih kejutan buat ayah dan yang lain nya".

Hana pun masuk ke dalam kamar dan sesegera mungkin berganti baju dengan yang tadi ia beli. Selama ini baju Hana memang lah tergolong sopan walau ia punya celana pendek tapi masih diambang batas normal.

Hana terpana saat melihat pantulan dalam dirinya di depan kaca ukuran besar itu. Ia tidak menyangka akan secantik ini jika menutup aurat dan berhijab. Hana pun keluar kamarnya dan menghampiri bunda nya lagi.

"Subhanallah ciptaan Allah sungguh luar biasa".

"Ah bunda mah;(( jadi gak fokus nih aku".

"Kamu cantik kok sayang, Yuk diapain  makan malam nya".

"Ayok Bun".

"Besok kayaknya ada kedatangan tamu teman Ayah".

"Mau apa? "

"Silaturahmi katanya".

"Jangan jodohkan Hana dulu ya Bun".

"Kenapa? Apa ada pacarmu?".

"Hana gak pernah punya pacar bun".

"Alhamdulillah kalau gitu, jadi bunda  lega".

"Jika dijodohkan pun tidak apa apa bunda selama itu baik menurut bunda".

"Tentu saja sayang Yuk".

----
Makan malam pun sudah siap semua di meja makan, dan Ayah bersama saudara nya yang lain pun setelah shalat dan lain lain nya kembali ke meja makan. Mereka pun menatap punggung wanita yang berhijab yang mereka tidak ketahui itu adalah Hana. Ya ia dan bunda nya sepakat agar ke empat orang itu terkaget bukan main.

"Bun, sejak kapan dirumah ada yang bantu bantu?".

"Kok kalian gak tau sih?".

"Eh Bun, Hana mana kok enggak keliatan dia dari pagi".

"Sudah pulang kok". Dengan tiba tiba Hana menghampiri mereka dari belakang punggung mereka yang tentu saja mereka tidak mengetahui itu.

"Silahkan dimakan jangan lupa baca doa". Sontak ke empat-empatnya kaget serta tersenyum di waktu bersamaan.

"Dek...".

"Adek bukan tukang bantu bantu:( ko jahat sih".

"Sejak kapan dek?".

JODOH Where stories live. Discover now